Paginya seperti biasa kini suasana normal lebih tepatnya aman untuk gadis keras kepala seperti Jeongyeon ini,walaupun banyak yang menyarankannya untuk menginap saja di Apartemen Jimin tentunya Jeongyeon menolak dengan keras.
Dengan segala kegigihannya untuk menyakinkan Jimin kekasihnya,Sohyun,Taehyung,Namjoon dan Hoseok bahwa dirinya baik-baik saja ingin kembali ke apartemen miliknya.
Akhirnya dengan pasrah mereka mengizinkan Jeongyeon pulang ke apartemennya.Disinilah sekarang gadis itu sesekali menghela nafas panjang lantaran sejak dirinya menginap di apartemen Jimin,hampir saja apartemen kecilnya itu sangat kotor.Alhasil terpaksa habis pulang dari apartemen Jimin gadis itu membersihkan seluruh apartemen miliknya.
"Fyuhhh..astaga tak disangka walaupun apartemenku kecil tapi luasnya luar biasa"keluh Jeongyeon mengelap keringatnya tak lupa tangan kirinya memegang alat pel.
"Ahh,pinggangku!"erang Jeongyeon lagi saat mencoba menegak badannya lurus sembari memegang pinggangnya
Drt drt
Bunyi ponsel Jeongyeon berbunyi menandakan ada notifikasi,alhasil diraihlah ponselnya spontan matanya terbelalak terkejut bagaimana tidak?dirinya sibuk sana sini membersihkan seluruh apartemennya tanpa sadari bahwa 34 pesan belum dibaca serta 12 panggilan tak terjawab.
Dengan lincah tangannya mengutak atik membuka semua notifikasi itu disana ada 33 pesan belum dibaca dari Jimin begitupula 12 panggilan telepon tak terjawab. 1 pesan lainnya dari seseorang,tangannya lantas membuka pesan dari Jimin tapi sebelum itu sebuah panggilan dari Jimin sehingga akhirnya dirinya mengangkat panggilan itu.
"Yeoboseo?"
"Yak kau darimana saja Chagiya?kau tahu aku khawatir dari tadi kau tak membalas panggilan teleponku juga pesanku.Aishh..Jinjja!"
Jeongyeon yakin wajah kekasihnya itu ditekuk kesal namun menggemaskan tanpa sadar terkekeh membuat Jimin yang diseberang sana menyerngit bingung.
"Hallo?Jeong-ah kenapa kau tertawa?!"
Jeongyeon tersadar merutuki kebodohannya"Aniyaa aku hanya sedang bersih-bersih rumah dan menonton anime saja makanya aku tertawa Jimin-ah,umm..Mianhae aku tadi tak sempat membalas atau mengangkat panggilan telepon"balas Jeongyeon gugup setengah jujur setengah berbohong
"Aigooo..kenapa kau beres-beres rumah?kenapa kau tak bilang padaku?aku bisa saja menjasa pembantu sewa untuk dirumahmu"
"Tidak perlu,aku bisa sendiri sudah jadi kewajiban wanita membersihkan rumah."tolak Jeongyeon halus
"Hmm baiklah,apa kau sudah makan Chagiya?"
Entah mengapa kalimat terakhir Jimin itu membuat hati Jeongyeon berdesir"Sayang?!"panggil Jimin lagi karena tak mendapat respon sontak membuat Jeongyeon tersadar
"Eoh..an-anuu itu---belum sempat karena sehabis pulang dari apartemenmu aku langsung beres-beres rumah"ucap Jeongyeon jujur setengah mati Jeongyeon gugup.
Bisa Jeongyeon bayangkan saat suara Jimin terdengar helaan nafas"Yak!Jeje-ya kenapa kau keras kepala sekali sih!baiklah begini saja nanti makan siang aku akan menjemputmu kita makan siang bersama!"tukas Jimin yang terlihat kesal dibayang Jeongyeon
Jeongyeon mengulum senyum"Arraseo baiklah Tuan Park"
"Baiklahhh aku tutup dulu ya?masih sedikit lagi ada dokumen yang harus aku kerjakan.Nanti aku datang ke apartemenmu"
"Nee Jimin-ahh"
"Dah sayang,Saranghae"
Jeongyeon tersenyum mengembang setelah hati nya sedikit menjerit teriak kegirangan entah mengapa Jeongyeon merasakan jatuh cinta sedalam-dalamnya dengan teman kecilnya,kekasihnya Park Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [On Going] •PARK JIMIN •YOO JEONGYEON
Fiksi PenggemarPark Jimin pemuda rupawan yang kerap dibincangkan kalangan masyarakat korea maupun luar korea,pemuda berbakat yang memiliki segudang prestasi bahkan memiliki perusahaan yang dibangun bersama dengan Ayahnya.Pemuda rupawan,dingin dan misterius. Suatu...