Raja bertelinga keledai

164 3 0
                                    


Dahulu kala, hidup seorang pangeran yang akan menjadi penerus tahta di kerajaan Silla. Tapi hal aneh terjadi. Setelah dinobatkan menjadi raja, telinga pangeran menjadi panjang dan berbulu seperti telinga keledai. Tidak ada yang mengetahui tentang hal ini termasuk orangtua sang raja. Raja menutup rapat-rapat rahasianya.

Sayangnya, saat pesta rakyat akan dilangsungkan, raja membutuhkan mahkota baru. Untuk membuat mahkota tersebut, seorang pembuat mahkota harus mengukur dengan tepat ukuran kepala raja. Hal ini membuat raja harus memperlihatkan bentuk telinganya pada sang pembuat mahkota.

Raja yang malu akan kondisinya mengancam pembuat mahkota untuk tidak menceritakan kondisi itu pada siapapun. Sang pembuat mahkota yang mengetahui posisinya, menerima pasrah “titah” tersebut.

Tapi, pembuat mahkota tidak bisa menyimpan hal itu terus-menerus. Semakin ia menua, rahasia itu semakin membebaninya. Sambil membawa beban untuk menyimpan rahasia, pembuat mahkota yang sudah tua akhirnya berjalan-jalan untuk menenangkan pikirannya. Dalam perjalanan, ia menemukan hutan bambu yang sunyi.

Pembuat mahkota yang hanyut dalam keheningan hutan bambu merasa bahwa hutan tersebut akan tetap sunyi walau ia membuat keributan sekeras apapun. Karena itu ia berteriak di dalam hutan bambu tentang rahasia sang raja. Ia berteriak: “RAJAKU BERTELINGA KELEDAI!!” Dan setelah meneriakkan rahasia itu, ia pun meninggal dengan tenang.

Sepeninggal pembuat mahkota, angin bertiup di sekitar hutan bambu dan membawa kabar tersebut ke desa-desa tempat raja memerintah. Di desa tersebut angin yang bertiup dari hutan bambu seolah meneriakkan “Rajaku bertelinga keledai!!” Desa yang penuh ketidaktenangan, menjadi semakin ribut karenanya. Hingga berita itu akhirnya terdengar oleh raja.

Raja yang tidak suka akan hal ini, menebang hutan bambu tersebut. Sebagai gantinya, raja membuat bukit bunga dan pepohonan di tempat hutan bambu berada dulunya. Tapi walaupun demikian, gemerisik dedaunan seolah masih meneriakkan bahwa raja bertelinga panjang seperti keledai.

Tamat….


DongengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang