Turun ke Kota

127 31 1
                                    

Seperti yang sudah diperkirakan, Karina dan rombongannya sampai di kota Kwangya pada malam hari. Atas deskripsi dari Karina, Kwangya itu seperti negeri dongeng. Sebuah tempat yang masih rimbun pegunungannya, banyak hutan dan ada sebuah kota permai di tengah dataran rendah. Orang-orang disana mengenakan pakaian seperti abad pertengahan. Penampilan mereka berlima mengenakan jubah sama sekali tidak mencolok karena rata-rata orang mengenakan itu.

"Kita sampai,"kata Summer, di depan sebuah bangunan yang terbuat dari kayu bertuliskan Kwangya Bar.
"Wow, bar?"tanya Karina.
"Ya,"sahut Summer, "apakah ada Bar di dunia kalian?"
"Ada,"kata Karina.

Summer, Hendery dan Yangyang masuk tanpa ragu. Karina melirik kearah Winwin sekilas dan tersenyum, "Selamat datang yang baru pertama kali masuk ke bar,"

Winwin balas tersenyum dan mengikuti Karina masuk.

Seperti yang sudah dapat Karina bayangkan, tempat itu tetap mewah meskipun tidak semodern tempat yang biasa dia datangi. Sama seperti pakaian yang dipakai oleh orang-orangnya, interior bar juga mengusung tema abad pertengahan eropa yang mewah.

Saat sedang melihat-lihat, Karina dan Winwin mendengar suara yang begitu indah menyapa. Suara itu datang dari panggung kecil dimana seorang penyanyi perempuan.

"Navis?"Karina terkejut melihat penyanyi itu juga berwajah seperti Ningning.
"iya itu Navis, tempat ini memang tempat orang-orang penting,"sahut Summer.

Karina dan Navis bertemu pandang. Navis memberi kedipan sebelah mata kepadanya seolah memberi semangat. Karina sangat beruntung karena itu.

Summer memimpin rombongan masuk ke lorong menuju kamar mandi, tapi kemudian membelok ke kanan dan menaiki tangga yang sempit dan hanya bisa dilewati satu persatu orang. Summer paling depan, diikuti oleh Karina dan Winwin, lalu Yangyang dan Hendery di belakang.
"Disini kita mencari siapa?"tanya Winwin.
Tapi, belum sempat mendapat jawaban, sebuah shuriken melesat melewati atas kepala Winwin yang membuat dia secara refleks menunduk. Dia adalah seorang simon, tidak heran refleks nya bagus meskipun dalam kondisi gelap.

"Chitta,"sapa Summer, "ini aku,"
"Summer?"Chitta mengenali Summer, sedangkan Karina dan Winwin mengenali Chitta adalah kembaran paralel dari Ten.
"Kau membawa siapa?"tanya Chitta.
"Kembaran paralel dari Mama,"bisik Summer.
Ten membelalak, "yang mana?"
"Karina, turunkan tudungmu,"pinta Summer.
Karina menurut dan menurunkan tudungnya.
Chitta terlihat sangat sumringah. Dia pergi untuk masuk ke sebuah ruangan dan beberapa saat kemudian kembali untuk mengajak mereka semua masuk ke ruangan yang sama.

Karina bertanya-tanya siapa yang hendak mereka temui di tempat seperti ini. Dan dia terkejut karena wanita itu adalah gadis muda dengan pakaian yukata yang agak terbuka. Gadis cantik yang merupakan kembaran paralel dari Giselle itu diperkenalkan dengan nama Aeri. Karina melirik Winwin sekilas dengan was-was, tiba-tiba merasa insecure dengan kecantikan Aeri.

"Selamat datang di Kwangya,"sambut Aeri dengan manis.
Gadis itu mendekati Karina dan memeluknya seolah mereka adalah teman lama. Karina kini mulai memahami situasinya. Summer adalah orang suruhan Mama yang diminta untuk menunggu Karina di hutan. Karena untuk datang ke kota, Karina butuh persiapan terlebih dahulu dan hutan adalah satu-satunya tempat yang aman untuk memulai penyamaran. Navis adalah seorang penjaga gerbang yang ada di pihak Mama dan diberi tahu oleh Summer untuk membawa mereka kesana. Hendery dan Yangyang seperti yang sudah diketahui adalah adik dari Summer, sehingga mereka turut serta dalam misi. Aeri adalah orang berpengaruh yang berkomplot dengan Summer. Terlihat dari keindahan yukatanya, Aeri adalah orang kaya yang entah kenapa ada di Kwangya Bar. Tapi, orang seperti itu pastilah memiliki penjaga dan orang itu adalah Chitta.

"Dia adalah pemilik bar ini,"kata Summer, memberi jawaban atas missing link yang sedang Karina pikirkan.
"Oh pemiliknya, pantas saja,"pikir Karina.
"Dari sini dia akan membantu untuk kita bertemu dengan Mama,"kata Summer.
"Tunggu, dia siapa?"tanya Aeri, menunjuk Winwin.
"Simon,"jawab Summer, "mengejutkan bukan, kembaran Mama datang bersamanya,"
"Berita bagus, ini sudah terasa seperti kemenangan,"kata Aeri.
"Jangan begitu,"kata Karina, "aku jadi agak tertekan,"
"Simon akan banyak membantu kita,"ujar Aeri, dia datang pada Winwin dan memeluknya.

Mama Of Kwangya [FF Aespa X WayV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang