"Maksudnya apa jawaban Taeyong paling masuk akal?!"
Taeyong memukul meja dengan bengis. "Ya, Jelas! Dari awal mikir ya pakai otak! Bukan pakai mulut!"
Suasana di dalam sana semakin mencekam, kesunyian mendengung selama mereka memgawasi kedua orang itu berusaha merebutkan wilayah kekuasaan. Kekuasaan? Apa yang sebenarnya mereka ributkan?
Ada empat kelompok atau geng yang dipercaya paling berkuasa pada dua distrik terbesar dari negara Taeyong yang kerap diperebutkan kekuasannya. Jika geng kalian sudah merasa paling berkuasa, maka kalian harus mundur dan lihat bagaimana keempat kelompok ini bisa mendapatkan nama baik di seantero anak muda dari negara mereka.
Suatu hari, keempat kelompok ini bersaing untuk memperebutkan posisi tahta yang sesungguhnya dimana pemimpin dari masing-masing kelompok saling bersaing mendapatkan porsi kekuasaan tertinggi. Menjadi nomor satu dan diakui oleh ketiga geng lainnya.
Kelompok pertama bernama Oregon atau yang dipimpin oleh Taeyong, kemudian Dreamies dengan pemipinnya Mark, serta WayV beserta si pemimpin Lucas, dan yang terakhir ada geng 127 yang dipimpin oleh Jaehyun.
Bagaimana mereka terpecah, sesuai dengan sekolah masing-masing yang berbeda. Pada kompetisi ini hanya diisi oleh 3 saksi yang didatangkan dari orang luarㅡselain anggota kelompok merekaㅡ, kemudian 1 saksi orang dalam yang bisa dipercaya; Winwin dari WayV.
Mereka menyebutnya Boss, sesuai tahta yang akan mereka tempati. Babak penyisihan demi penyisihan yang berlangsung sengit di dalam sebuah gudang bekas pabrik tak terpakai menyisakan dua peserta yang mampu mencapai ke titik final; Taeyong dan Mark.
"Kalau ada yang mau nyari gara-gara, ya, harus kita ladenin. Jangan dibicarakan lagi kalau mainnya mereka sudah pakai tangan!" debat Mark di kursi sebrang dengan bertumpu tangan ke meja besar.
Pemuda di hadapannya dengan alis dipangkas segaris kecil itu tampak menyorotkan tatapan serius. "Kita ada masalah sama manusia, bukan hewan! Kalau masih bisa dibicarakan, ya jangan main tangan! Biarkan saja kalau sana main, kita temui pemimpinnya di depan dan minta dia berhentikan dulu anak buahnya."
2 saksiㅡJaehyun, Winwinㅡsetuju dengan Taeyong dan 2 saksi lainnyaㅡLucas, Doyoungㅡsependapat dengan Mark. Sementara Jungwoo masih berada di garis netral.
Perdebatan berlangsung pelik sampai tak terasa waktu sudah menandakan usai dengan nilai seri. Pendukung Mark beranggapan bahwa pria itu pandai berbahasa serta memiliki pengalaman cerdas, tim pendukung Taeyong sendiri percaya bahwa lelaki itu lebih pantas dan layak daripada Mark meskipun masih dalam proses belajar berbahasa asing.
Taeyong pulang ke rumahnya dengan bersungut, masuk ke dalam kamar dan menutup pintu tanpa menyapa si ibu yang menyambutnya ramah. Wajahnya cemberut sekali seperti cucian dijemur tiga hari.
"Oregon kalah lagi, ya?" tanya ibu Taeyong sambil membuka pintu kamar dan meuncul dari celahnya.
"Bukannya kalah, Ma. Tapi belum menang! Hasilnya masih seri," ketusnya sambil berjalan menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ferly | Taesoo
FanfictionSometimes we need fantasy to survive the reality. ©2021 | taesoo-short story area