Gaiss:) Sampai up chap 60 aja gimana ya? Wkwkwkkwkwkwk
***
Xander, Alice dan Logan sampai di sekolah, mereka turun dari mobil mereka yang sudah terparkir di lokasi parkir yang biasanya. Banyak pasang mata yang mencuri-curi pandang ke arah mereka. Mereka bertiga melangkah menuju gedung sekolah mereka, namun sosok lelaki paruh baya lengkap dengan tas coklat nya yang terpampang di samping nya menghadang langkah mereka. Mereka lalu menatap Mr.Tanaka yang menatap mereka dengan garang. Logan menatap Alice dan juga Xander, ia lalu menggaruk kepalanya dengan sedikit tidak enak.
"ikut bapak sekarang!" seru Mr.Tanaka lalu berjalan menuju ke arah ruangannya.
Logan hendak kabur, namun Mr.Tanaka segera berbalik badan dan menatap kearah mereka bertiga dengan tatapan tajam. "Jangan coba-coba untuk kabur, atau nilai kalian tidak akan keluar satu semester ini dan kalian tidak akan bisa melanjut ke jenjang universitas!" ujar Mr.Tanaka lalu segera pergi
Logan, Xander dan Alice saling menatap dan melangkah mengikuti Mr.Tanaka ke ruangan nya. Beberapa tatapan dari adik kelas tertuju pada mereka, karena memang untuk sampai di ruangan kepala sekolah, mereka harus melewati koridor lantai kelas 1. Dan itu lah mengapa Logan hendak kabur, ia tidak terlalu suka dengan adik kelas yang sering mengejarnya.
Saat melewati koridor halaman tengah, mereka bertiga sedikit terkejut ketika gambar mereka ada di dalam pamphlet sekolah. Pamplet itu memang sering dipanjang oleh gambar-gambar siswa-siswi berprestasi di sekolah mereka. Tidak hanya mereka, tapi Gordo dan juga Karin ada di sana. Dan dengan tulisan pemenang olimpiade tingkat internasional.
"Aku tidak suka wajah ku ada di sana!" ujar Xander sedikit mengeraskan suaranya. Sengaja mengeraskannya, dan berhasil karena Mr.Tanaka yang hampir menginjakkan kakinya masuk ke dalam kantor kepala sekolah berhenti dan menatap kearah mereka.
"Jangan coba-coba merusak pamflet itu, jika kalian merusak foto kalian maka kalian akan merasakan akibatnya!" ujar Mr.Tanaka lalu masuk ke dalam ruangannya.
"Dasar menyebalkan!" kesal Xander lalu beranjak masuk ke dalam ruangan itu, di ikuti dengan Alice dan juga Logan yang masih berusaha untuk menghindar dari banyaknya adik kelas yang meminta nomornya. Logan langsung masuk lebih dulu dan melewati Alice dan juga Xander yang hendak masuk. Alice bahkan hampir terjatuh, beruntung Xander menahan gadis itu.
Mereka masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, dan duduk di atas sofa yang sudah disediakan oleh Mr.Tanakan, lelaki itu—Mr.Tanaka—menatap mereka dan memerintahkan agar mereka duduk di atas sofa itu. Xander duduk lebih dulu, di ikuti oleh Logan dan juga Alice. Mereka saling diam, tidak ada yang memeluai percakapan lebih dulu. Namun, Mr.Tanaka sepertinya terlihat menarik nafasnya dalam dan menatap mereka saling bergantian.
"Apa yang membuat kalian melarikan diri semalam?" kesal Mr.Tanaka
Alice, Xander dan Logan saling melirik, "Kami ada urusan mendadak Sir. Kami tidak bermaksud untuk mengingkari janji kami, tapi ada sesuatu yang benar-benar urgent dan membuat kami harus pergi semalam sir!" seru Alice menatap mr.Tanaka dengan jelas dan tatapan datar nya.
"Tapi kalian bisa mengatakannya lebih dulu pada saya nak!"
"Apa jika kami mengatakan nya anda akan melepaskan kami lebih mudah Sir? Aku rasa bahkan anda akan tetap menahan kami untuk tetap ada di sekolah dan malah semaki membawa kami ke dalam kesulitan!" seru Xander tajam. Seperti kebiasaan nya yang tidak suka berbicara dengan berbelit-belit. Xander memang terkenal bermulut tajam dan tidak pernah suka berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mystery / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...