doyoung datang tiba-tiba ke kamar winter tanpa mengetuk pintu tepat saat orang tua mereka pergi menemui klien.
winter yang saat itu menutup diri dengan selimut dan membelakangi pintu menoleh sekilas dan kembali lagi dengan posisi semula.
"ngapain sih lo kak? keluar sebelum gue headshoot cepet!" usir winter yang menyelimuti dirinya sampai bahu.
kenapa doyoung tiba-tiba begini? apa dia mau usil sama winter? bukan.
dia lagi cari jawaban dari pertanyaannya.
"lo sama sungchan kenapa sih?" tanya doyoung yang masih berdiri di dekat pintu dan masih memegang kenop pintu juga.
winter yang fokus dengan ponselnya gak buru-buru mempersiapkan jawabannya. dia akan menjawab setenang mungkin.
"gak papa, kenapa lo nanya?" tanya baik winter tanpa melirik ke arah doyoung.
"kalo diajak ngomong tuh jangan buang muka gitu, lihat kesini. atau gue acak-acak si sungchan!" ancam doyoung.
pasti, mendengar itu winter langsung melepas selimutnya dan duduk tegak di atas ranjang.
"lo sama sungchan gak baik-baik aja kan? kalo lo baik-baik aja sama dia, kenapa waktu sungchan pergi ke amerika gak ada pamitan sama keluarga kita?" tanya doyoung, winter terdiam.
"mamih papih udah jadi orang tua dia, gue juga kakak dia. apa sopan pergi ke luar negeri gak pamitan sama sekali? dia anggap kita apa? masa gue baru tahu setelah setengah tahun?" tanya doyoung kelewat emosi.
dan saat seperti ini winter jadi bingung. doyoung sendiri tahu dari orang tuanya, dan orang tua mereka tahu karena ketemu makan malam bareng ayah beomgyu.
"jawab dong!" emosi doyoung.
baru kali ini doyoung emosi beneran, biasanya cuman ngegas bercanda aja.
"winter gak papa sama dia, serius. emang kelihatannya gimana? sakit hati ditinggal dia kuliah di luar negeri?" tanya balik winter kesekian kalinya.
doyoung berjalan masuk ke kamar winter dan memutuskan duduk di kursi meja belajar yang ada di depan ranjang winter.
"sejak awal ada yang aneh sama hubungan lo, jangan coba bohongin gue. 18 tahun lo tumbuh jadi ade gue, gue suapin sama gue cebokin juga pas lo kecil. dan lo berusaha menutupi hal serius dari gue?" tanya doyoung sambil menatap winter.
sekuat mungkin winter berusaha menatap doyoung, padahal dia mau nangis banget. sesakit ini ditanya soal hubungan sama sungchan.
"apa sungchan kabarin lo?" tanya doyoung, winter menggelengkan kepala.
"lempar cincin lo ke anjing tetangga! gak guna. malah karatan yang ada!" tekan doyoung.
perlahan mata winter meneteskan air mata, tangannya menunda ponsel kemudian beralih jadi memainkan jari.
"ja-jangan bilang mamih papih.." lirih winter yang mulai sedikit terisak.
"gue janji, asal lo jujur. tapi kalo lo menutupi satu hal aja dan gue tahu dari orang lain. gue aduin ke mamih papih" kata doyoung mengancam.
hal ini dilakukan karena doyoung sekhawatir itu sama kesehatan hubungan winter dan sungchan.
siapa nanti yang akan jagain winter ketika doyoung akan menikah tahun depan kalo bukan pasangannya sendiri.
"sebenernya winter gak pernah dikabarin sama sungchan, selama dia di indonesia juga. ketemu kalo gak sengaja atau winter yang mampir ke kelas dan pergi ke rumah dia," winter mulai bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé like felon
Fanfic[ON-GOING] » 13+ // sungchan winter « hal yang sungchan adelard benci adalah wanita dan cinta. Semenjak tunangan dengan winter nilover, maka hal yang dia benci bertambah menjadi tiga bagi winter sendiri, sungchan adalah aroma kejahatan yang selalu...