Mobil yang dibawa oleh Xander sedikit mengambil rute berbeda, mereka menatap ke belakang. Mobil berwarna silver dengan aksen kehitam-hitaman itu terus mengikuti mereka sejak Xander keluar dari dalam hotel itu, tempat mereka melakukan lomba itu. Alice yang duduk di depan bersamanya juga merasakan hal yang sama. Mobil itu memasuki belokan daerah gang yang cukup sempit, dan juga sedikit rawan. Xander sedikit salah mengambil rute ini, karena bukannya semakin mempermudah. Mereka malah sedikit kewalahan. Xander menatap ke belakang dari kaca spion di luar kaca. Mobil itu benar-benar mengikuti mereka sampai saat ini.
"mobil itu masih mengikuti kita!" seru Logan yang sudah sedikit panik
"jalan ini menuju ke daerah mana? Aku tidak pernah berkeliling daerah ini sebelumnya!" seru Alice yang sedikit cemas. Ia tidak pernah melewati jalan ini sebelumnya. Namun ia tidak tahu dengan Xander atau Logan.
"Aku rasa kita di dalam masalah kali ini!" seru Xander mengerem mobil nya tiba-tiba. Karena sebuah mobil lain yang juga menghadang mereka dari depan. Orang yang ada di dalam mobil depan mereka turun, dan mendekati mobil Xander.
"Mereka keluar!" seru Alice
"Jangan keluar dari dalam mobil ini!" ujar Logan panic saat pengemudi di belakang mereka juga ikut turun dan menuju ke arah mereka.
Burk...bruk..bruk—Pintu kaca mobil mereka di gedor "Hey Bocah, keluar kalian. Cepat!" Sosok seorang lelaki bertato kupu-kupu dengan lambang naga di lengan nya menggedor mobil mereka. Tepat menggedor kaca di sebelah Alice membuat gadis itu sedikit mundur.
"Hey, turun kalian atau kalian akan aku tembak!" teriak sosok lelaki yang menghadang mereka dari depan sambil mengacuhkan pistol milik mereka di depan kaca mobil. Tepat tertuju pada Xander dan juga Alice. Mereka menelan saliva mereka kasar.
"Apa mobil ini tahan peluru Logan?" ujar Xander
"Aku rasa tahan jika itu bukan timah bom, namun jika itu timah bom. Aku rasa kacanya tidak sekuat mobil mu Xander!" seru Logan menatap ke depan dengan keringat dingin yang tiba-tiba keluar.
"Aku rasa kita harus keluar!" seru Alice
"Apa kau tidak bisa memakai teleportase mu sekarang Xander? Aku rasa hanya itu jalan satu-satunya agar kita bisa selamat!" usul Logan
"Jika hanya membawa satu orang, aku rasa aku mampu. Namun jika harus membawa berdua, aku belum mampu. Kekuatan ku masih sedikit lemah, itu pun aku masih hanya bisa berteleportase beberapa kilo meter saja!" jawab Xander yang sesekali melirik ke belakang dan depan mereka. Mobil mereka benar-benar sudah dihadang saat ini.
"aku rasa kita harus benar-benar keluar!"
Alice ,Xander dan Logan keluar dari dalam mobil mereka. Berjalan ke depan dengan pistol yang mengarah kepada mereka. Alice tetap menggenggam tangan Xander, dan mulai menatap mobil di depan mereka. Menimbang apakah ia mampu memindahkan nya atau tidak.
"Siapa kalian dan kenapa menghadang mobil kami?" seru Xander tetap mempertahankan ketenangannya
"Kalian kenal dengan mereka?" seru salah seorang dari mereka dan menunjuk poto sekitar 4 orang. Namun mereka bertiga saling menggeleng karena poto itu tidak mereka kenal
"Kami tidak mengenal mereka, aku rasa kalian salah orang!" seru Logan
"Tidak, kalian adalah targetnya. Cepat bawa mereka!" seru salah-seorang berpakaian tertutup yang berjalan dari arah belakang. Dan hendak memukul mereka. Namun Xander langsung menghindar saat sebuah borgol hendak terpasang di tangannya. Burkk---prankk—Xander menendang pistol mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mystery / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...