trapped

1.1K 109 15
                                    

🌼







“ Ugh…astaga kelamin bajingan itu merusak lubang perawan ku hikss sakit sekali sial! “

Jae tak henti-hentinya mengumpat berharap cara itu dapat meredakan nyeri di area selatan tubuhnya.

Jae pun berharap ia bisa terbang. Karena setiap kakinya melangkah bokongnya akan diserang perih yang luar biasa.

“ Sialan itu merobek pakaian ku juga?! Itu kan kemeja mahal! “

Jae memungut sisa sisa pakaiannya dan juga milik Brian lalu ia masukkan ke dalam keranjang khusus pakaian kotor di dekat kamar mandi.

“ Lalu aku harus pakai apa sekarang? Astagaaa kesal sekali sumpah! “

Dengan tubuh yang hanya terbalut bathrobe milik Brian, Jae akhirnya memutuskan untuk mendudukkan diri di atas ranjang.

“ Sudah diperkosa sekarang ditelanjangi pula, dasar bajingan Kang! “

Jae memegangi perutnya, mual sekali. Bahkan setelah muntah dua kali saat mandi pun rasa mualnya tidak mau hilang.

Itulah akibatnya jika sedang putus cinta malah menenggak dua botol vodka.

Bunyi pintu kamar yang terbuka menyadarkan Jae bahwa Brian sudah pulang. Brian datang dengan satu nampan besar berisi makanan yang masih panas.

“ Kenapa tidak berpakaian? Nanti kau masuk angin “

Ingin sekali Jae menendang kepala Brian begitu mendengar perkataannya yang terlampau ringan itu.

“ Mau pakai apa? Kau merobek pakaian ku sialan! “

“ Hahahaaa maaf tidak sengaja “

Semudah itu.

“ Huh, terserahlah Bri “

Jae mengamati Brian yang sedang menyajikan makanan di atas meja lipat yang baru saja ia ambil dari kolong ranjangnya.

“ Kenapa tidak pakai milik ku? Di lemari itu ada banyak pakaian yang bisa kau pakai, sunbae “

Brian menunjuk lemari besar miliknya namun Jae tidak peduli sama sekali.

“ Aku hampir tidak bisa berjalan karena ulah mu brengsek! Lagipula aku tau tata krama bertamu di rumah orang “

Aah, Jae si tamu yang sopan. Harusnya Brian sudah mengira sejak awal.

“ Kau itu teman ku jadi silahkan pakai dan ambil apapun yang kau mau disini. Ini bukan kali pertama kau memakai pakaian ku, mana tau kau lupa “

“ Cih, pamrih! Lalu…apa semua teman kau perlakukan sama seperti ini? “

“ Tidak, hanya yang istimewa saja “

“ Oh sepertinya kau punya banyak teman istimewa ya “
Sindir Jae.

“ Tidak, sampai saat ini hanya ada satu “

Berarti hanya dirinya. Setelahnya Jae terdiam.

Melihat Jae yang malah berbaring di atas ranjangnya, Brian berinisiatif mengambilkan pakaian untuk pria kecilnya itu.

Untungnya Brian sering membeli dalaman baru untuk ia simpan. Jaga-jaga saja karena ia kerap kali kehabisan stok dalaman bersih.

Hidup sendiri kadang membuatnya merasa sangat malas bahkan untuk sekedar laundry.

“ Pakailah, mungkin akan sedikit kebesaran tapi jauh lebih baik daripada telanjang “

Brian memberikan stelan celana pendek dan kaos lengan pendek pada Jae. Tak lupa sebuah dalaman baru yang masih berada di dalam bungkusnya.

“ Hm, terima kasih “

Diam-diam Brian tersenyum menanggapi ucapan terima kasih Jae padanya.

Jae berjalan tertatih-tatih ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Brian seketika ngilu melihatnya. Membayangkan seberapa perih bokong pria nya itu.

Tak lama Jae keluar dengan wajah ditekuk.

“ Sakit sekali ya? Mau ku obati hm? “
Tanya Brian sembari mengarahkan salep yang ia beli di apotik ke arah Jae.

“ Tidak perlu, aku bisa lakukan sendiri “

Jae merampas salep itu dengan wajah memerah lalu dengan gerakan cepat memasukannya ke dalam kantung celana yang ia pakai.

“ Makanlah dulu selagi sup nya masih panas “

Brian mengarahkan Jae untuk duduk dan makan bersama. Beralaskan karpet bulu yang terasa nyaman, Brian pun dengan senang hati menyiapkan semuanya. Mulai dari makanan hingga segelas air hangat pun ia sajikan untuk Jae.

Brian benar-benar melakukan semuanya hingga membuat Jae risih.

“ Aku bukan anak kecil aku bisa mengambil makanan untuk diri ku sendiri “

“ Jika aku bisa melakukannya untuk mu lantas mengapa kau harus melakukannya sendiri? “

Jae berdecih, terlalu malas untuk berdebat saat ini.

Mereka berdua makan dengan tenang. Jae terlihat tidak selera berbanding terbalik dengan Brian yang makan dengan lahap. Menunggangi Jae semalaman membuatnya kehilangan banyak tenaga.

Lantas bagaimana dengan Jae yang notabene adalah pihak yang ditunggangi?

“ Apa sup nya tidak enak? Mau aku pesankan makanan lain? “

“ Tidak perlu “

Jae melanjutkan acara makannya meski hanya sedikit. Setelah makan Brian membereskan peralatan mereka dan Jae hanya menonton.

Percuma, Brian tidak akan mengijinkannya menyentuh pekerjaan apapun.

“ Aku ingin pulang “
Ucap Jae tiba-tiba.

“ Hm? Ke rumah Wonpil? “

“ Iya “

“ Dimana mobil mu? Semalam aku tidak lihat mobil mu di parkiran club “

“ Aku tidak bawa, sedang malas “

“ Ku kira kau akan menginap disini sunbae “

“ Kau gila?! Aku tidak mau diperkosa dua kali! “

“ Hahaha aku tidak memperkosa mu tau, kau yang minta sendiri kok “

Jae mendengus.




Iya juga sih, tapi kan dia yang menawarkan huh!
Batin Jae mengeluh.




“ Lagipula bagaimana cara mu menjelaskan semua ini pada Wonpil? “

Brian menyingkap kerah baju yang Jae kenakan hingga sebagian dadanya yang penuh oleh tanda keunguan hasil olahraga nikmat semalam terlihat.

” Hey! Lepaskan! “

Jae menepis tangan Brian. Menutupi dadanya dengan kedua tangan dengan ekspresi panik bercampur malu.

“ Kau yakin bisa menjelaskan yang tadi malam pada Wonpil hm? “

Jae tidak bisa menjawab.




Sialan!
Dan hanya bisa memaki Brian dalam hati.




“ Menginaplah disini sementara kau memulihkan diri dan kita juga perlu membeli sesuatu untuk menutupi hickey di leher mu karena dengan jumlah yang sebanyak itu aku tidak yakin akan hilang dalam waktu dua hari “

Double sialan!








🌼



• terima kasih sudah membaca ❤

Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang