"Makanan datang," Ucap Nata dan Vita barengan.
"Makasih kal-" Belum selesai ngomong, Shafa sudah memotong perkataan Vania.
"Selamat makan semuanya" Ucapnya dengan riang tanpa memperdulikan teman-temannya.
"Hm cantik doang akhlaknya gaada" Kata Vita dengan lempeng.
"Saha?" tanya Shafa sambil mengunyah nasi gorengnya.
"Elo Markonah" jawab serentak semua temannya.
Mendengar itu membuat Shafa cekikikan "ya maaf gue udah laper ngab" ujarnya.
"Udah mending sekarang makan keburu dingin loh" Lanjutnya.
***
"Kantin woi, istirahat bentar lagi" Ajak Galen.
"Hm ayo" Kata Elvan sambil memasukkan handphone-nya ke saku celananya.
"Btw ros hp gue kembaliin napah, tega bener lo," Ujar Galen ditengah jalan.
"Kalau urusannya elo gue emang tega" Balas Eros kalem.
"Ganteng doang HP orang lo embat" Ceplos Galen.
Menghiraukan perdebatan temannya Elvan berjalan dengan gaya coolnya yang mana berhasil menarik banyak perhatian cewek-cewek.
"Gila makin kesini Elvan makin glow-up"
"Cuma bisa berdoa agar Elvan jadi jodoh gue"
"Yak! Elvan bales dong dm gue"
"Pak aku mencintai Elvan salah satu rakyat mu"
Mendengar ocehan itu membuat Galen mendengus sebal,yang disadari oleh Eros.
"Napa muka elo kek orang minta ditabok" tanya Eros sambil melirik ke Galen."Elvan yang nggak ngapa-ngapain banyak yang suka, mana followers-nya banyak lagi. Lah gue yang udah jadi seleb tiktok ama selebgram kagak ada yang mau nyebut nama gue" Jawab Galen dengan wajah lesu.
"Nah ini bedanya elo ama sih Elvan, Elvan tanpa harus ngelakuin hal-hal konyol kayak lo dia emang udah banyak yang suka lah beda cerita kalau elo, jadi jangan iri boss" Mendengar penuturan Eros, bukannya sadar diri Galen tambah menjadi-jadi.
"Gak, ini gak bisa didiemin nanti gue harus tanya sama Elvan caranya disukai banyak orang tanpa harus ngelakuin banyak hal" Ujar Galen dengan semangat, membuat Eros mendengus tak suka.
"Sinting"
***
"Ehh kalian tau gak-" Celetuk Vita disela-sela makan.
"Hm kalau udah kayak gini pasti pembukaan gibah" potong Vania sambil melirik ke Vita yang dibalas cengiran.
"Well namanya juga perempuan gak jauh-jauh dari yang namanya dunia per-gibahan" Ujar Nata sambil berkaca.
"Cowok juga ada yang tukang gibah," Celetuk Shafa. "Lanjut ta, mumpung gue gabut pingin gibah."
"Kal--" Belum sempat memulai sesi gibahnya terdengar teriakan dari sebrang meja mereka. Membuat Vita mendengus kesal.
"BI ITENG GALEN YANG GENTENGNYA NGALAHIN BRIGHT MAU PESEN NIH YUHUUU" dengan tak tahu malunya Galen berteriak padahal dirinya berada tepat didepan stand bi Iteng.
"Jancok lo. Bisa gak sih mulut lo itu dikecilin, bi Iteng gak budeg kek lo" Semprot Eros dengan menabok bibir Galen.
"Asyu lo. Ini bibir gue perawatannya mahal ya ngab" balasnya sambil mengelus bibirnya yang nyut-nyutan.
"Siapa suruh teriak. Lagian mata lo buta itu bi Iteng ada didepan lo" Ujar Elvan yang rupanya juga ikutan kesal dengan tingkah laku Galen.
"Iya-iya gue penuh dosa kalian suci" Balas Galen dengan lempeng.
"Bacot. Lo yang mesen, gue ama Galen mau nyari tempat duduk" kata Eros dan berlalu begitu saja diikuti Elvan. Tanpa mendengar jawaban Galen.
"Kampret, emang teman gue akhlak-nya minus eh engga--minus banget" katanya dengan mendramatis, dan memulai mesan makanan.
Sedangkan dimeja Shafa dkk
"Sialan! Siapa sih yang teriak dikira nih hutan kali" kata Vita sambil mengunyah kripik ubi dengan kesal.
"Udah, lanjut ta gibahnya" kata Shafa karena jujur saja dia sedang ingin ber-gibah.
Dengan wajah yang masih kesal Vita menatap temannya satu persatu,"sorry nih tapi gue udah lupa mau ngomong apa "yang langsung mendapat pelototan dari semua temannya.
" Wehh santai dong itu mata natap gue, cobain nih kripik punya gue. Rasanya ada yang buru loh, cobain kuy" Ujarnya dengan menirukan salah satu iklan di TV.
Karena terlanjur kesal Shafa menabok lengan Vita.
Plak
"Astaghfirullah kamu berdosa banget" Ucap Vita sambil mengelus lengannya yang cenat cenut.
"Udah-udah. Habisin makanan kalian, terus balik ke kelas" kata Vania yang mulai jengah dengan tingkah laku temannya.
"Ngoghey"
***
"Nih makanannya yang mulia" Ucap Galen dengan setengah hati.
"Biasa aja dong mukanya gausah dijelekin, karena muka loh udah jelek" Nyut, sakit tak berdarah mungkin itulah yang dirasakan Galen.
Sambil menghela nafas, mencoba untuk tidak menimpuk orang yang ada didepannya Galen banyak-banyak mengucap sabar.
"Emang yah soal menghina teman satuku ini juaranya" kata Galen dengan lempeng.
"Udah, makan keburu bell masuk" Lerai Elvan sambil menyendok nasi gorengnya.
"Btw, cewek disebrang cantik-cantik" Kata Galen sambil sesekali ia melirik kemeja Shafa dkk.
"Udah kagak usah banyak tingkah lo, lagian belum tentu mereka mau sama tampang lo yang nauzubillah" Ucap Eros dengan blak-blakan.
Memang mulut mas satu ini tajem banget ya.
"Elo diem deh ros, kagak usah ngomong. Hati gue enggak kuat dengerin satu kata yang keluar dari mulut mercon lo" dengan memasang wajah seperti orang putus asa Galen mengalihkan tatapannya keteman laknat nya.
"Kenapa lo len? Kena mental breakdance lo?" Tanya Elvan santai.
"Anjing banget" karena terlalu kesal dengan olok-olokan temannya Galen misuh-misuh gak jelas.
"Banyakin sabar bro, hidup ini memang terlalu kejam buat orang kek lo gini" Lagi Elvan berkata santai sambil menepuk keras bahu Galen seolah menguatkan, yang jatuhnya malah membuat Galen tersedak.
Poor you Galen.
Jangan lupa vote dan komen makasih!
Satu vote kalian sangat berarti buat aku❤
Instagram:itsemifzh
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVAN
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cover-pinterest WARNING! Cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar! _________ Seperti misteri ia tak pasti Diam nan berbait, sunyi yang berirama Penuh makan, dan sulit dimengerti ...