Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kostumisasi :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detail set :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📝📝📝
Di padang rumput yang penuh dengan eksotisme, kecantikan mentari terbit, dia mengayunkan kuasnya di kanvas untuk melukis pemandangan indah ini.
Untuk melanggar peraturan dan untuk menghasilkan karya yang lebih menakjubkan, dia tinggal di Republik Gurun, karena lukisan alam dapat menyentuh semua orang.
Di kanvas perlahan-lahan terlihat gambar seorang gadis dengan rambut berkepang dua sedang berlari di gurun.
Gadis yang ada di lukisan itu dipanggil Anabel. Dia adalah seorang pelukis penggemar yang sedang berpetualang mencari inspirasi.
Setelah bertemu dengan Anabel, mereka tidak berhenti berbicara mengenai lukisan sepanjang hari, kepala bertambah besar dan inspirasi terus berdatangan.
Dia tidak suka memilih-milih barang, karena menurutnya itu membuang-buang waktu, jadi dia membeli banyak topi pelukis dengan model yang sama.
Dia kehabisan semua kertas gambar, sehingga dia dan Anabel mulai melukis di topinya, topinya perlahan-lahan berwarna hitam.
Dia merasa perlu untuk mengingatkan bahwa topi ini dibeli, itu sama sekali tidak dicat biru.
Apa? Kamu bilang ini hanyalah sebuah krayon yang hampir habis? Baiklah, tebakanmu betul.
Dia mengatur warnanya menjadi campuran biru dan hijau, tambahkan sedikit warna merah maka akan menjadi warna ungu gelap.
Dari jaman kuno warna merah dan biru adalah warna berpasangan, bahkan kuas saja tak berhenti menunjukkan cintanya kepada kami.
