"Hai Cla, Bagaimana harimu?" Tanya Viola, sambil duduk di samping Clarissa.
Clarissa menoleh dan tersenyum. "Seperti biasa,"
Kedua alis Clarissa tertaut. "Vi, kau tidak mengigau bukan?"
Viola mengangkat satu alisnya. "Tidak, Memangnya aku kenapa?"
"Bukan apa-apa, hanya saja hari ini kau datang sangat cepat sepertiku."
Viola menghembuskan nafasnya kasar. "Ini bukan kemauanku, ini semua ulah ibuku. Bayangkan saja dia tiba tiba datang ke kamarku dan mengatakan jika saat itu sudah pukul delapan tepat, padahal saat itu masih pukul setengah tujuh. Ah, aku sangat kesal padanya!" Ceritanya panjang lebar sambil mengingat-ingat kejadian tadi pagi.
Clarissa terkekeh geli. "Sudahlah Vi, lagipula tidak buruk datang pagi pagi-pagi seperti ini"
"Itu sih menurutmu. Kalau saja ibuku tidak membangunkan ku seperti tadi. Sekarang aku masih tertidur di kasurku yang empuk." Bayang Viola akan kasurnya yang nyaman.
Clarissa menggeleng melihat kelakuan sahabatnya itu. Gadis itu pun melanjutkan bacaannya yang belum selesai karena kedatangan Viola.
Disaat ia tengah serius membaca, gerombolan teman temannya memasuki kelas diikuti Mr. Hendrick di belakangnya.
Clarissa menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Oke hari ini kita ......."
Clarissa mendengarkan dengan seksama apa yang Mr. Hendrick jelaskan. Dari mencatatnya hingga bertanya apa yang tidak di mengerti nya.
Satu setengah jam kemudian Mr. Hendrick menyelesaikan apa yang di jelaskan nya dan keluar dari dalam kelas.
Clarissa mendesah lega. "Akhirnya selesai juga,"
"Cla, setelah ini kau akan kemana?" Tanya Viola dan berharap jika Clarissa tidak ada kegiatan apapun setelahnya.
"Hmm, sepertinya aku masih ada kelas Vi." Viola mendesah kecewa.
"Begitukah?" Clarissa mengangguk.
"Padahal aku berencana mengajakmu ke cafe baru yang berada di sebrang jalan."
Clarissa tersenyum. "Lain kali aku akan pergi, tapi tidak sekarang Vi. Aku benar-benar minta maaf." Viola tersenyum dan memeluk Clarissa. Ia mengerti jika sahabatnya itu tidak bisa meninggalkan kelasnya.
"Oke, lain kali kau harus ikut denganku." Tegas Viola pada Clarissa.
Clarissa mengangguk kembali.
"Oke, see you tomorrow Cla." Viola melambaikan tangannya dan keluar dari dalam kelas. Clarissa membalas lambaian Viola dan ikut keluar juga.
Clarissa melihat pergelangan kirinya yang terbalut jam tangan. Di sana menunjukkan pukul sepuluh tepat. Butuh waktu lima belas menit lagi untuk memulai kelas keduanya. Setelah itu ia bisa pulang ke rumahnya.
Clarissa berjalan dengan riang. Tanpa sadar sudut matanya melihat seseorang yang sangat ia kenal. Gadis itu pun bersembunyi di balik tembok. Sesekali matanya melirik seseorang yang sedang berjalan dengan dua orang lainnya.
Clarissa menghembuskan nafas lega ketika orang itu sudah melewati tempatnya. Gadis itu segera berlari menuju ruang kelas berikutnya.
Sesampainya di kelas, Clarissa langsung mendudukkan dirinya. Nafasnya terengah-engah akibat berlarian sepanjang jalan. Ia masih tidak percaya itu dia. Ataukah dia salah lihat? Tapi tidak mungkin.
Clarissa menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan ingatan buruk dari otaknya. Tidak mungkin dia kembali bukan. Lagipula seseorang bermata biru bukan pria itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Wants Me [TELAH TERBIT] [PINDAH KE FIZZO]
Romance[PINDAH KE FIZZO] [LINK PO ADA DI BIO] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] WARNING! +17 [Mengandung adegan kekerasan, pembunuhan, kata-kata kasar] Tidak peduli seberapa jauh kau melangkah. Kau harus ingat jika hidupmu adalah milikku. Cause you are mine and o...