› 〉 🎇 花火 ⸙ᰰ۪۪᭢*

114 35 41
                                    

──────────────────────────

⏤ ⏤ ✎ .ೃ S. SAKURA'S PAGE... ❀↴

ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ! ᴇɴᴊᴏʏ ʏᴏᴜʀsᴇʟғ ʜᴇʀᴇ! (*'꒳'*)

──────────────────────────
𖣔❫ཱི➣* F I V E_; Our Secret Plan

──────────────────────────𖣔❫ཱི➣* F I V E_; Our Secret Plan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membawa boneka perca itu ke sekolah. Untuk apa? Tentu saja untuk pamer.

Teman-temanku banyak yang terkagum dengan hasil Boneka hasil tangan (Name), banyak dari mereka berkomentar aku yang dalam wujud boneka tersebut amat lucu. Membuatku semakin bangga terhadap wanita yang membuatnya.

Jika ditanya, siapa yang membuat boneka itu?

Maka aku dengan bangga menjawab, "Ibu (kedua)ku."

Yah meski hubungan Ayah dan (Name) tidak pernah terlihat romantis, bahkan aku tidak yakin ada hubungan spesial di antara mereka.

Ngomong-omong, aku masih kesal dengan Ayah. Hal itu berimbas kepada komunikasi kami yang semakin lenggang.  Aku jadi lebih dekat dengan (Name), begitupun saudara-saudaraku.

Sampai sekarang Ayah masih dalam rutinitasnya sendiri,  membatasi kontak dengan kami.  Ia juga menghilang sejak pagi lalu kembali di petang hari. Bahkan terkadang, pria tersebut pulang larut.

Hal itu menyebabkan pertengkarannya dengan kak kousuke meletus tadi malam.

Pemicunya adalah karena Ayah tidak datang sewaktu kak kousuke membaca karangan di depan kelas tentang orang tua. Semua wali murid teman kak kousuke datang, kecuali Ayah.

"Apakah Ayah sudah tidak sayang kami? "

Masih dapat kuingat ia berteriak penuh amarah semacam itu di depan pria yang selama ini menjadi rumah kedua bagiku serta saudara-saudaraku.

Dan aku pun yakin, kita berlima juga memikirkan hal yang sama.

Apa yang terjadi dengan ayah?

Apakah Ayah masih sayang kami?

Sejenis itu.

Namun, karena kejadian semalam, aku tidak bisa bertanya langsung. Bahkan tadi pagi, jika saja tidak ada (Name) yang mencoba mencairkan suasana dengan melontarkan guyonan, mungkin suasana meja makan akan terasa dingin bagai kutub Selatan.

Benar-benar tak habis pikir.

"Ngomong-ngomong sedikit lagi hari ayah, kalian ingin memberi apa?" Tiba-tiba Ayumi, salah satu teman sekelasku bertanya kepada aku dan beberapa teman-teman yang lain dikala kami sedang berkumpul di mejaku.

"Aku dan ibuku sudah merencanakan akan membuat pesta kecil-kecilan di rumah, kami akan memasak yang enak-enak! "

" Aku menggambarkan karikatur ayahku. "

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒊𝒓𝒆𝒘𝒐𝒓𝒌𝒔 ┊ S. ODA ˎˊ- ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang