Bagian 33

17.8K 3.1K 731
                                    

Habis ini tidur yaaaaa

•••

Hana memutar knop pintunya dengan kedua tangan yang dipenuhi dengan kantongan plastik besar berisi berbagai macam makanan dan minuman. Lengkungan senyuman langsung terukir begitu melihat satu pemandangan yang langsung menyapa matanya.

"Lo darimana? Kok gak bilang bilang?" Tanya Felix sambil mempoutkan bibir nya lucu. Felix terlihat makin menggemaskan.

Hana tersenyum memperlihatkan sederet gigi putih nan rapih nya dan berjalan menuju dapur kecil nya untuk menyimpan makanan.

"Lo tidur, gak mungkin gue bangunin," jawab Hana sambil menata beberapa makanan.

Felix bangkit dari duduknya dan ikut menata makanan itu bersama Hana. Senyuman Hana kembali melebar saat Felix tiba-tiba memeluknya dari belakang. Felix terlihat seperti anak kecil yang sedang mengadu.

"Lain kali bangunin lah. Gue kira lo pergi kemana tau..." Felix kemudian melepaskan pelukannya dan dibalas oleh Hana dengan mengacak-acak rambut tebal nan halus Felix.

Hana terkekeh." Iyaiya, ntar gue bangunin."

Felix menganggukkan kepalanya lucu lalu membawa beberapa makanan yang sudah diletakkan di piring oleh Hana ke lantai, agar mereka berdua bisa makan bersama karena Hana tidak punya meja makan.

"Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya Hana sambil memasukkan sepotong sayuran ke dalam mulutnya yang kecil.

Felix mengangguk." Nyenyak banget malah. Gue selalu suka tidur disini, apalagi bareng lo." Diakhir Felix menatap Hana dan menunjukkan matanya yang berbinar. Senyumannya pun makin merekah melihat kembarannya.

Hana lagi-lagi terkekeh. Hatinya selalu saja menghangat ketika melihat Felix senang. Bahkan hanya melihat senyuman Felix pun Hana sudah senang, seperti dunia Hana hanya ada pada Felix.

"Habis ini jogging kuy, sekalian jalan-jalan beli barang-barang buat lo," ajak Hana.

Hana ingin membelikan barang-barang untuk Felix, karena pemuda itu hanya membawa baju seragam dan beberapa baju lainnya. Felix tak membawa apapun selain itu. Untung saja Felix sering menginap di rumah Hana, jadi ada juga baju cadangannya.

Felix menghentikkan acara makannnya dan mendongak menatap Hana yang juga sedang menatapnya. Mendadak raut wajahnya menjadi berubah. Tak bisa didefinisikan raut wajah itu.

"Loh? Lo kenapa?" Tanya Hana bingung karena Felix mengubah mimik wajahnya.

"Tapi- Gue ada janji sama Lino," ujar Felix merasa bersalah.

Hana yang mendengar itu hanya menghela nafas lega, ia kira ada masalah dengan kembarannya.

Hana tersenyum." Yaelah, gua kirain apaan."

"Gapapa, kan?" Tanya Felix tak enak hati.

Hana terkekeh pelan dan melanjutkan makan nya." Gapapa kali, lo bebas mau kemana-mana, gak usah bilang juga."

Diam-diam Felix merasa bersalah. Entah kenapa ia makin bersalah ketika Hana tersenyum padanya. Senyuman Hana sangat aneh menurutnya, tapi tidak semuanya senyuman Hana aneh. Seperti ada saat-saat ia merasa aneh dengan senyuman Hana.

"Makasih, Hana," kata Felix lembut dan kemudian mengusap lembut surai rambut pendek Hana.

Lagi-lagi Hana tersenyum mendapat perlakuan ini dari Felix, kembarannya. Tak heran jika Hana sangat menyayangi Felix.

"Mau pergi jam berapa? Udah mandi?" Tanya Hana menatap Felix.

"Jam setengah delapan Lino bilang. Udah mandi tadi pas lo pergi," jawab Felix seadanya.

Bully You | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang