Adiba Murung

11 1 0
                                    

Andrean POV

"Sudah makan?"

Adiba hanya menggeleng dengan wajah yang sangat murung, entah apa yang membuatnya tidak bersemangat hari ini.

"Mau susu?"

Dia menggeleng lagi, aku yang sedari tadi bertanya sambil membuat kopi itu ikut menggeleng maklum dan mendekatinya dengan secangkir kopi yang kupegang.

"Kopi?"

Aku hendak mendudukan tubuhku dikursi tepat dihadapannya tapi tersentak ketika mendengar Adiba tiba - tiba berteriak.

"ARGHHH!"

"Ya Tuhan-"

Aku menaruh kopiku diatas meja dan berjalan lagi mendekatinya. Aku mengangkat tubuhnya keatas meja sembari mengalungkan tangannya keleherku, masih dengan wajah murung dia menunduk tanpa melihatku sama sekali.

"Adiba, ada apa?"

Dia menggeleng lagi, judul malam yang sedang hujan ini adalah 'Adiba menggeleng'.

Aku masih dengan sabar menunggunya untuk membuka mulut dan membiarkan kopiku yang sepertinya akan mendingin, lebih baik menunggu Adiba mendingin terlebih dahulu, pikirku.

"Atasan kurang ajar,"

Sudah tahu, masalah pekerjaan. Dengan sekali dia membuka mulut dan berujar seperti itu aku mengerti, atasannya berulah lagi.

"Sudahku katakan, menjadi sekertarisku itu lebih menjamin kesehatan emosimu, sayang. Daripada bekerja dengan atasan gilamu itu,"

Dia mendengus pelan lalu menggerakan kepalanya kearahku, akhirnya dua mata cantik itu menatapku.

"Aku tidak ingin, sampai kapanpun."
Aku terkekeh pelan sambil mengusap tangannya yang masih setia terkalung dileherku.

"Sekarang apa yang kamu mau biar kesalmu itu berhenti?" Aku menatapnya sedikit senyum, "Aku tawarkan susu tidak mau, kopipun, apa kamu ingin yang lain?"

"Yang lain seperti apa?"

Dia mengusap leherku sekilas dan menunjukan sedikit kekehan yang hampir tidak terlihat. Aku mengerti, wanitaku ini-

"Mau dicium?"

Aku sudah ingin memajukan wajahku untuk mencium bibirnya namun,

"Aduh-"

Adiba memukulku sedikit kencang dipipi sambil menatapku dengan tatapan tertawa dan
mengejek, apa salahku?

"Dasar mesum! Aku ingin pizza, jelek!!"

***

Andrean dan Adiba, mereka karakter aku untuk short story ini, tapi akan ada beberapa karakter lain kalaunya aku ada ide untuk nama lain-lainnya.

Fyi, memberi nama karakter adalah bagian tersulit kedua setelah mencari judul untuk tulisan yang aku tulis.

Semoga kalian suka dan, jangan lupa vote dan follow aku ya, kalau ada kritik dan saran dipersilahkan dikolom komentar, terimakasih.🤗

Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang