8

68 17 3
                                    

"oke, bentar. masih pake liptint."

"udah cakep, buruan, ah."

"sok tau lo, blegug."

"ya udah, buru."

gue keluar kamar dengan tangan yang masih megang handphone di telinga, "ya udah, sabar."

gue kunci pintu rumah dan langsung masuk ke mobil liam.

"good morning, ratu siput."

gue muter mata, "lu yang bawel banget, anjir. udah dibeli kuenya?"

"ada di talia."

gue ngangguk, "oke, ayo."

liam gak jalanin mobilnya.
gue nengok ke dia, "kok diem?"

"mau pasang sendiri atau gue yang pasangin?"

gue langsung nengok ke samping dan nepok jidat, seatbelt. gue tarik seatbelt dari sebelah kiri dan gue masukin ke pengaitnya di kanan, "udah."

"good."

🥄

"HAPPY BIRTHDAY, CACA!!!!" teriak gue yang bikin vio tutup telinganya.

HAHAHA gede banget suara gue.
iya, kita semua lagi di rumah caca.
ada zayn, niall, harry, liam, sama louis juga.

tapi.. talia sama niall masih diem-dieman karena.. yaaa, you know lah, kabar yang tiba-tiba bokapnya talia mau nikah lagi tapi ternyata sama mamanya niall?
tau, kan?

kalo louis..
KARENA LOUIS CALON PACARNYA CACA!
HEHE, maap ca, keceplosan

caca ngeliatin kamarnya yang udah rame, "KAMAR GUE BUSET DAH KENAPA DIGINIIN?!?!" omel caca.

"bangke lo, ca bukannya seneng di surprise," omel talia.

caca nyengir, "MAKASIH LOH, YA. TERNYATA PADA INGET," terus dia tepuk tangan.
heboh sendiri, si goblok.

vio maju terus peluk caca, "habede, bambu. wishnya barengin aja sama talia."

talia nyusul, "wishnya barengin eline."

eline juga, "barengin sama queenta."
nah kan, SELALU GUE TUMBALNYA SIAL.

gue diem ditempat. caca di depan gue udah buka tangannya. AH, KENAPA SIH, punya temen turunan dajjal semua.

"peluk gue, parjo. cepet," ujar caca sambil melototin matanya.

gue gelengin kepala, "gak mau, ah."

"lah kenapa?" celetuk harry.

"nanti gue yang disuruh sebutin wishnya apaan. kan kebanyakan, udah pada nitip. capek, "jawab gue.

jdug!
zayn ngelempar bantal sofa dan kena kepala gue, "anjir gue pikir kenapa."

baru gue mau lempar balik bantalnya, mata gue nangkep tatapan caca yang makin pelototin gue, "peluk, gak?!"

"IYA IYA!"
gue langsung gerak maju peluk caca, "pokoknya tetep jadi caca yang kayak gini. cepet jadian sama lou—" gue berhenti ngomong karena badan gue didorong caca. anak setan, nih.

caca langsung beralih ke anak-anak cowo, "lo pada gak ada yang mau ngucapin gue? udah, lahh. sana, pulang aja kalo cuma jadi pajangan."

ohh, ngalihin pembicaraan si kunyuk satu ini.

niall jitak caca, "anjir lo, ca."
caca ketawa. niall peluk caca sebentar, "habede, loh."

harry tos-an sama caca, "wishnya udah di snapgram kan tadi."

liam tos-an sama caca, "makin-makin dah. kalo bisa, lomba bulan depan menang lagi. enak nih, tiap bulan dapet jatah makan gratis."

liam dongo

caca nonjok lengan liam pelan, "yeh, tapir."

zayn cuma ngacak rambut caca, "barengin sama vio, tadi."
caca muter mata, "bucin, anjir."

"kalo kepisah, vio suka kangen soalnya."

HAHAHA APAAN NAJIS BANGET.

"IDIWWWWW!" cemooh talia sambil pura-pura muntah.

orang terakhir yang ngucapin caca...
louis.

"habede, ca."

talia teriak, "RANGKUL LAH, ANJAY!"

gue ketawa.
kocak banget muka saltingnya caca sama louis, anjrit. biasanya petakilan berdua, tiba-tiba salting.

eline teriak, "EH EH GAK BOLEH EANGKUL! BELOM SAH!"

zayn bekep mulut eline, "berisik ah. gak perlu sah buat rangkul," zayn ngelirik vio yang diri di sampingnya, "iya, gak?" trus nyium pipi vio.

"anjrit, main nyosor aja!" liam dorong zayn ke arah vio.

"apaan, nih, si arab!? tiba-tiba udah nyosorin temen gue aje," gue dorong kepala zayn ke belakang pake telunjuk gue.

baru gue mau lanjut introgasi zayn, vio nepuk-nepuk pundak gue, "WOI, APAAN!? LOUIS RANGKUL PUNDAK KAGA, MELUK PINGGANG IYA!"

dan semuanya ngecengin caca sama louis. talia langsung sigap keluarin handphone dan ngeabadiin moment sekarang.

gue sibuk ketawa-ketawa liat muka caca, JADI KEPITING REBUS AHAHAHA LUCU BANGET.

dua tangan udah bertengger di pundak gue dan meluk leher gue.
liam.

"lo cepetan ultah, biar gue surprise-in juga."

gue nyikut perutnya pelan, "mana ada sih, orang mau surprise tapi bilang-bilang? dongo, nih."

"nanti mau langsung pulang?" tanya liam.

gue ngangguk, "ada yang mau gue kasih.."

liam langsung muter badan gue ke arah dia, "mau kasih apa? kan, gue belom ultah?"

gue geleng, "rahasia. kepo lo."

"yeh, anjir."

"nanti sih, tungguin aja. ada di rumah."

liam ngangguk, "awas lo kalo macem-macem. gue belom siap."

gue cubit perutnya pelan, "ya, menurut lo aja, idiot."

"siapa tau, lo udah ngebet jadi ngasih gue kon-"
louis motong omongan liam, "WOI! lo berdua mau makan atau berduaan doang di kamar?"

gue dan liam langsung nengok dan ternyata anak-anak udah pada keluar kamar caca.

gue dan liam ketawa.
"buruan, ah!" omel louis.

liam rangkul pundak gue dan kita berdua jalan keluar kamar sebelum louis tutup pintu.

RUANG MUSIK ft. Liam Payne [ODS;4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang