Bab 18

693 76 31
                                    

Rabu. Resort. Pukul 07.43.

Visualisasi resort milik keluarga Adulkittiporn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi resort milik keluarga Adulkittiporn

Suasana pagi hari di privat resort milik Off cukup ramai, karena beberapa anggota geng Heroes sudah mulai terbangun dan berkumpul di ruang makan untuk sarapan.

Off, Arm, Gun, Krist, Jane, Puimek, Fiat dan Nanon sudah berkumpul di ruang makan sambil menikmati breakfast mereka.

"Udah bangun kalian?" tanya Arm yang melihat New dan Singto muncul di ruang makan. Mereka mengangguk bersama.

"Ssing, Chimon sama pacar gue mana?" tanya New sambil duduk di sebelah Jane.

"Anjir! Kuping gue ga biasa denger lo manggil Tay dengan sebutan pacar, New." sahut Off langsung.

"Dibiasain khusus satu hari ini. Kemana mereka?"

"Chimon sama Ssing tadi ambil kelapa muda. Peng masih bobo dia, kemarin malam insomnia dia kabuh. Dia baru tidur jam 3 pagi."

New mengangguk-angguk karena ia paham betul Tay mengidap insomnia, beberapa kali ia menemani Tay yang susah tidur. "Gue bangunin dia deh." 

New beranjak lagi dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kamar yang ditempati Tay bersama Off dan Arm. New membuka pintu secara perlahan dan ia melihat Tay yang masih bergelung di bawah selimut. Ia mendekati kasur tersebut secara perlahan dan membuka selimut yang di pakai Tay agar tidak menutupi kepala Tay. Ia bisa melihat Tay tertidur sangat pulas dengan wajah damai. 'Dia tidur gini aja ganteng banget njir. Untung sekarang dia pacar gue.'

New pun menciumi pipi Tay berkali-kali sampai Tay menggeliat risih dengan perlakuan New. "Lo ngapain cium-cium gue sih Peng?" bentak Tay masih memejamkan matanya, Tay mengira yang menciumnya itu Off. 

Namun New tetap terus menciumi wajah Tay sampai ke bibir Tay. Ia lumat perlahan bibir tersebut sampai akhirnya ia melihat Tay membuka matanya dan melotot ke arah New. New pun melepaskan ciumannya. "Pagi pacar."

Tay yang diperlakukan seperti itu dan dengan sapaan pacar semakin mematung. "Kok diem aja sih? Nggak kangen sama aku?" tanya New lagi.

Tay menarik selimut menutupi kepalanya. "Hin sumpah ini masih pagi. Lo bisa ga sih ditahan dulu, jantung gue ga bisa lo giniin." Tay berucap dalam selimutnya. New yang melihat Tay salting hanya tertawa dan mencium bibir Tay lagi walaupun terhalang selimut. "Makanya ayo sarapan sayang."

Tay pun membuka selimut yang menutupi kepalanya dengan tersenyum. Namun terlihat kedua pipinya memerah. "Good morning too sayang and I love you Hin." ucap Tay sambil mencium bibir New sekilas. Setelah itu ia langsung berlari ke arah ruang makan meninggalkan New yang mematung.

Tay berlari cukup cepat ke arah ruang makan karena jujur saja ia malu dengan sikap spontannya tadi kepada New.

"Lo ngapain lari-larian sih Phi?" tanya Gun yang melihat kehebohan Tay di pagi hari.

The Gifted School x Holy TrinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang