malam ini, chenle yang sejujurnya melihat kegiatan kedua orang tersebut ketika tak sengaja bertemu dengan mereka di jalan, tidak bisa belajar dan malah memikirkan betapa kesalnya gadis yang ia sukai berjalan bersama orang yang paling ia benci.
berulang kali lelaki tersebut mencoba untuk menulis, namun yang ada pensil malah patah terbelah menjadi dua.
akhirnya ia tertawa tidak jelas.
"hahahahahahahahahahahaha, bisa-bisanya kalian manfaatin waktu seenaknya"
"..bi—"
BRAKK!
"—zhong chenle!" ayahnya yang mendengar suara teriakan chenle itu masuk ke dalam kamar lelaki tersebut sebelum lanjut bermonolog. "..kamu ketawa keras banget! BELAJAR! BELAJAR!!"
lagi-lagi serangan tersebut masuk ke dalam jiwa chenle yang membuatnya makin frustasi.
"..yang perlu kamu kalahkan cuman satu, apa yang kamu tidak suka"
"..jadi jangan mau kalah! NGERTI ENGGAK! DASAR ANAK GOBLOK! "
PLAK!
wajah chenle memerah, dan ia tidak bisa menahan emosinya. berulang kali mengatur nafas agar ia tidak melakukan yang aneh-aneh di depan ayah gila satu-satunya itu.
"pa.."
"..kalau gitu chenle enggak mau kalah dari satu orang"
"siapa?"
"kakak, kak sicheng. jangan dukung pembebasan dia.. dan jangan bayar mereka supaya kak sicheng bisa keluar dari penjara."
".......................DIEM KAMU! BERISIK DASAR ADIK PEMBUNUH! HARAM!"
PLAK!
lelaki itu lalu menjatuhkan air matanya.
tidak ada yang mau menaikkannya menjadi nomor satu namun nomor satu sangat menunggunya.
after yesterday.
suatu hari ketika mereka masih menempati sekolah dasar
sungchan yang masih berumur 10 tahun itu mendengar keributan di sekitar kompleknya. ia dapat menebak bahwa seseorang tersebut sudah pastinya chenle.
parahnya, saat itu chenle yang masih kecil sudah berani melakukan kekerasan pada orang lain.
"stop! kalian jangan berantem! aku laporin ke polisi! kalian ngapain!?"
"berisik! ini urusan kita, gausah kamu ikut campur!" balas chenle, yang kemudian mendorong sungchan sampai terjatuh.
"papa aku polisi! mau dilapor!?"
"apa sih!? pulang sana!!"
sungchan yang tidak terlalu peduli dengan chenle kemudian menghampiri si korban yang diinjak-injak, dipukuli kayu, dan juga yang habis dikeroyoki bersama anak-anak lainnya.
mereka semua belagu.
"kamu gapapa??"
"m-mata.. mata aku.. sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
after yesterday | sungchan winter ✔
Fanfic"kim minjeong, wanita cantik yang namanya terukir di setiap cerita"