Bab 5 : Si tukang malu-maluin

4.6K 352 22
                                    

Akhirnya update lagi, hehe.
Jangan lupa untuk klik vote biar aku tambah semangat buat ceritanya.

_GEZARA_

"Adek?!! Jadi, dia Adek yang dimaksud Ayah kemarin?." pekik Arsen tak percaya.

Bryan menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan Arsen. Arsen sedikit melongo menatap tidak percaya kearah Geza, hatinya sakit seperti ditusuk oleh benda tak kasat mata ketika melihat mata Geza. Apa ini? jadi kemarin dia tertarik dengan adik nya sendiri?

Geza menatap polos Arsen yang sejak tadi tidak melepaskan tatapannya kepada Geza. Dia bingung, kenapa Arsen seakan tidak rela menerima kalau Geza adalah adik sepupunya. Padahal yang lain menyambutnya dengan senang hati.

Ah, mungkin karena dia baru tau kalo gue adik sepupunya. batin Geza menebak.

"Geza, ayo Bunda antar ke kamar kamu. Kamu pasti capek kan habis dari rumah sakit." ajak Anita dengan suara yang lembut kepada Geza.

Geza menatap orang yang mengaku sebagai Bunda nya. Matanya menatap lekat wajah Bundanya. Cantik, satu kata yang ada dibenak Geza. Apalagi wajah Bundanya selalu dilapisi dengan senyuman lebar membuat Geza terpukau oleh kecantikan Bundanya yang alami.

"Geza, ayo sayang. Kok, malah ngelamun." ujar satu perempuan paruh baya satu lagi  menyadarkan Geza dari lamunannya. Geza memiringkan kepalanya mencoba mengingat perempuan paruh baya itu yang tak kalah cantik dari Bundanya. Ah, wanita itu adalah yang disebut Ayah tadi sebagai Mamanya.

"Ah, iya." ucap Geza kikuk sambil mengikuti tarikan dilengannya

Geza memasuki salah satu kamar yang ada di mansion bersama dengan Anita dan Firda. Geza tak henti-hentinya dibuat melongo oleh isi kamar disini. Kamar yang didominasi oleh warna pink dan abu-abu ini membuat Geza berdecak kagum. Terdapat kasur king size ditengah-tengah ruangan, meja belajar dengan beberapa buku terpajang di pojok kanan, kursi santai di pojok samping kasur, dan ada jendela yang mengarah kearah balkon kamar, dan ada beberapa lukisan dan pernak-pernik didalam kamar ini.

 Terdapat kasur king size ditengah-tengah ruangan, meja belajar dengan beberapa buku terpajang di pojok kanan, kursi santai di pojok samping kasur, dan ada jendela yang mengarah kearah balkon kamar, dan ada beberapa lukisan dan pernak-pernik didal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang kamu mandi terus istirahat ya, nanti malam kita makan malam bersama." ucap Anita sambil mengelus kepala Geza.

Geza menganggukkan kepalanya. Lalu setelah itu, Anita dan Firda pergi meninggalkan kamar. Selepas Bunda dan Mama nya pergi, Geza menyusuri satu persatu isi kamar yang sekarang menjadi milik Geza.

"Anjir, kasurnya empuk banget." ujar Geza girang sambil melompat pelan diatas kasur.

"Bantalnya juga."

"Hmm, selimutnya wangi banget."

"Wow gila, TV nya lebar banget bisa puas gue nonton bubu disini."

G E Z A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang