Hari Pertama

19 2 0
                                    

Di pagi hari yang cerah ini, gadis kecil yang dulu hidupnya dipenuhi dengan kehangatan cinta serta kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-lakinya. Kini ia sudah tumbuh besar menjadi seorang gadis remaja SMA, ia sekarang menjadi sosok anak yang mandiri tanpa ada seseorang yang membantu di sisinya.

Hari ini tepatnya hari Senin, hari dimana untuk pertama kalinya ia memasuki Sekolah barunya yang ada di kota Jakarta. Lebih tepatnya
di SMAN 1 JAKARTA, Sekolah yang terkenal dengan kebersihannya, anak-anak yang cerdas, karena itulah Sekolah tersebut di sebut sebagai Sekolah favorit.

Mengingat disana isinya adalah anak-anak yang cerdas, tapi sejujurnya tidak semua anak SMAN 1 JAKARTA itu memang betul-betul cerdas. Buktinya seorang gadis remaja yang dikenal lola (loading lama) alias lemot dalam befikir pun bisa keterima disana, mengapa bisa begitu? Kalian pasti bertanya-tanya apa alasanya. Jadi selain anak yang cerdas mereka juga menerima anak yang berbakat!

Contohnya Kanaya, ia mempunyai bakat dalam dunia tarik suara sekaligus ia pandai dalam pelajaran Bahasa Inggris. Oh iya, author sampai lupa mau memperkenalkan siapa itu Kanaya. Maka dari itu silahkan kepada Kanaya, waktu dan tempat saya berikan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai, maaf temen-temen katanya Kanaya ngak mau nih. Dia bilang nanti bakal ada waktunya ia memperkenalkan diri. Jadi jangan ngambek ya guys hihihi.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ia berjalan melalui koridor dengan tersenyum manis, yang mengiringi setiap langkahnya. Tersenyum, bukan berarti orang tersenyum itu sedang baik-baik saja. Bisa saja itu hanyalah senyuman palsu atau senyuman yang dipaksakan.

Saat ia mulai menginjakan kakinya masuk ke dalam kelas yang ia tempati, banyak sorotan mata tertuju padanya. Mungkin...karena kecantikan yang ia miliki, Kanaya tidak memperdulikan hal itu, ia tetap melangkahkan kakinya dan menuju ke meja yang kosong.

Setelah kelas sudah terisi penuh dengan siswa siswi, lalu datanglah seorang siswa dan siswi yang berpakain rapi sekaligus berwibawa dengan jas biru yang melekat pada tubuh mereka. Kemudian mereka berdiri menghadap kami sekelas, tampangnya sangat lah menakutkan, tapi ternyata mereka sangat ramah. Mereka berdua memperkenalkan diri mereka kepada kami sebagai wali kelas kami untuk masa MPLS yang sedang aku jalankan, nama mereka adalah kak Nea dan kak Nega.

Disaat kak Nea sedang menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang akan kami lakukan saat MPLS besok, tiba tiba ditengah pembicaraan datang seorang gadis yang terlihat kelelahan setelah berlari. Keringat deras bercucuran mengalir di wajah nya, rambut acak-acakan, serta napas yang terengah-engah tapi ia masih tetap cantik.

"Maaf kak, saya boleh masuk ngak?" tanyanya dengan napas sedikit terengah-engah

"Iya, silahkan masuk." ujar kak Nea dan kak Nega bersamaan

Asal kalian tahu ya guys dari semua tempat yang ada di kelas gue, cuman kursi samping gue aja yang belom ada isi orang nya. Eh ternyata orangnya telat berangkat.

Gadis itu langsung duduk disamping kursi gue bagian kiri.

"Hai, kenalin nama gue Kanesya Putri Wijaya, nama lo siapa? ucapnya sambil menyodorkan tangannya ke arah ku."

"Oh, gue Kanaya Claresta Diangga." jawabku sambil menerima jabatan tangganya

Setelah cukup lama berkutat dengan buku dan pensil sekaligus mendapat ceramah dari Pendisiplin alias Diatop, waktu istirahat pun tiba. Kak Nea dan kak Nega pamit undur diri sekaligus mempersilahkan kami untuk menikmati istirahat. Semua orang nampak bahagia karena bisa makan ataupun bersantai-santai seperti tidur misalnya.

"Kanaya makan yuk, tadi gue belum sempet sarapan. Mau yah..." 

"Emm...ya udah deh boleh."

Kami bedua pun keluar dari kelas dan bergegas menuju kantin, saat kami sudah mulai dekat dengan kantin. Tiba-tiba ditengah kantin terjadi kerusuhan, sampai-sampai semua orang ikut menggerebungi melihat apa yang terjadi.

Story of Kanaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang