(Aku saranin di chapter ini kalian dengerin musik mellow, biar feelnya makin dapet)
"J-Jeno..." Gumam Jaemin pelan.
Hyunjin yang tertidur di samping kasur langsung membuka matanya lebar-lebar saat mendengar suara Jaemin. Menegakkan tubuhnya secara spontan untuk melihat wajah pria manisnya.
"Jaemin, kau sudah sadar? Syukurlah, terimakasih tuhan." Ucap Hyunjin sambil mengelus puncak kepala Jaemin lembut, menyalurkan rasa hangat untuk nya. Jaemin hanya terdiam sambil terus menatap mata Hyunjin.
"Sebentar, aku akan panggil dokter." Lanjut Hyunjin dan meninggalkan Jaemin sendirian.
Jaemin menatap kepergian Hyunjin sendu. Entah apa yang dipikirkan nya, matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis. Tiba-tiba saja dadanya terasa sesak, seperti akan terjadi sesuatu hal besar.
Tak lama Hyunjin datang kembali bersama dokter. "Maaf tuan, biar ku periksa." Ujar dokter tersebut.
Hyunjin menatap Jaemin cemas saat dokter itu memeriksa nya dengan beberapa peralatan kedokteran. Berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada tambatan hatinya.
"Bagaimana dok?" Tanya Hyunjin cepat, segera setelah dokter tersebut melepaskan stetoskop dari telinganya.
"Kondisi nya sudah cukup membaik. Tapi pasien tetap harus banyak istirahat karena luka operasi nya masih basah."
"Terimakasih banyak dokter." Ucap Hyunjin yang dijawab anggukan oleh dokter.
"Jika terjadi sesuatu, langsung saja hubungi saya segera."
"Dokter tunggu." Tahan Jaemin. "Boleh saya lihat bayi saya?"
"Tentu. Saya akan panggilkan suster untuk membawanya kemari."
Jaemin mengangguk pelan sambil mengucapkan terimakasih. Setelah itu dokter keluar dari ruangannya. Jaemin tidak henti-hentinya tersenyum, membuat Hyunjin gemas melihat nya.
"Hohoo... Lihat siapa yang senang disini." Goda Hyunjin sambil mencolek dagu Jaemin pelan.
"Ah, sakit Hyunjin."
"Sakit? Benarkah? Padahal hanya seperti itu. Mana, biar ku lihat." Ucap Hyunjin cemas sambil memegang dagu Jaemin. Melihat nya dengan raut muka yang sangat cemas.
Jaemin terkekeh pelan melihat wajah panik Hyunjin, "Aku bercanda."
Hyunjin langsung menjauhkan wajahnya dari dagu Jaemin. "Usil ya kelinciku yang satu ini."
"Kelinci? Kenapa harus kelinci?"
"Karena kalian mirip."
"Seperti ini?" Jaemin memajukan dua giginya, dan kedua tangannya ia kepal di depan dagu. Mempraktekkan seolah-olah dirinya adalah seekor kelinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pain! • NoMin
Fanfiction🔞[Mature Content]🔞 Kisah tentang kesakitan yang dirasakan oleh Jaemin. Dilecehkan, dihina, di aniaya oleh suaminya sendiri, Lee Jeno. Walaupun begitu Jaemin tetap mencintai suaminya tanpa ada rasa dendam sedikit pun. Jaemin selalu berusaha untuk m...