2017
Seolah terbangun dari tidur yang teramat panjang membuat Suzy seperti merasakan kehilangan sesuatu yang biasa menjadi sumber kekuatannya.
Saat Suzy membuka kedua kelopak matanya dan menatap langit-langit kamarnya tanpa ia sadari cairan bening jatuh membasahi pelipisnya.
Tangan Suzy menjulur ke bawah bantal guna mengambil ponsel dan mengecek apakah ada notifikasi yang masuk, "Mengapa hidupku sangat menyedihkan? Bahkan ponselku sangat sepi."
Suzy bangkit guna mendudukan tubuh di atas tempat tidur dan terus menjatuhkan fokusnya ke arah layar ponselnya, "Mengapa tidak ada pesan penting yang masuk padahal aku tidak ganti nomor telepon dari SMA."
"Sial!" Suzy meremas kepalanya sendiri karena kesal bahkan ia melemparkan ponselnya ke lantai.
Mau tidak mau Suzy harus bergegas karena jika ia lamban waktu terus berjalan dan bisa saja ia terlambat menuju kantornya. Tidak ada yang istimewa dalam hidup Suzy saat ini. Ia sama saja seperti wanita pada umumnya yang sibuk bekerja untuk menafkahi diri sendiri bahkan menjual motor Taehyung.
Duduk di tepi dekat jendela adalah posisi terfavorit bagi seorang Lee Suzy karena ia gemar mengamati kondisi di luar bus.
"Selamat pagi, Pimpinan Lee." Begitulah sapaan yang Suzy terima saat tungkai kakinya memasuki ruang kerja. Eun-woo menyapa Suzy karena sedari tadi ia menunggu karena ada perihal pekerjaan yang harus di bahas.
"Berhenti menatap layar ponselmu, Taehyung. Hal tersebut tidak dapat mengubah apapun." Tegur Myung-soo pada Taehyung yang sedari tadi menatap layar ponselnya bahkan disaat makan malam antar CEO perusahaan.
Kening Taehyung menyatu saat Myung-soo teman SMA nya dulu ikut campur dalam urusan pribadinya. Taehyung merasa bahwa dunia saat ini menjebak dirinya dengan Myung-soo dalam hal pekerjaan.
"Aku mohon jangan ikut campur dengan urusan pribadiku, Myung-soo." Tegas Taehyung pada Myung-soo bahkan Taehyung mengepalkan tangannya.
"Aku tidak habis pikir bagaimana perusahaan kita bisa kerja sama seperti ini. Perusahanmu sangat maju begitu juga dengan perusahaanku." Myung-soo menatap Taehyung yang sangat dingin bahkan terlihat seperti orang yang mati rasa karena Taehyung terlihat susah mengekspresikan perasaannya.
Myung-soo melipat tangannya di depan dada sembari menatap lekat Taehyung yang sangat intens menatapnya bak elang yang ingin menangkap targetnya, "Sepertinya kau sangat beda di New York. Kau tidak ingin kembali?"
"Aku saja yang bayar makan malam ini." Lantas Taehyung bangkit dan meninggalkan Myung-soo yang tersenyum ramah padanya.
"Hidup namun tidak dapat merasakan ekspresi. Sungguh malang." Seolah mendeskripsikan Taehyung saat ini karena Myung-soo sungguh merasa perubahan Taehyung yang teramat sangat drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Again ✔
FanfictionLee Suzy merasa bahwa dunia menjebak dirinya. Karena sepanjang masa pertumbuhannya selalu saja ada anak lelaki yang mengiringinya. Dia adalah Bae Taehyung lelaki bersifat seperti anjing. Taehyung dan Suzy ibaratkan anjing dan kucing. Tidak pernah be...