jeongwoo mencebikkan bibirnya melihat dua orang dihadapannya yang tengah asik bercanda, siapa lagi jika bukan haruto dan woojin kakaknya, mereka baru saja berkenalan sudah terlihat dekat saja
"kapan lo pacaran sama adek gue?" tanya woojin melirik jeongwoo sekilas seraya menggodanya
haruto menopang dagunya, kemudian melihat ke arah jeongwoo yang membuang mukanya acuh "emm... udah seminggu kak" jawab haruto enteng
sontak woojin dan jeongwoo membulatkan matanya "lah udah lumayan lama tuh! woo! kok lo gak ngasih tau gue sih?? harus gue pergokin dulu biar tau??" tanya woojin menatap tajam jeongwoo
jeongwoo memelototi haruto "HEH! JANGAN NGASAL! KITA BARU SEHARI eh bentar, DUA HARI KETEMU! OMONGAN LO GAK USAH MACEM-MACEM KE─"
"woo, sesungguhnya tidak baik tidak mengakui belahan jiwamu sendiri" potong haruto dengan bijaksana
"YOUR EYES BELAHAN JIWA! GUE─"
"woo, gue ada disini loh, lo teriak-teriak gitu, sopan gak? gue kakak lo, punya etika gak sih?" potong woojin sambil membekap mulut jeongwoo
jeongwoo menyingkirkan tangan woojin dengan kasar, lalu melipat tangan didepan dadanya acuh "bodo! gue mau makan!" ujar jeongwoo beranjak dari ranjangnya
woojin dan haruto mengumpat tawanya, hingga jeongwoo keluar dari kamarnya dengan membuka pintu secara kasar
"to, gue sih gas aja lo pacaran sama adek gue" celetuk woojin tiba-tiba membuat haruto mengalihkan wajahnya dan menatap woojin serius
"maksud lo kak?" tanya haruto bingung "gue setuju lo pacaran sama adek gue, yang pasti lo harus yakin jiwa lo tuh belok gak straight, jangan sakitin adek gue dan jangan pernah duain dia dan─"
"tapi gue pingin dia jadi nomer dua" potong haruto
woojin mengangkat alisnya bingung "maksud lo apaan?" tanyanya dengan sedikit tidak terima
"nomer dua diurutan kartu keluarga gue, WKWKWK"
haruto mendapat jitakan dikepalanya "kalo mau gombal ke jeongwoo jangan ke gue"
haruto menyengir dan cengegesan "hehe..."
ジジジ
"kenal haruto?" pemuda mungil yang masih terkejut itu mengangguk pelan "k-kenapa?" tanyanya gugup
"lo─ maksudnya kamu suka dia?" pemuda mungil itu menatap pemuda dihadapannya bingung "suka? nggak m-mungkinlah, dia murid aku di sekolah"
pemuda yang lebih tinggi darinya mengangguk paham "terus lagi suka siapa? ada niatan nerima orang lagi buat jaga hati kamu?"
pemuda mungil itu menundukkan kepalanya, memainkan jarinya yang tak kalah mungil, apa maksud si pemuda bertanya seperti itu kepadanya?
"ayo balikan"
ジジジ
"ma! ini calon mantu mama setelah my bebi ucup ma!" seru woojin heboh menunjuk ke arah haruto
"gak ma! kak woojin cuman bercanda doang! jangan percaya ma!" selak jeongwoo dengan segera
"percaya sama woojin ma! jeongwoo ternyata diem-diem pacaran! mereka bahkan udah dapet seminggu pacarannya!" heboh woojin lagi
"ma! jangan percaya kak woojin! mama tau kan kalo kak woojin pelawak! dia pasti gak pernah serius!" sergah jeongwoo sambil mengguncang tangan ibunya
"heh! meskipun gue punya jiwa pelawak, gue juga bisa serius! buktinya gue mau ngelamar my bebi ucup seminggu lagi! kita udah pacaran 2 tahun! kurang serius apa hah??" sahut woojin
ibu park menatap kedua putranya bingung, mereka tidak berhenti saling sahut menyahut, ditambah ada pemuda tinggi yang sama sekali tak dikenali ibu park
"MA! POKOKNYA JANGAN PERCAYA─"
"PERCAYA SAMA WOOJIN MA! JEONGWOO UDAH PACARAN! INI PACARNYA! ANAK DARI NEGARA TETANGGA JEPANG! MEREKA UDAH PACARAN SEMINGGU DIEM-DIEM DIBELAKANG KITA! BAHKAN MEREKA UDAH BERANI NAYANA DIBALIK SELIMUT! JEONGWOO MAU BUNTING MENDING KITA KAWININ AJA!"
woojin mengatur nafasnya setelah mengerap, kemudian tersenyum kemenangan, karena jeongwoo sudah menutup mulutnya
"woo, k-kamu belok? sama kayak kakakmu?" tanya ibu park dengan nada yang terdengar kecewa
jeongwoo melihat haruto, pemuda tinggi itu menundukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan ibu park, ia seperti tidak setuju jeongwoo belok
jeongwoo kembali menatap ibunya, kemudian mengangguk pelan, sontak ibu park memegang dadanya yang tersentak kaget melihat anggukan sang anak
"ma! mama kenapa ma??"
woojin dan jeongwoo mengerubungi ibu park, begitu juga haruto yang ikut khawatir
"kalian berasal dari orang tua dengan jalan percintaan yang normal, tapi kenapa kalian memilih jalan kayak gini? belok? penyuka sejenis?" batin ibu park masih menahan rasa sesak didadanya
"ma, kenapa ma?" tanya jeongwoo dengan mata yang sudah berkaca-kaca "mama gapapa kok" jawab ibu park dengan tersenyum
ibu park menatap kedua putranya dengan sendu, mengapa kedua anaknya bisa sama-sama belok? apa arti seorang perempuan di mata kedua anaknya?
.
hei aku up ! vomment ! hehe aku kasih konflik lagi :) yang suka dodam ayo mampir ke cerita sebelah !!! vomment ya minasan !
KAMU SEDANG MEMBACA
♞ϟ - huh? ˓★﹆
Fanfic© BΞBΞƬℜ∆̲VIֆ 𖣯🎹 ◗𖦆♩𝐖tnb. h𝐀rut𝐎 𖣠 𝐏. 𝐉eong𝐖oo. ִ࣪⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘࣪⫘࣭⫘˓ ─̸ ࣪ ⋆ ࣪ ❝eh, woo! kenapa di lepas? gue nyaman sama lo!❞ ➥﹗🔝stop plagia(t)risme ﹗ 𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃𝄃...