Ting tong...
Bunyi bel membangunkan rassya yang ketiduran di sofa, rassya bangun ogah-ogahan untuk membuka pintu."mama, koq baru pulang sihh" ucap rassya sambil menguap
" kenapa tumben nanya gitu" ucap mama rassya bingung, pasalnya rassya jarang menanyakan kepulangannya.
"yaa gak papa sih" ucapnya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal "eemm itu, anu apaya" ucap rassya bingung,Rassya ingin memberitahukan mamanya kalau aqeela lagi ngambek, ia ingin supaya mamanya membujuk aqeela tapi ia bingung bagaimana cara menyampaikannya, seandainya mamanya mau membantunya rassya sangat bersyukur yang dya takutkan adalah mamanya malah balik memarahinya itu yang menjadi pertimbangannya. Karna ia tahu sifat aqeela dan mamanya itu tidak beda jauh.
"anu kenapa sya, ada masalah" tanya mama rassya,
"eehh nggak ma, nggak ada apa²" ucapnya berbohong
"aqeela mana koq gak keliatan" tanya mamanya, gak biasanya gak keliatan padahal kalo mereka sedang berdua mereka terus nempel kayak prangko.Rassya hanya cengengesan, mamahnya paham kalo rassya udah diam sambil cengengesan kayak gini berarti ada yang gak beres.
"sana panggil aqeela, kita makan bareng" ucap mama rassya sambil menyiapkan makanan yang ia beli
"eemm,, gimana kalo mama aja yang panggil aqeela biar rassya yang nyiapin" ucap rassya inging mengambil alih kerjaan mamanya
"nggak, udah sana panggil cepetan" tolak mamanya
"ma, kan mama tau sendiri kalo aqeela ngambek gak mau ketemu aca" bujuknya supaya mamanya iba terhadapnya
"mama, gak mau tau cepet panggil qeela" final mamanya.Rassya berjalan menuju lantai atas, sambil memikirkan apa yang akan ia gunakan untuk memancing aqeela keluar untuk makan. Sesampainya di depan pintur kamarnya ia ragu untuk mengetuknyaa.
"kalo tambah marah gimana, " ucapnya frustasi sambil mengacak rambutnya
"enggak, enggak gue harus yakin nanti kalo aqeela gak makan tambah sakit" berusaha meyakinkan diri.Tok tok tok...
Aqeela mendengar pintu kamar rassya di ketuk, ia mendengus pasti rassya pasalnya tidak ada suara dari balik pintu tersebut, lama-lama juga terdengar namanya di panggil
"qeel, qeela buka dong pintunya" ucap rassya sambil bersandar di pintu
"qeela buka dong, ayoo makan loo blum makan dari siang nanti klo sakit lagi gimana? " lanjutnya
"janji deeh habis makan gue bakalan ajak loo ke pasar malem" bujuk rassyya.Aqeela yang mendengarnyapun tersenyum.
"bener yaa awas aja, kalo bohong" ucap aqeela dari dalam kamar
"iyyaa qeel janji" jawab rassyaLalu aqeela membuka pintunya secara tiba" otomatis rassya yang sedang bersender depan pintu langsung jatuh didepan kaki aqeela
"hahahaha, lo kenapa sya" ucap aqeela tertawa terbahak-bahak.
Rassya yang mendengarnyapun mendelik melihat aqeela, sahabatnya yang satu ini usah tau rassya jatuh bukan di tolongin malah tertawa tanpa beban,, tapi memang kenyataan selalu begitu bukan teman yang baik namanya kalau langsung menolong tanpa menertawakan.
" udah tau jatuh, masih ditanya" ucap rassya kesal sambil berdiri
"lagian ngapain lu, nyender depan pintu, jadinya jatuhkan" ucap aqeela
"yaa lo kalo mau buka pintu bilang dulu kek, ini langsung buka aja" dengus rassya. Untung sekarang rassya lagi dalam mode membujuk aqeela supaya tidak marah lagi, kalo nggak pasti rassya akan marah balik ke aqeela dan mendiaminya.Rassya lalu berbalik, berjalan kebawah menuju meja makan.
"iihh rassya, koq ditinggal" ucap aqeela mencoba mensejajarkan langkahnya "intinya yang salah rassya yaa bukan qeela, jadi qeela gak mau minta maaf" ucapnya menegaskan sambil melipat kedua tangannya didada
"ck, iyya iyya gue yang salah" ucap rassya pasrah, pasalnya ia tak mau membuat aqeela semakin marah padanya
"koq gak minta maaf" tanya aqeela
" yaudah gue minta maaf" ucap rassya sambil mendudukkan dirinya di kursi
"qeela gak maafin, nanti aja di pasar malam" ucap aqeela
"trus ngapain nyuruh aca minta maaf?, kalo gak mau maafin" tanya rassya bingung
"kan qeela bilangnya nanti dipasar malam baru di maafin"
"iyya iyya terserah qeela deeh" ucap rassya mengalah, jika tidak perdebatan keduanya tidak akan pernah selesai"qeel, masi sakit" ucap mama rassya
"nggak ma, udah mendingan tapi bentar lagi sembuh" ucap aqeela tersenyum memamerkan gigi kelincinya
"koq bisa gitu? " ucap mama rassya keheranan
" kan habis ini aca janji mau ngajak qeela ke pasar malam" ucap qeela girang
"ooh gitu, yaudah cepet makan hbis itu berangkat biar gak kemaleman nanti
"siap ma" ucap aqeela memperagakan hormatRassya malas melihatnya, pasalnya jika mamanya sudah bersama aqeela dya akan merasa seperti anak tiri yang tak dihiraukan, keberadaannya hanya dianggap sebagai angin lalu. Namun ia cukup kebal dengan keadaan ini yang terpenting dua wanita yang berarti baginya masih bisa tersenyum.
Walaupun kadang ia tak dihiraukan, tapi rassya nyaman dengan keadaan saat ini dimana ia masih dapat melihat mama dan aqeela yang saling menyayangi, ia sudah nyama berada di titik ini hingga tanpa sadar ia ingin selalu seperti ini tanpa ada yang berubah antara dya dan aqeela, ntah itu sikap ataupun perasaan, dya tidak mau aqeelanya berpaling dan memiliki kenyamanan selain dari dirinya dan keluarganya, terkesan egois tapi itu yang dirasakannya saat ini.
Nb : maafkan typo-typo yang meresahkan 😭
Haai kangen gaak? Sorry yaa lama updatenya, lagi istirahat selesai UAS,
Btw.. Thank you yang udah komen dan ngasih vote. jujur,, vote dan komen dari kalian jadi mood aku buat lanjutin ceritanyaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh hati (Syaqeel)
Fanfictionkita nih temen atau apa sih? _qeel kamu mau lebih atau kayak gini? _sya