***
Author POV
Kana hari ini memutuskan untuk menyatakan Cinta pada Angkasa. Keputusan nya sudah bulat.
Entah mengapa, ia sungguh yakin jika Angkasa sangat menyukai nya mengingat ia selalu menerima apapun pemberian barang dari nya.
walaupun ketiga teman nya sangat tidak setuju tentang Rencana ini karena menurut mereka ini cukup berlebihan, apalagi perempuan mengatakan cinta pada laki-laki.
Memangnya ada yang salah jika perempuan menyatakan cinta duluan?
Kana membawa sebuah kotak Biru yang berisikan surat dan dua buah coklat batang. Ia mencari keberadaan Angkasa yang sedari tadi tidak terlihat. Kana mencari-cari laki-laki itu dari mulai Kantin, mengintip kelas nya, Hingga akhirnya ia menemukan Angkasa yang sedang berbincang Bersama teman-teman nya di pinggir lapangan bola.
Dengan gugup Kana menghampiri Angkasa, tak memperdulikan Reaksi teman-teman nya yang tertawa saat Kana datang. Angkasa pun menoleh dan berdecak kembali dan melihat Kana dengan jengkel "Apalagi?!" ujar nya mulai ketus. Rasanya ia sudah tidak tahan dengan semua sikap Kana yang kian hari membuat nya Ilfeel.
"Aku suka sama kakak! Aku mau kakak jadi pacar ku!" ucap Kana menunduk seraya memberikan Kotak hadiah itu.
Angkasa meringis kecil menahan malu, bisa-bisa nya ia menembak di depan banyak orang? Apalagi sekarang teman-teman nya menertawakan Angkasa dengan Keras.
"Anjir! Lo kok bisa sih gak malu? gak tau diri lo njir!" ujar Fauzan yang masih tertawa terbahak-bahak
"tau gak sadar diri lo, mana ada yang mau sama lo, jelek gitu!" timpal Eric di sela-sela ia tertawa.
Kana mencoba tak memperdulikan ujaran-ujaran dari teman-teman Angkasa, ia masih menunduk tak mau melihat Wajah Angkasa, karena ia sebenarnya juga malu
"tapi gue gak suka sama lo" ucapan Angkasa membuat Kana mendongak menatapnya dengan raut wajah sedih. Angkasa maju beberapa Langkah mendekati Kana dan melempar kotak hadiah tersebut "gue juga gak mau jadi pacar lo" lanjut Angkasa sinis
"K-kenapa? Kakak selama ini selalu baik sama aku, selalu jawab Chat aku, selalu nerima barang yang ku kasih"
"Karena gue cuman kasian sama lo!" ujar nya cukup keras. Kana terdiam, masih mencerna kata-kata dari Angkasa "lagian lo udah buat gue ilfeel dengan sikap super Aneh lo itu, jadi gak usah kepedean kalo gue bakal suka sama lo hanya karena gue baik" lanjut Angkasa dengan wajah serius.
Kana memperhatikan wajah Angkasa dengan lekat-lekat mencari kebohongan dari matanya, namun Kana tak menemukan kebohongan itu, seperti nya perkataan Angkasa memang jujur.
"dan lagi, sebelum lo suka sama orang mending lo ngaca dulu deh, lo udah pantes buat dia apa belum?" lanjutnya lagi dengan membuang muka.
"yailah saaa, To the point aja sih, lo juga jelek dan juga gendut" Kana mengalihkan pandangan ke Fauzan yang sedang tertawa lagi. Kana berusaha sekuat mungkin agar tidak menangis.
Memang ya, jika Pria mengejek fisik wanita itu lebih menyakitkan daripada wanita itu sendiri.
"lo sadar gak sih yang suka sama Angkasa tuh cewek nya cantik-cantik? Coba lo ngaca dari mereka, lo tuh jauh banget, gak Pantes lah sama Angkasa" Timpal Dirga tersenyum miring
"udah denger kan? Gue jijik sama lo, dan gue malu tau gak ketemu lo terus, dan selalu jadi bahan omongan, jadi gausah ganggu kehidupan Masa SMP terakhir gue lagi" ucap Angkasa kembali dengan tatapan sinis, lalu ia menabrakkan bahu Kana dengan sengaja dan pergi Bersama-sama teman-teman nya meninggalkan Kana yang menangis dengan kencang
Tangan Kana mengepal kuat-kuat bersamaan dengan Mawar, Alana dan Gitza yang menghampiri nya di tengah lapangan
***
"kan gue udah bilang sama lo, itu Alasan nya gue gak mau lo suka sama orang kayak dia. Lo sih gak dengerin sahabat sendiri" ujar Gitza yang tengah duduk bibir Kasur menghap Kana yang sedang berbaring di Kasur milik nya.
Sudah 3 hari Kana tidak masuk, semenjak hari di mana Ia menyatakan Cinta pada Angkasa, ia berubah menjadi sosok yang senang merenung, tidak napsu makan, dan overthinking dalam banyak hal.
Kana bangun dan duduk tegap, lalu ia menatap ketiga teman nya, menahan tangis "Tapi emang gue seburuk itu ya?" Tanya nya yang langsung menangis tersedu-sedu, hingga mereka memeluk Kana dengan erat
"Kana, jangan nangis ihh, nanti gue ikut nangis juga nih" ujar Alana yang di angguki oleh Mawar "iya ih na, lo itu berharga kok!" ucap Mawar yang jadi ikut sedih
Mereka bertiga melepaskan pelukan nya dan Gitza segera memegang kedua pipi Kana dan menatap Kana dengan lekat
"daripada lo nangis buat cowok bangsat kayak gitu, lebih baik lo berubah Kan. Berubah menjadi orang yang lebih baik, rubah semua sikap lo, dan gak boleh insecure lagi. Lo harus buktiin kalo lo bisa!"
***
-selesai-
KAMU SEDANG MEMBACA
At the and (Short Story)
Short StoryBagaimana perasaan kalian saat melihat orang pernah menyakiti hati kalian, datang kembali? Sakit. Dan itu terjadi dengan ku. Lalu untuk apa ia datang kembali setelah apa yang ia lakukan pada ku 8 tahun lalu? • • •