Chen menatap pantulan dirinya dikaca. Menghela nafas beberapa kali. Dia hendak membuka mulutnya, namun mengatupkannya kembali. Terus seperti itu, dirinya tengah dilingkupi keraguan. Lelaki itu memejamkan matanya dengan erat.
"Jongdae.."
Kedua matanya terbuka dan berbalik, kemudian tersenyum kearahmu. Mengisyaratkan dirimu untuk mendekat kearahnya. "Kamu yakin?" Tanyamu, Chen terdiam sejenak.
"Maksudku— aku senang kalau kamu mau menunjukkan diri lagi. Tapi.. aku takut kalau.."
"Dear," Kamu yang meracau terbungkam saat Chen memanggilmu dengan lembut. Lelaki itu memelukmu, menyembunyikan wajahnya diceruk lehermu. "Dua menit.. Seperti ini dulu saja.."
Kamu terdiam, tenggorokanmu sakit karena menahan tangis. Kamu tidak boleh lemah, tidak didepan Chen. Karena kamu masih harus menguatkan lelaki itu. Pikiranmu kembali pada lagu yang akan dibawakan Chen malam ini. Lagunya tentang.. pesan kepada orang-orang yang meninggalkan impian mereka karena menghadapi kenyataan yang kejam. Kamu takut lagu itu akan membuat fandom-mu merasa khawatir. Chen juga, kenapa dia memilih lagu itu.
Setelah kira-kira dua menit, Chen melepaskan pelukan itu. Dia menatapmu dengan lembut. Mengusak rambut hitam milikmu sebelum melenggang masuk keruang rekaman.
Kamu takut, tentu saja. Membayangkan reaksi hatters saat Chen meng-upload video itu nanti. Setelah berbulan-bulan menghilang, apakah mereka masih bisa tahan? Kamu yang tidak mengalami hujatan itu dan hanya yang membacanya saja merasa sangat sakit. Bagaimana perasaan Chen yang benar benar jatuh saat semua orang berpaling darinya?
'Dua menit saja.. begini..'
"Ha.."
Kamu menghela nafas, hanya dua menit saja kan. Setelah ini kamu akan kuat lagi. Suara Chen yang mulai bernyanyi masuk dalam pendengaranmu. Chen sudah beberapa minggu atau bisa dibilang nyaris sebulan mencoba kembali bernyanyi. Tapi terkadang, dia berhenti dan langsung berteriak. Kamu duduk bersandar didepan pintu sembari memeluk lututmu saat Chen mulai memasuki reff.
Kamu sangat merindukan suaranya. Benar benar rindu mendengar Chen bernyanyi. EXO-L juga pasti begitu, mereka takkan menyangka Chen akan bernyanyi lagi. Dia memang lelaki yang berani dan hebat. Sebagai fans kamu sangat bersyukur dan tidak salah memilih idola. Lelaki itu pantas mendapat kebahagiaan. Tapi kebahagiaannya selalu saja salah.Bruk!!
♪
Chen berdebar, sungguh, hatinya terombang-ambing sekarang. Tangannya dengan gemetar mempersiapkan untuk recording. Dia menghela nafasnya dalam dalam, mencoba meyakinkan diri. Nada pertama sudah dibuka, dan beberapa lirik berhasil dinyanyikan. Alisnya sesekali mengernyit karena menahan tangis.
Nggak apa apa, kamu bisa lakukan ini..
Bibirnya terus dipaksa melantunkan bait-bait lirik dengan sedikit tekanan. Chen hanya bisa berpikir, dia harus bisa melakukan ini. Untukmu, untuk dirinya sendiri, dan untuk EXO-L yang telah menunggu dan setia bertahan. Selagi memutar lirik, Chen terus membatin kalimat kalimat untuk menenangkan dirinya.
Dia tidak boleh gagal kali ini, tidak lagi.
Dirinya berdiri disini, bernyanyi untuk orang orang yang masih mau bersamanya. Lagu ini, untuk menyampaikan semua perasaannya. Bahkan setelah ini, tidak apa apa jika dia sudah tidak kembali bersinar. Karena sejak awal, Chen memang bukan matahari.
Kumohon.. hanya beberapa lirik lagi..
Kernyitan pada dahinya semakin jelas begitu mencapai lirik terakhir. Chen menghela nafas dalam dalam dan masih setia menutup kedua matanya. Selesai, semuanya sudah selesai. Detik berikutnya Chen langsung terjatuh dan terduduk kebawah. Dia kembali menangis, namun kali ini tidak berteriak.
Kamu yang mendengar suara jatuh dari dalam langsung menghambur masuk. Kamu panik saat melihat Chen terduduk dilantai sembari menangis. Daripada mata sembab yang perih, jantungnya berdetak lebih kencang. Chen bisa merasakannya.Tapi kenapa?
Perasaan marah? Malu? Rasa sakit?
Ini adalah perasaan semangat.
Chen berhasil bernyanyi dalam keadaan sadar penuh. Bisa menahan sakit, tidak menangis, tidak berteriak lagi. Setelah menghilang selama ini, ini pertama kali Chen bisa bernyanyi kembali.
"Benar benar.. Benar benar benar benar benar.. Ini baru aku. Ini baru Chen.."
Kamu yang mendengar bisikan itu lantas memeluknya. Sekali lagi, kalian sama sama menumpahkan airmata kalian bersama. Kamu pernah dengar, pelukan itu hal ajaib. Katanya, laki laki ketika menghibur perempuan yang sedang sedih, akan memeluk seperti sebuah pilar yang kuat. Tapi perempuan, akan memeluk seperti seorang ibu.
"Chen EXO memang sudah kembali.. Kami semua akan melindungimu. Semuanya akan mengitarimu, kamu seperti matahari saja."
Chen tersenyum tipis, ia dan kamu tengah duduk bersama diruang rekaman. "Ah.. Tapi matahari kan juga bintang.. Jadi, um.. aku ingin disebut bintang saja."
Matahari memang hanya ada satu, dan sinarnya bisa pudar dimalam hari. Saat itu pula, bintang datang dengan jumlah yang begitu banyak, dan bertebaran. Sama seperti Chen dan para member serta EXO-L. Disaat Chen merasa kehilangan segalanya, teman teman bintangnya yang akan selalu bersamanya. Hari ini, Chen merasa lega sekali. Kali ini, dia akan mencoba untuk jadi lebih baik lagi.
"Dear.. Kedepannya aku akan terus bersinar, bersamamu."
__________________________________
TBC..perhatiin deh cover lagunya yang Breath, pas diakhir keliatan emosional banget dia shshshs
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
RandomHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...