24

1.1K 170 5
                                    

Aku memperhatikan ponselku daritadi, menunggu balasan pesan dari Yerin. Tapi sudah 30 menit berlalu, gadis itu tidak menepati janjinya untuk menghubungiku. Perasaanku makin tidak enak. Aku yakin Yerin punya masalah yang lebih pelik dengan Wonwoo. Tapi, apa!? Soonyoung pun enggan memberitahuku, mereka berdua menyembunyikan sesuatu kepadaku, sesuatu yang membuatku kesal tapi aku tidak bisa berbuat banyak karena rasa khawatirku lebih besar kepada Yerin.

Yi Hyun

Yaa!
Soonyoung!
Kalau kau bersama Yerin,
suruh dia balas pesanku!

Soonyoung

Aku lagi di rumah

Napasku terhela panjang. Tidak bisa begini terus. Aku harus mencegat Yerin di kampus lagi besok ataukah aku harus bertanya pada Wonwoo? Apakah aman?

Kedua tanganku agak bergetar meraih ponsel, membuka aplikasi chat dan menemukan nama Wonwoo yang terletak di barisan paling atas. Tentu saja aku selalu berusaha menghubunginya dan jelas ia membalas sekali-sekali kalau aku menanyakan soal materi kampus atau ketika aku jahil menyanyakannya soal dosen.

Yi Hyun

Wonwoo...
Kau sibuk?

Tidak dibalas. Oke. Aku salah strategi. Wonwoo pasti malas membalas pertanyaan bodohku itu.

Yi Hyun

Wonwoo...
Aku boleh nanya soal
materi Humas Politik, nggak?

Wonwoo

Nanya tentang apa?

Aku menjentikkan jari tanpa sadar. Benar, kan!? Wonwoo pasti akan membalas kalau pertanyaanku tentang kampus. Kemudian, aku memberanikan diri menelponnya tanpa membuang banyak waktu. Selama beberapa saat aku menunggunya terangkat.

"Ya? Kau mau nanya soal yang mana?" Tanyanya to the point.

"Bahan diskusi lusa apa?"

"Masalah akuisisi Naver."

Singkat sekali jawabannya. Aku jadi gemas dan tidak sadar tersenyum sendiri membayangkan Wonwoo menatap buku bacaannya sambil berteleponan denganku. Ataukah ia sedang membuka laptop?

"Ah ya... akuisisi Naver, ya."

"Sudah, kan? Aku tutu--"

"Tunggu! Wonwoo!"

"Apa lagi?"

"Aku boleh nanya hal yang penting, nggak?"

Napas Wonwoo diseberang sana terdengar. Ia menghela napas dan terdengar suara grasak-grusuk, entah itu apa, selama beberapa saat.

"Boleh, nggak?" Ulangku.

"Kalau kau menjahiliku, teleponnya langsung ku tutup."

"Nggak! Ini beneran serius!"

"Terus apa?"

Aku menarik napas, memberanikan diri untuk menanyakan perihal Yerin padanya sekarang. Ayo! Semangat, Yi Hyun!!

"Hmm... aku mau nanya... soal Yerin."

Catch You Until I Can [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang