Ini adalah malam penghujung musim semi. Di mana terdapat perayaan kembang api rutin setiap tahun. Wisatawan bisa puas menikmati malam yang dihiasi oleh berbagai macam warna dari kembang api yang membentuk simbol-simbol unik.
Di dalam sebuah restoran mewah, sepasang kekasih tampak menikmati indahnya letupan kembang api di udara. Aimee, perempuan cantik berambut hitam sepunggung itu tak bisa berhenti untuk tersenyum. Ia bahkan sangat takjub melihat pemandangan yang tersaji si balik kaca jendela besar itu.
Minghao mengusap lembut kedua tangan Aimee yang kini berada dalam genggamannya. Sang kekasih menatap ke arahnya. Senyum kecil Minghao tercipta. Usahanya menarik atensi perempuan itu berhasil.
"Kau menyukainya?"
Pertanyaan Minghao membuat Aimee terkekeh pelan.
"Tidak sebesar rasa sukaku padamu."
Mereka berdua tertawa. Kedua tangan itu saling berpegangan. Minghao mengecup singkat punggung tangan Aimee.
"Terima kasih karena masih bersamaku sampai detik ini," ujar Minghao. "Aku sangat beruntung memilikimu."
Aimee mengangguk singkat. "Selama kau setia padaku, berjanji akan terus mencintaiku, maka aku akan selalu menemanimu selama yang kau mau."
Tersenyum, Minghao mengusap pipi Aimee. "Aku mencintaimu."
"Aku juga mencintaimu."
Xu Minghao dan Aimee Grazia Kim, mereka adalah artis yang sukses berkarier di Korea Selatan. Xu Minghao dikenal sebagai penari kontemporer sekaligus anggota dari grup musik bernama Achillez yang cukup terkenal. Sedangkan Aimee Grazia Kim adalah seorang aktris yang sudah menerima banyak penghargaan berkat aktingnya yang memukau.
Sebelum fokus ke dunia akting, Aimee adalah seorang model yang sering mengcover lagu bersama dengan Alexandra Ahn Foy. Hingga kemudian salah satu agensi hiburan Korea Selatan menawarkan sekolah akting pada Aimee. Awalnya Aimee hanya menerima peran-peran kecil, sampai pada akhirnya bakat aktingnya semakin meningkat dan tawaran untuk bermain drama maupun film berdatangan. Sejak saat itulah karier Aimee sebagai aktris menjadi sangat diperhitungkan.
Meski tak lagi aktif dalam mengcover lagu dan menjadi model, tapi Aimee masih berhubungan baik dengan Alexa. Dalam sebulan sekali, mereka pasti meluangkan waktu untuk bertemu. Ya, meski hanya untuk makan bersama dalam waktu yang lumayan singkat.
Alexa sendiri juga mendapat keberuntungan lain, yakni menjadi model barang-barang bermerek. Mulai dari pakaian, perhiasan, sampai produk perawatan dan kecantikan. Sama seperti Aimee, Alexa juga mendapatkan popularitas yang cukup tinggi di negara kelahiran ibunya tersebut.
Karena memiliki tingkat popularitas yang luar biasa, mereka jadi tak bisa sebebas dulu saat ingin keluar. Setidaknya, harus ada manajer yang menemani agar tak terjadi hal-hal buruk. Ayolah, para pemburu berita itu terkadang sering melakukan hal nekat.
"Kau besok ada acara syuting?"
"Ya," Aimee menjawab dengan pelan, "dan sepertinya syuting akan dilakukan di Pulau Nami."
"Tidak apa-apa," kata Minghao sambil mengusap tangan Aimee. "Kau jaga kesehatanmu, minumlah vitamin yang ibuku berikan padamu minggu lalu."
"Iya."
"Ini sudah cukup larut malam, saatnya kita pulang." Seulas senyum kecil tercipta di wajah Minghao. "Ayo, aku akan mengantarmu pulang."
Aimee menatap sekelilingnya. "Apakah aman jika kau mengantarku pulang di jam seperti ini?"
"Apa yang kau cemaskan, Sayang?" ujar Minghao sambil terkekeh. "Hubungan kita bahkan sudah diketahui khalayak umum. Untuk apa kau takut?"
"Entahlah, rasanya aku masih takut jika ada pihak yang tak menyukai kita dan akan melakukan hal buruk padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love
ספרות חובביםSpecial fanfiction for Birthday Gift 🎂🎁 Disclainer: Member Seventeen yang Rav sertakan di cerita ini semuanya milik Tuhan mereka. Rav hanya pinjam nama doang. Untuk y/n atau oc, dan cerita ini punya Rav. Mohon maaf kalau ada kesamaan judul, alur...