AssalamualaikumBismillahirohmanirohim
.
.
.
Jangan mengira orang yang kelihatan tersenyum bertanda bahagia, bisa jadi itu adalah salah satu alasan untuk menyembunyikan kesedihannya.
_Friend Or Fake_
Cuaca hari sedikit mendung, cocok sekali untuk santai di temani secangkir teh dan sepiring kue sambil berkhayal perihal masa depan. Apalagi di temani sama si doi canda tawa bareng sama keluarga duuhhhh syahdu sekali.
Tapi, cuaca hari ini pas banget dengan perasaan yang di alami oleh Deolinda. Mendung sedikit gerimis tapi almhadulillah tidak diiringi dengan petir, berbahaya!
Di sekelilingnya ada payung yang siap menemani di kala hujan deras bahkan sampai ada badai sekali pun. Ya, itu adalah sahabatnya yang bernama Indira dia selalu mengerti keadaan sahabatnya walau terkadang membuat jengkel dan membuat sakit hatinya.
Indira, salah satu empat sahabat yang mempunyai sifat adil terhadap siapapun, apalagi dengan sahabatanya sendiri walau omongannya terkadang membuat dirinya sedikit tersinggung dan sakit hati. Sudah biasa sih dia mengibaratkan seperti halnya angin lewat hanya sekilas.
Permasalahan hari ini benar-benar membuat Indira bingung, dia tidak berpihak kepada siapa-siapa. Karena, pihak yang bersangkutan semuanya adalah sahabatnya sendiri.
Apalagi dengan Deolinda, paling kagak tega kalau melihat air matanya menetes, sembari kecil dia sudah selalu bersama-sama mulai dari sekolah TK sampai mau lulus SMA.
Karena, Indira sudah menganggap Deolinda sebagai kakaknya sendiri, dua keluarga diikat menjadi persaudaraan yang tak bisa di ungakapkan dengan beribu-ribu kata lagi.
.
.
.
Hampir satu jam Indira menemani Deolinda di kamar dan mendengarkan semua curhatannya. Matanya mulai lebam karena air matanya yang terus keluar membasahi pipi dan semua itu adalah perwakilan perasaannya yang begitu dalam sakitnya.
Rosya semakin kepo, karena dari Indira datang ke rumah dan nyamperin Deolinda di kamar tak ada lagi yang keluar sama sekali.
"Mereka ngerjain apa ya? kok dari tadi sibuk di dalam mulu kagak ada yang keluar sama sekali." Gumam Rosya menonton TV sembari nyemil kue buatan ibunya, karena cuaca yang sangat cocok sekali untuk bersantai.
"Apa aku samperin sebentar ya!" Gumam batinnya.
Karena kekepoannya semakin tinggi akhirnya Rosya berjalan menuju kamar Deolinda. Sampai di depan pintu dia mencoba menguping tapi tak ada suara-suara sama sekali.
Dia mencoba membuka pintu tersebut dan ternyata mereka lagi pada tidur, "Oh lagi tidur, mungkin dengan suasana yang mendung jadi ketiduran." Gumam Rosya kemudian menutup pintu kamar kembali.
Setelah Rosya menutup pintu, Deolinda dan Indira bangun kemudian melihat Ke depan apakah Rosya sudah balik dari kamarnya apa belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Or Fake
Teen Fiction"Kau yang memulai semua ini, kau pula yang menghancurkan persahabatan ini. Ini kamu yang sebenarnya? diam-diam menusuk dari belakang. Jangan sok alim deh, dan ternyata kamu tidak jauh beda sama buah gedondong ya bagus di luar tapi dalamnya tajam ban...