"Nggak semua makanan bisa dirasakan dengan suasana yang berbeda. Do you guys look this view? Morino bilang kalau ini adalah best view dari Lembah Suci pegunungan Andes. Peru have everything! Makanan tradisional, pasokan udara yang menyatu dengan sup daging kambing beserta kentang ini, just give me the vitamin! Terima kasih pada Tuhan yang telah menciptakan alam semesta. Akhir dari Haru Journey hari ini, akan kembali minggu depan dengan episode yang lebih menarik tentunya, dan tunggu pengalaman masakku di alam terbuka nanti. See you soon, salam damai from Haru!"
Menjadi celebrity chef di salah satu program TV dengan judul Haru's Journey sudah mendapatkan respon positif selama beberapa tahun ini. Anjana tersenyum sambil mengusap perutnya yang tengah buncit itu. Setahun yang lalu, Anjana menikah dengan seorang pembalap MotoGP yang berasal dari Indonesia, well kisah klasik yang ada pada Anjana dan Marshall memang cukup rumit.
"Hoo! Lo keren banget, itu pegunungannya indah banget sih, Haru!"
Haru yang tengah memakan biskuit di sebelah Anjana hanya bisa tersenyum. Usia 26 tahun tahun ini membuat Haru banyak merasakan lelah berkepanjangan, apa lagi jika sudah syuting ke negara-negara bagian tertentu.
"Kayaknya gue bakal berhenti deh, Jan." celetuk Haru.
Anjana menoleh terkejut menatap Haru. "Lho? Kenapa? Serius mau berhenti? Sayang banget nama lo di program itu udah bagus banget, Ru."
"Gue capek, Jan.. Kayaknya, nggak lama lagi juga gue harus menikah. Mama sama Dada gue nggak sabar banget kalau soal itu, dibilang usia 26 udah rentan. Gue jadi serba salah, di sisi lain, Dada bilang kalau gue harus hati-hati sama cowok setelah kejadian si Jeff bangsat."
"Eh, iya, ngomong-ngomong udah 2 tahun aja nih lo lepas dari si kadal—Jeff, dia gimana kabarnya, Haru?"
Haru menggelengkan kepalanya acuh. "Gue nggak tahu, Jan. Tapi Bian kemarin-kemarin sempat bilang kalau itu cowok ngabarin Bian dan tanya gue dimana."
"Ih, gue yakin banget Bian nggak bakal jawab pertanyaan si Jeff." kata Anjana sambil tergelak.
Haru mengangguk menyetujuinya. "Bener, bego memang si Jeff masih punya nyali nanya sama Bian."
"Kok bisa, sih? Mereka saling punya kontak?" tanya Anjana penasaran.
"Kayaknya iya, Jan. Nggak mungkin juga Jeff tiba-tiba kontak Bian kalau nggak ada nomornya. Dia sama Ishana gimana, sih? Kenapa nggak nikah aja? Keburu tua itu si Jeff!"
Anjana tertawa geli dan mengusap perutnya. "Astaga, Haru.. Lo khawatirin mantan lo yang sudah tua itu sudah menikah apa belum, sementara lo pasangan aja nggak punya. Kenapa harus mikirin orang lain ketika lo sendiri pun belum berhasil, Haru?"
Haru menarik napasnya frustrasi dan merebahkan tubuhnya di atas sofa rumah Anjana. "Gue percaya sama pilihan Dada aja, deh."
"Sepasrah itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable Bond
RomansaTahu apa yang lebih lucu dari sebuah patah hati? Disaat rasa sayang masih merajai hati, dia yang masih bisa dilihat raganya, senyumannya, tatapannya namun entah hatinya ada dimana.