part 27

14 6 4
                                    

🍄🍄🍄

Elista kembali dengan wajah berseri-seri

"Elis, Lo gak salah minum obat kan?" Tanya Raya

"Lah kenapa?" Sahut Elis kembali
Dengan raut wajah yang sama

Yuri mendekati Raya dan berbisik
"Gua herman lihat Elis"

"Heran markona, bukan Herman
Herman tuh nama bapak Dara siswi di kelas gua" sahut Raya

"Ehhe itu maksudnya"

"Lo kenapa sih Lis? Senyam senyom" tanya raya to the points

"Entah lah tebak sendiri" elista masuk kelas sembari bernyanyi

'Saat bahagia ku duduk berdua dengan mu..'

"Ada apa sih? Mangkin hari geng kita Mangkin gak jelas dan gak bener"

"Iya nih"

Zira keluar dengan beberapa kertas bertuliskan puisi
"Zira" teriak sahabatnya itu

"Lah kalian kok ada di sini?" Tanya Zira

"Iya habisnya di dalam Elista senyam senyum keknya habis Kesambet. Btw lo mau kemana?" Tanya Yuri sembari menunjuk lembaran kertas yang di bawa Zira

"O ke ruang OSIS. mendaftarkan puisi, gua mau ikut?"

"Mau"

Zira pergi bersama semua sahabatnya

Ruang OSIS

Terlihat beberapa siswa dan siswi berderet mendaftar puisi mereka, ada yang mengecek ngecek semua lembaran puisi mereka.

Tahun ini lomba antar kelas akan di bikin seru di mana ada beberapa lomba yang jika menang akan mendapatkan sertifikat, lomba antar sekolah bahkan berkesempatan mengikuti beberapa seminar (bagi penulis dan pembaca puisi yang baik dan benar),

"Selanjutnya" ucap Anggota osis yang bertugas sembari memberikan pin nomor urut

"Hua lama banget" ucap Zira

Zira menunggu gilirannya yang tak kunjung hadir

"Zira" ucap anggota OSIS

Zira maju dengan beberapa puisinya

"Puisi guru?" Tanya Anggota osis

"Ini"

"Orang tua?"

"Ini"

"Lingkungan?"

"Ini"

"Sahabat"

Zira mencari lembaran satunya yang entah kemana

"Lah kertas gua mana?" Tanya Zira

"Nih" Hendru memberikan puisi Zira kepada anggota OSIS yang bertugas

"Hen.."

Katakan Saja(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang