15. puteri 2.0

2.4K 428 6
                                    

Happu reading:)

🌹🌹🌹🌹🌹

chapter 15. i also want to treat you like a princess
.
.
.
June 28, 2021

🌹🌹🌹🌹🌹

“Aku kemarin abis ditraktir makan sama Chaeyoung,” cerita Lisa yang kini juga tengah makan malam di rumahnya bersama sang kekasih, Jennie menawarkan diri untuk berganti menginap di rumahnya agar orangtua Lisa juga tidak merindukan anak mereka yang lebih banyak tidur di rumah orang lain. Namun, sayang ketika Jennie sampai di sini Lisa memberi tahu bila orangtuanya tengah pergi bekerja dan tak tahu kapan akan pulang.

“Oh ya? Kok nggak cerita ke aku?” tanya Jennie balik sebelum menggigit sebuah kerupuk.

“Inikan aku lagi cerita,” ujar Lisa yang membuat Jennie tertawa ringan karena wajah datarnya.

“Ditraktir di mana?”

Lisa mengunyah makanan yang dimasak Jennie tadi dan masih hangat juga, asapnya pun masih mengepul di atas mangkuk. Menu malam ini cukup sederhana, hanya sup ayam dan frittata alias telur dadar ala Italia karena Lisa sangat suka makan telur jadi Jennie memasakannya sekalian. Di meja ada juga beberapa masakan sayuran yang menyehatkan badan.

“Di kafe baru deket kampus YG itu loh tempatnya bagus, makanannya juga enak. Kapan-kapan aku ajak sayang ke sana atau mungkin besok abis pulang sekolah, gimana?” tawar Lisa mendongakkan kepalanya untuk melihat reaksi dari sang kekasih.

“Em boleh aja, tapi aku ada urusan sama anak-anak padus bentar. Sayang nggak pa-pa nunggu dulu?” tanya Jennie mengernyitkan keningnya.

“Ya nggak pa-pa, biasanya juga aku tungguin.” Lisa menekan garpu ke telur lalu mengirisnya memakai pisau.

Setelah itu mereka melanjutkan makan dan intensitas obrolan pun makin berkurang karena ingin segera menghabiskan semua ini lalu tidur atau nonton TV, rencana Lisa sih begitu, tapi rencana Jennie pasti beda lagi. Belajar mungkin.

Jenniekan hobinya belajar.

Ketika makanan sudah habis, Lisa menyuruh pembantu untuk mencuci piring serta mangkuk kotor tersebut sedangkan ia dan Jennie pergi ke kamar. Bila dipikir-pikir mereka baru berpacaran satu setengah bulanan, tapi sudah berkali-kali tidur berdua di ranjang yang sama. Andai ia dan Jennie berbeda jenis kelamin mungkin hal ini sedikit sulit terjadi, ia mungkin juga belum bisa mencium bibir gadis itu mengingat bagaimana Jennie sangat menjaga dirinya sendiri dari lawan jenis.

Beruntunglah hanya ia yang berhasil memiliki Jennie dan tentu saja hanya ia yang bisa melakukan apapun pada kekasihnya.

“Sekarang kita belajar ya,” umum Jennie dengan senyum lebarnya.

Lisa sudah menduga ini akan terjadi maka ia membuat alasan dulu, “Aku mau motong kuku dulu, udah panjang-panjang.” Ia pura-pura mengambil gunting kuku di dalam laci agar bisa mengelabuhi Jennie dan bila rencana ini berhasil maka Lisa akan balik ke kasur dan langsung tidur.

“Mana coba biar aku liat!”

Lisa menunjukkan sepuluh jari tangannya yang sudah mulai panjang kemudian mengangkat satu persatu kakinya juga. “Dah panjang-panjang semua, 'kan?”

“Iya, sini guntingnya biar aku potongin.”

Tanpa banyak pikir Lisa memberikan gunting kuku itu pada sang kekasih, sejak dulu ia sangat ingin memiliki orang yang mau memotongkan kuku jari tangan karena selama ini Lisa selalu melakukannya sendiri bila tidak ya ke salon dan tentu saja tawaran Jennie membuat Lisa bahagia karena akhirnya ada orang yang mau membantunya memotong kuku. Oke, mungkin bagi orang lain sepele, tapi bagi Lisa perilaku sepele ini memiliki makna sangatlah dalam.

“Sini duduk samping aku!” titah Jennie menepuk karpet tepat di sampingnya.

Lisa pun duduk di sana, samping Jennie dan jarak mereka mungkin hanya satu centimeter saja.

“Mana tangannya?!” Mendengar itu Lisa segera mengulurkan tangan kirinya dan Jennie langsung mengampit tangan Lisa di ketiaknya agar tidak bergerak-gerak saat dipotong kukunya. “Diem aja ya biar dagingnya nggak ikut kepotong!” peringat Jennie dengan kepala miring menghadap sang kekasih, Lisa pun mengangguk patuh seperti anak kecil hingga membuat Jennie gemas dan mengecup bibirnya.

Lisa jadi makin bertanya-tanya, apa di kehidupan sebelumnya ia sudah menyelamatkan bumi hingga Tuhan begitu baik memberinya kekasih secantik, perhatian dan penyayang seperti Jennie?

“Jari kamu cantik-cantik,” puji Jennie.

“Jari aku kayak cowok ya?”

“Kayak cowok gimana?” tanya Jennie balik karena tidak paham bagaimana maksud jari gadis itu bisa mirip jari laki-laki.

“Ini, kurus-kurus gini sampe tulangnya keliatan.”

“Itu mah emang karena kamunya kurus aja, cowok sama cewek kalo gendut atau kurus ya jarinya pasti beda,” jelas Jennie.

“Gitu ya?” tanya Lisa dan Jennie mengangguk.

Jarinya sungguh menggiurkan, batin si manusia kucing langsung membasahi bibirnya yang mengering.

Setelah melewati hampir lima menit waktu untuk memotong kini kuku jari Lisa sudah kembali rapi dan bersih, sudah aman untuk digunakan aneh-aneh. Cihuy.

“Sekarang kakinya,” kata Jennie yang membuat Lisa terkejut.

“Kakinya juga?”

“Iya dong sekalian,” balas Jennie sembari membersihkan potongan kecil kuku yang ada di atas karpet tempat mereka duduk.

“Tapikan kotor.”

“Nggak pa-pa, nanti abis inikan aku bisa cuci tangan dan nggak mungkin juga kotorannya aku makan,” terang Jennie memandangi sang kekasih yang tampak keberatan pada permintaannya dan karena tak sabaran maka Jennie pun menarik paksa salah satu kaki Lisa ke pangkuannya. “Dah diem!” paksanya.

“Jangan galak-galak,” tegur Lisa.

Yes, bubba, I'm sorry.” Jennie memberikan senyumnya lebih dulu pada Lisa agar gadis itu tidak menganggapnya galak lagi, kemudian ia memotong dan membersihkan pinggiran jempol kaki Lisa yang kotor dengan bagian tengah gunting kuku berbentuk panjang nan tajam di ujung.

Lisa keheranan kenapa Jennie tidak jijik membersihkan kakinya yang kotor, apa gadis itu sudah dibutakan oleh cinta? Namun, Lisa pun bila disuruh membersihkan kaki Jennie ia pasti mau-mau saja.

“Kamu nggak jijik ya? Itu kotoran loh.”

Jennie menggeleng tanpa menoleh dan malah fokus pada jari kakinya, senyum terbit di bibir tebal Lisa karena respons sederhana itu yang menghangatkan dadanya.

Tidak salah lagi, ia memang berada di tangan orang yang tepat.

Jennie.

🌹🌹🌹🌹🌹

Pengen punya pasangan kayak Jennie, tapi pengen jadi Jennie juga biar bisa pacaran sama Lisa:(

xoxo
nia.

sweet love ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang