Seorang gadis berambut Hitam tengah duduk di pinggir pantai menikmati hembusan angin pantai dan suara desiran ombak yang menyentuh lembut kakinya. Ia memejamkan matanya sejenak sambil menghirup aroma segar air laut. Sambil Menikmati petang di pinggir pantai dan dengan headset putih yang menutupi telinganya. Lagu boulverd menggema di telinganya. Sesekali ia menggumamkan lirik lagu mengikuti nada yang terdengar di telinganya adalah salah satu yang paling ia sukai.
Semburat jingga keunguan yang memantul di air laut ujung sana jadi pemandangan yang memanjakan mata. Matahari hendak kembali ke peraduan dan akan menyisakan hamparan bintang di langit. Ia tak sabar menantikannya.
Melihat bintang dan bulan akan mengobati kerinduannya pada laki-laki yang selama beberapa tahun ini selalu ia rindukan kehadirannya. Nyatanya, telepon maupun sms tetap tak cukup untuk mengobati kerinduannya terhadap sosok laki-laki menyebalkan itu. Esok, esok ia akan menghampiri rumah laki-laki itu secara tiba-tiba.
" Renata " - Panggil seseorang laki laki yang menghampirinya, laki laki itu merebut satu kabel headsetnya lalu memakaikan ditelinganya. "Lagu ini lagi? kamu ga bosen bosen ya" Dengan nada halus.
"hmm, ada apa?"
"kau masih menunggu laki laki itu pulang?"
"Apa maksudmu, karel. Ia pasti akan pulang"
"Terserahmu saja, ayo cepat masuk ke Penginapan, sudah mulai dingin." Ucap Karel sambil melangkah pergi.Kembali sunyi saat karel, kakanya masuk ke Penginapan. hanya suara musik yang ia sukai bersama laki laki itu. Renata menundukan kepalanya dalam dalam. Air mata jatuh hingga mendarat dipermukaan roknya. lagi lagi ia menangisi laki laki itu, ia sangat merindukannya.
Renata melangkah gontai melangkah menuju Penginapan, ia menundukan kepalanya. Tiba tiba -
brukk
Kepalanya menabrak seseorang yang berdiri didepannya, bahkan ia malas menatap siapa orang yang ia tabrak. Ia hanya mengucapkan "maaf" dan terus melangkan melewati orang itu.
Namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar namanya disebut.
" Renata ".
Ia mengakat kepalanya. Langkah kakinya terhenti ketika melihat sosok manusia yang ia kenal. Tanpa ia sadari, kakinya bergerak sendiri melangkah menuju laki laki itu. Ia memeluknya dengan sangat erat, diiringi kerinduan yang mendalam dan rasa haru yang teramat sedih. Laki laki ini sudah pulang, ia berada dipelukan Renata lagi.
"Jangan tinggalkan aku lagi Rama"
KAMU SEDANG MEMBACA
- ᴍɪꜱꜱɪɴɢ ᴜ -
Tiểu Thuyết Chung" ᵈⁱˢᵃᵃᵗ ᵒʳᵃⁿᵍ ˡᵃⁱⁿ ᵗᵉʳˢᵃⁿᵈᵃʳ ᵏᵉʰᵃⁿᵍᵃᵗᵃⁿ ᵈᵃⁿ ᵏᵃˢⁱʰ ˢᵃʸᵃⁿᵍ ᵐᵃˡᵃʰ ᵏᵉʳⁱⁿᵈᵘᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵐᵉⁿᵉᵐᵃⁿⁱᵏᵘ "