Épilogue

4K 382 192
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.





Seisi gedung itu bertepuk tangan dengan meriah.

Seorang gadis bersurai platinum ash blonde baru saja membuka sebuah sekolah permusikan di negara menara Eiffel itu.

"Sekolah ini...di buat untuk para anak anak remaja yang menyukai bermain alat musik dan bernyanyi, aku berharap...sekolah ini dapat membantu anak anak remaja untuk mengembangkan bakatnya dan bertekad meraih mimpinya." Ujarnya dengan bahasa Perancis yang begitu lancar.

Setelah melaksanakan pembukaan, para pegawainya mulai membawa masuk wisatawan untuk melihat lihat ke dalam sekolah itu.

"Noona!"

Roséanne park, dengan tampilan menggunakan skinny jeans hitam berwarna senada dengan sepatunya dan kaos putih di baluti Coat panjang berwarna cokelat.

Rosé menyambut pelukan dari seorang anak berumur sepuluh tahun.

"Ya~ hyunsuk! kau sudah sangat besar, Eoh?"

"Eum! Noona juga semakin keren. Sudah membangun sekolah."

Rosé tertawa dan mengusak rambut hyunsuk dengan pelan.

Menggendong adiknya dan tersenyum pada kedua orang tuanya.

"Selamat, sayang. Kau berhasil untuk kesekian kalinya."

Rosé menerima bunga pemberian ibunya dan tersenyum, "ini juga berkat kali yang selalu menyemangati ku, gumawoyo." Jiyeon menghapus air matanya yang turun, terlalu terharu karena pencapaian rosé yang luar biasa selama ini. Bekerja keras hingga sesukses ini.

"Ini, bunga dari jisoo dan Lisa. Mereka tak bisa pergi ke sini karena tiba-tiba saja anak mereka sakit." Jungsuk menyerahkan sebuket bunga lagi dan di ambil hyunsuk yang berada di dalam gendongan rosé.

"Lisa pasti mengajaknya bermain hujan lagi." Ucap rosé lalu tertawa bersamaan dengan keluarganya.

"Nona park?"

"Hm?" Rosé menoleh pada sekretarisnya.

"Ada seorang pengusaha dari Australia yang ingin bertemu denganmu."

"Oh, begitukah?" Rosé berjongkok menurunkan hyunsuk, dan menyerahkan kedua buket bunga itu pada sekretarisnya.

"Tolong simpan di mobilku."

Sekretarisnya mengangguk dan berlenggang pergi meninggalkan rosé.

"Kalian bisa masuk dulu untuk melihat lihat, aku harus bertemu dengan klienku."

"Arraseo." Sebelum beranjak pergi, Jiyeon memeluk rosé.

Lantas saja rosé membalas pelukan Jiyeon dengan erat.

"Miran eomma... pasti sangat bangga padamu, roséya."

Senyum rosé terkecut, dia mengangguk dan melepaskan pelukannya dari Jiyeon.

Setelah itu rosé menjauh mendekati seorang pengusaha Australia.

"Hallo, senang bertemu denganmu, nona roséanne. Aku-"

"Senang bertemu denganmu, tuan brant."

Tuan brant itu tersenyum dengan bangga, "kau mengenalku?"

"Tentu, bagaimana bisa aku tidak mengenal seorang pengusaha sukses di negara kelahiranku."

Tawa Tuan brant menggema karena merasa cukup tersanjung dengan pujian rosé.

Je T'aime✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang