🎶SudahSudahi malam yang duka
Dunia, kau 'kan baik saja
Hujan akan tiba
Melahirkan Pelangi🎶
Suasana malam yang menghembuskan sayup-sayup angin, juga ditemani bintang malam yang bersinar diantara kegelapan. Claretta duduk di balkon dengan memeluk boneka kesayanganya, lantunan musik terus mengalir di telinga Claretta, sembari air matanya jatuh mengenai pipi. Dia menatap kearah ponselnya, terlihat notifikasi chat dari devan,
"Apa hanya karena kita tidak dapat bertemu rasa ini mudah untuk hilang?" ucap Claretta. Memang pada saat pandemi ini Claretta tidak dapat bertemu dengan Devan, mereka hanya berkomunikasi lewat media sosial. Mungkin karena itu Devan merasa bosan dengan hubungan yang mereka jalani.
🎶 Wishing I could see u tomorrow
I'm sorry couldn't come give you cuddles
I'd spend every single day
Loving you in every way
I just wished that I can see you tomorrow 🎶
Claretta pun menyanyikan lagu "see you tomorrow - arash buana". Dengan meresapi setiap kata yang ada pada lirik, dia tidak kuasa menahan tangis dan tangisan pun pecah pada malam itu. Padahal dulu saat Devan mendekati Claretta terlihat bahwa Devan sangat menyayanginya. Claretta pun ingin mengulang kembali masa-masa indah ketika Devan mendekatinya dengan penuh kasih.
***
Sebelum pandemi
"Lala ini sarapannya" teriak bunda.
Dengan terburu-buru Claretta merapikan baju lalu mengambil tas dan berjalan menuruni tangga.
"iya bun, lala mau sarapan dijalan aja ya udah kesiangan nih" jawab Claretta.
Bunda pun menyiapkan dua lapis roti dengan isian coklat dan keju kesukaan Claretta. Dengan sigap Claretta pun mengambil rotinya dan langsung berlari menuju pintu rumah, dimana Pa Ade sudah menunggunya daritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Because Pandemic
RomanceOrang bilang pandemi akan segera berakhir, tapi nyatanya sudah satu tahun kami jalani hidup ditengah pandemi ini. Seluruh kehidupan terganggu, ekonomi, Pendidikan, Kesehatan bahkan sebuah hubungan kecil antara dua manusia pun telah disulitkan. Clar...