Setelah satu bulan, ketika bibi Song selalu belanja sendiri tanpa Nana, karena tidak diperbolehkan oleh Purnama, Nana pun mulai putus asa karena hanya di rumah, maka ketika Purnama di rumah dia mulai mengatakan keluh kesahnya
N : "Mas aku bosen banget di rumah.. aku pingin banget jalan-jalan"
P : "Apa salahnya sih di rumah aja!"
N : "Kamu ga akan ngerti jadi aku"
P : "Aku takut kamu kenapa-napa, kamu ga tau orang-orang disini"
N : "Kan nanti bisa tau setelah kenalan"
P : "Nggak, pokoknya kamu ga boleh keluar dari sini!"
Nana mulai menangis karena putus asa, dan Purnama membiarkannya tapi tak beranjak dari sisi tunangannya itu.Setelah 5 menit, tiba-tiba Nana mulai angkat bicara lagi
N : "Aku sangat tertekan, ku pikir aku bisa mengembalikan cincin ini" (sambil akan melepas cincin tunangannya)
P : "Bagaimana bisa kau mengembalikan cincin ini tanpa berbicara pada keluargaku, aku tidak akan menerimanya. Lagipula kau tidak akan menghubungi keluargamu di Indonesia
Nana menangis lebih keras, dia berlari ke arah dapur
Dan masih menangis sesenggukan
Karena curiga, Purnama mencarinya dan menemukannya dengan keadaan sudah memegang pisau.
P : "Nana apa yang kau lakukan?"
N : (menangis dan tidak menjawab)
P : "Na, jawab aku!"
N : (memegang pisau dengan gemetar)
P : "Apakah kau seputus asa itu?"Dan Nana hanya bisa mengangguk
Lalu, tiba-tiba Nana merasakan tubuh yang hangat mendekatinya, dan dia menemukan tubuhnya sudah dalam pelukan tunangannya
Mungkin seperti inilah gambarnya
Abaikan gambar sebelahnya
Gambar karya sendiri
Nana.copy.alright.2021P :"Tolong maafkan aku, tolong janhan lakukan ini, aku akan mengijinkanmu keluar. Tapi jika aku sedang libur." (Dengan suara yang sangat bergetar dan sangat khawatir)
Hati Nana berangsur lega dan menjadi tenang, tidak bisa dipungkiri dia senang di peluk seperti itu.
Setelah beberapa saat, Purnama melepas pelukannya. "Maaf" katanya, dan Nana hanya bisa tersenyum.
Nana kembali ke kamarnya dan dia rasa dia tidak bisa tidur karena tidak bisa melupakan kejadian tadi, "Kurasa aku sudah jatuh cinta🌸" katanya.
Lalu Nana teringat kejadian ketika dia masih kuliah
"Kaka kelas yang satu itu memang sok, kedengarannya dia memang dari keluarga kaya, makanya otoriter"
Kaka kelas itu selaku ketua organisasi prodi. Nana merasa tersiksa, tapi perasaan itu seolah hilanh begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN LOKAL (TAKDIRKU)
Fanfictionhanya cerita entah panjang entah pendek (masih project) antara Fangirl dan idolnya