Suara dentingan sendok mengiringi suasana sarapan keluarga Im. Semua sudah rapi dengan pakaiannya masing-masing. Tn. dan Ny. Im akan berangkat ke China untuk perjalanan bisnis mereka. Changkyun bekerja di kantor pusat Seoul seperti biasa dan Yewon yang bersiap untuk kelas pagi ini.
"Yewon, kami akan ke China selama tiga hari. Kalau butuh apa-apa kau bisa minta tolong Changkyun." Ny. Im.
"Ne Eomma."
"Hn." Seperti biasa. Changkyun hanya menjawab singkat.
"Mulai hari ini, kau berangkat ke kampus bersama Changkyun Yewon. Biarkan dia mengantarmu."
"Ah tidak perlu appa. Aku bisa naik bus."
"Aku tidak menerima penolakan. Mulai sekarang kau berangkat dengan Changkyun."
"Appa tidak tanya pendapatku?" Suara dingin Changkyun menyela ucapan Tn. Im.
"Memangnya kau tidak mau?"
Changkyun tersenyum miring lalu menatap Yewon yang menunduk.
"Tentu saja aku mau. Yewon adik yang manis." Changkyun mengelus surai hitam Yewon. Tn. dan Ny. Im mungkin mengira Changkyun mulai menyukai Yewon, tapi Yewon tau kalau pria di sampingnya ini hanya berpura-pura. Yewon memaksakan senyumnya.
"Eoh? Kalian sudah dekat? Senang sekali melihatnya. Ya kan sayang?" Ny. Im.
"Benar. Changkyun jaga adikmu baik-baik ya." Tn. Im
"Appa dan Eomma tidak perlu khawatir."
"Ya sudah, ayo sayang." Tn. dan Ny. Im beranjak meninggalkan meja makan diikuti Yewon dan Changkyun dibelakangnya. Sampai di halaman, Ny. Im memeluk singkat Yewon, sementara Tn. Im mengelus kepala Yewon lembut.
"Changkyun, ingat pesanku. Jaga Yewon baik-baik." Ucap Tn. Im mengingatkan.
"Sudah kubilang kalian tidak perlu khawatir." Jawab Changkyun dengan senyum yang tidak memudar dari wajahnya.
Sementara Yewon sebisa mungkin menahan dengusannya melihat kepalsuan Changkyun. Ia melambai sambil tersenyum hangat menatap pasangan keluarga Im yang masuk ke mobil lalu beberapa detik kemudian sudah berjalan keluar gerbang.
Begitu mobil Tn. dan Ny. Im keluar gebang, Cangkyun meluruskan bibirnya. Raut wajahnya kembali dingin. Segera ia menarik lengan Yewon keras.
"Akh apa yang kalu lakukan?" Yewon mengerang karena lengannya tengah dicengkram kuat oleh Changkyun.
"Ayo berangkat."
"Tidak lepaskan, aku mau berangkat sendiri."
"Turuti perintahku dan jangan sekalipun membantah!" Ucapan tajam Cangkyun membuat Yewon terdiam seketika.
"A-aku mau mengambil tas dulu." Jawab Yewon pelan sambil mencoba melepaskan cengkraman Changkyun.
"Tidak perlu. Kau ambilkan tas gadis ini di ruang makan."
Perintah Changkyun pada salah satu pelayan yang langsung diangguki dan segera berlari kedalam. Bagi seluruh pelayan, supir, dan satpam keluarga Im, perintah tuan muda adalah mutlak harus ditururi. Tidak ada yang berani membantah kecuali kalau dia sudah tidak sayang dengan pekerjaannya.
"Kau masuk mobil."
Changkyun menyeret Yewon lalu mendorongnya untuk masuk ke kursi penumpang depan samping kemudi. Yewon sedikit meringis merasakan tingkah kasar Changkyun. Ia heran sebenarnya apa mau pria ini. Changkyun berjalan memutar menuju kursi kemudi setelah menerima tas Yewon dari pelayannya. Begitu membuka pintu ia langsung melempar tas itu kasar pada Yewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter warmth
FanfictionHidupnya seketika berubah setelah di adopsi keluarga Im yang kaya raya dan menjadi adik dari putra tunggal mereka yang dingin. Update tiap senin & kamis