Part 50

406 65 7
                                    

Kini saatnya pembagian rapor dan pengumuman juara perkelas yang diumumkan di aula. Di mana semua murid sudah berkumpul di sana saat ini. Hanya menunggu kepala sekolah yang akan membuka acara pagi menjelang siang ini.

Karena matahari cukup menyengat, Pak Doni selaku kepala sekolah, tidak memberi kata-kata sambutan seperti sebelumnya. Dia langsung saja mengumumkan peringkat kelas yang diawali dari kelas sepuluh IPA-1, mengingat cuaca yang begitu panas. Jantung murid-murid mulai berdegub kencang mendengar nama yang akan disebutkan kepala sekolah.

Begitu juga Abigeal, akankah kali ini dia masih akan mendapatkan juara umum kelas sebelas? Pengumuman kali ini lebih mendebarkan baginya dari pada saat bersama Brandon tempo hari.

Singkatnya. Satu persatu kelas sudah diumumkan, kini tiba saatnya pengumuman untuk kelas Abigeal.

"Juara tiga, Reiga Dion Pratama! Dengan nilai rata-rata 94,3. Nilai yang sangat memuaskan!" seru Kepala Sekolah lalu memberi tepuk tangan.

Lalu, guru dan siswa-siswi yang lain ikut menyoraki dan mengagumi sosok Dion. Anak baru yang mampu menyaingi murid-murid di kelas sebelas IPA-1. Padahal, IPA-1 terkenal dengan persaingan nilainya yang cukup ketat.

Abigeal membuka mulutnya lebar-lebar. Bagaimana mungkin Dion mampu mengumpulkan nilai rata-rata hingga 94,3? Itu tentunya sangat luar biasa sebagai murid baru. Bisa Abigeal pastikan di semester selanjutnya, Dion akan menjadi ancaman mematikan baginya dalam belajar.

Dion menarik napas lega, walaupun sekilas dia tampak agak murung. Dion pun maju ke depan sebagai pemegang juara ketiga kelas sebelas IPA-1. Dengan kepintaran dan kerajinannya dia sampai menjadi juara kelas. Tugas-tugas yang sempat ketinggalan hampir satu semester tentunya sudah disiapkannya untuk membantu nilai-nilainya. Hanya saja ada beberapa ulangan yang tidak sempat diikutinya.

"Juara dua, Delisa Airel, dengan nilai rata-rata 94,6. Tidak jauh berbeda dari juara tiga, tapi tentunya ini sangat memuaskan." Kepala Sekola pun bertepuk tangan, guru-guru dan juga siswa-siswi lainnya ikut bertepuk tangan.

"Dan juara pertama adalah ... tidak perlu disebutkan lagi, kalian semua pasti sudah tau tentunya. Nilainya tentu juga sangat memuaskan dengan rata-rata 97,7. Tepuk tangan!" teriak Pak Doni yang sangat bangga dengan nilai siswinya itu.

"Siapa orangnya? Apa kalian tau?" tanya Pak Doni lagi.

"Abiiiiiiii!" teriak sebagian dari mereka yang sangat mengenal Abigeal. Bukan hanya terkenal sebagai siswa dengan nilai terbaik, Abigeal juga terkenal sebagai murid yang nakal.

"Tepat sekali! Abigeal Morgan, silakan maju ke depan!" pinta Kepala Sekolah.

Seketika senyum Abigeal merekah, akhirnya jawaban dari detakan jantungnya bisa diselamatkan. Dia tidak lagi merasa deg-degan saat maju ke depan. Hanya saja, perasaan itu muncul sebelum namanya disebutkan. Abigeal menarik napas lega, sekilas dia menatap Dion yang sudah berdiri di depan. Entah kenapa, Abigeal merasa Dion tampak tidak senang dengan juara tiga. Atau mungkin, ada hal lain yang sedang mengganggu pikirannya.

"Cihaaa, Bos. Traktirannya jangan lupa." teriak Adrian.

"Sekalian traktiran karena udah menangin hati Brandonnya." tambah Ranggel yang membuat Abigeal sepintas tersenyum ke arahnya.

Singkat cerita. Begitu sampai pengumuman selesai dan pengumuman juara umum juga sudah disampaikan. Abigeal yang menjadi pemegang juara umum satu di kelas sebelas merasa sangat puas dengan apa yang didapatkannya. Guru-guru pun ikutan senang, walaupun tingkah Abigeal sedikit membuat mereka merasa jengkel. Namun, nilai Abigeal selalu membuat mereka merasa bangga. Terlebih lagi Bu Nuri sebagai wali kelasnya.

"Oke, pengumuman rangking selanjutnya akan diumumkan di kelas masing-masing. Jadi kalian semua boleh bubar." perintah kepala sekolah.

Murid-murid mulai memasuki ruang kelas, menunggu pengumuman rangking mereka masing-masing yang tentunya diluar tiga besar yang diumumkan di aula. Abigeal pun turun menuju kelasnya, begitu juga dengan para pemuncak yang lain.

The Direction (End✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang