JANGAN LUPA SEBELUM BACA VOTE DAN KOMENNYA YA TERIMAKASIH.
"Jangan menghabiskan waktu kamu untuk kesedihan, karena itu semua akan sia-sia. lanjutkan hidupmu untuk kebahagiaanmu. Karena hatimu adalah penentu semangatmu." ~Aira Arketa.
Seperti biasa Aira menunggu angkutan umum untuk mengantar dirinya pulang. Bara tidak bisa mengantarnya karena, sedang ada latihan basket untuk lomba yang akan di adakan sekolah minggu depan.
"Naik," ucap cowok memberhentikan motonya tepat di depan Aira berdiri.
"Lagi mau sendiri dan bisa sendiri," jawab Aira yang sangat mengenali cowok itu.
Cowok itu membuka kaca helmnya dan memperlihatkan tatapan tidak suka atas penolakan dari Aira.
"Gue anter, satu arah gini," ucap Agas masih kekeh dengan ajakannya.
Aira masih berdiri tidak ada niat untuk menerima ajakan dari Agas.
"Bunda kangen," ucap Agas.
Dua kata tapi mampu membuat Aira berubah pikiran. Aira mengulurkan tangannya meminta helm untuk dirinya.
Agas memberikan helmnya, Aira pun memakainya dan naik ke atas motor milik Agas.
♡♡♡
Jalan yang di tuju Agas bukan jalan arah ke rumah Aira. Agas akan membawanya ke mana?
"Mau kemana?" Teriak Aira yang di terpa angin kencang jalanan.
"Katanya mau anter gue pulang!" Teriak Aira lagi, namun Agas tidak menjawabnya. Ia masih fokus menyetir motor besarnya.
Aira medengus kesal karena, Agas tidak menjawab semua pertanyaannya. Apa Agas tidak mendengarnya?
Agas memberhentikan motor besarnya di parkiran dan mengajak Aira ke tepi danau dan membeli sesuatu di ujung jalan tanpa sepengetahuan Aira.
"Danau? Mau ngapain? Mancing?" Tanya Aira berurut.
Agas duduk di tepi danau sambil mendongakkan wajahnya melihat Aira yang masih berdiri.
"Duduk sini," ucap Agas menepuk nepuk tempat di sampingnya.
Menurut. Aira ikut duduk di samping Agas sambil menatap tenang air danau yang menenangkan.
"Nih, makan supaya ga sedih lagi," ucap Agas memberi Aira gulali besar berwarna pink cerah.
Aira tersenyum senang. "Makasih."
Aira memakan gulali itu dengan perasaan yang sangat senang. Makan gulali bersama Agas mengingatkan kembali pada semua kenangan masa kecilnya dulu bersama Agas.
"Ra!" Panggil Agas.
"Emmm," jawab Aira masih memakan gulalinya.
"Bang Reza ke mana?" Tanya Agas.
Aira memberhentikan makan asiknya. Memasang wajah tenang, Aira menarik napas dan membuangnya perlahan.
"Ada, tapi ga di sini." Jawab Aira santai.
"Di mana?" Tanya Agas penasaran.
"Ada deh pokonya, jauh pake helm," jawab Aira masih berusaha tenang.
Agas mengangguk paham, apa harus ia menannyakan hal ini pada Nadin lagi?
Apa kali ini Aira berbohong lagi padanya?
Mengapa Aira selalu tidak mau berkata jujur kepadanya?
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembunyi Dalam Senyum [COMPLETED]
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRISARNYA. MAKASIH) ○Mulai 6 Januari 2021 ○Selesai 2 Maret 2021 "Kapan Aira bisa merasakan kebahagian lagi? Apa saat menyusul Bunda, papah akan merasakan kehilangan dan menyesal?" Aira...