8.RUANG [BK]

47 4 2
                                    

Apa kabar semuanya...semoga sehat selalu Amin^^

Ceritanya uda update ya.

# Jangan lupa komen dan vote...karena sangat berlaku buat saya.

Selamat membaca....^^

******

Nasya berjalan bersama Lala menuju kantin sekolah kemudian menujuk bangku kosong yang berada di tengah, suasana di kantin sangatlah ramai banyak siswa siswi yang barteriak-teriak mengantri di depan gerobak baso.

" mau makan apa sya? Sekalian gue baliin, " tawar Lala.

" terserah deh yang penting gue kenyang. "

" oke.. " ucap Lala langsung pergi meningalkan Nasya.

Nasya mengedipkan matanya sebentar sambil menunggu Lala kembali membawa dua mangkuk baso, matanya melihat sekeliling kantin namun, tatapanya berhenti dengan seorang cowo yang mimiliki kulit putih bersih berbadan gagah, tinggi yang sedang berdiri di hadapan dirinya tak lain adalah Dimas.

Nasya menatap keberadaan Dimas dengan tatapan canggung.

" lo ngapain ke sini? " ucap Nasya.

Dimas menekuk dagunya sebentar.

" ga papa....cuma mau nyamperin lo aja."

Kurang kerjaan banget sih ni cowo....bantin Nasya.

" Dim..." teriak seorang cowok dari pojok kantin.

Dimas menoleh ke asal suara mendapati Kevin yang sedang melambaikan tangan kepada dirinya.

" lo ngapain ke situ...mau ngapelin Nasya. " Goda Kevin.

" apaan sih lo. "

Setelah Dimas pergi dari hadapan Nasya.
Lala datang dengan membawa dua mangkuk berisi baso, dan mendudukan dirinya di depan Nasya.

" Sya. "

" Apa. " katanya sambil memotong baso.

" Dimas ngapain ke sini? Mau ngaggu lo? Kalo lo di ngaggu sama dia lo langsung bilang sama gue, biar mukanya gue tonjok. " Tanya Lala bertubi-tubi.

Nasya menghengtikam aktivitasnya dan menatap tajam Lala, seakan kedua tanganya gemas ingin sekali mengucir mulut Lala yang cerewet itu.

" kalo tanya itu satu-satu, main nerocos aja. "

*****

Dimas kembali mendudukan dirinya di kantin bersama teman-teman nya, sembari menyatap jajanan yang berada di tangan Deni.

" gimana Dim taruhan lo? " kata Arya yang baru datang segera mendudukan dirinya di bangku panjang,

Ucapan Arya membuat semua pasang mata menatap dirinya.

Sementara Dimas berusaha untuk tidak kaget dengan ucapan temanya.

" taruhan apa sih Dim??? " kata Andhika.

" iya? taruhan apa sih lo? " ucap Deni setengah kaget mendengar kata Taruhan.

Dimas menghelai nafas panjang dan menghembuskanya pelan.

" oke gue akan jawab tapi mulut lo semua jangan ember, kalo ada salah satu murid di sini mengetahui soal ini, berarti dari kalian.! " kata Dimas serius.

" siap Bosssss. " ucap mereka serempak.

" gue sebenarnya gak suka sama Nasya, cuma karena gue taruhan sama Arya, gue harus bisa meluluhkan hati Nasya sampai jatuh di pelukan gue,,,,dan bila kalah motor ninja gue, gue serahkan Sama Arya. " terang Dimas secara detail.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SANTRI SANTUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang