7. Ayahnya

35 18 40
                                    

“Di balik tawa seseorang terkadang menyimpan luka teramat besar, tidak ada yang tahu isi pikiran orang lain”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Di balik tawa seseorang terkadang menyimpan luka teramat besar, tidak ada yang tahu isi pikiran orang lain”

Randu Geovano

****

Nessa kembali datang kesekolah setelah tiga hari izin tak masuk, suasana sejuk menerpa permukaan kulitnya, angin pagi ini sangat sejuk.

Suasana kelas masih sepi karena masih sedikit orang yang datang, Nessa duduk di bangkunya yang paling pojok. Windy belum datang dan ia tidak tahu tugas apa saja ia lewatkan tiga hari ini.

Ia menarik salah satu buku yang sempat ia baca setelahnya, buku yang ia temukan di perpustakaan, ia harus menyelesaikan bacaannya setelah itu menyusun resensi buku tersebut.

Nessa begitu hanyut dalam bacaannya pagi ini, tak sempat ia menarik lembar untuk ia baca tiba-tiba seseorang menarik buku itu darinya membuat kaget seketika, ia menatap sebal orang yang sekarang berdiri di sampingnya sembari menatapnya nyalang, ada apalagi sih? Nessa tak pernah mengusik hidup orang itu kenapa hidupnya selalu di usik.

"Balikin! gue mau baca bukunya," Nessa  hendak menarik buku itu tapi Randu menariknya semakin menjauh, ia menyingkir dari hadapan Nessa, ia tidak boleh gegabah dalam menangani gadis seperti Nessa.

Nessa berdecak sebal, ia belum selesai membaca buku itu langsung di ambil si hewan buas di kelasnya, Kalau mau pinjam'kan bisa baik-baik tidak pakai paksaan begitu, gak Sopan.

Apa daya Nessa sebagai murid baru, ia tak boleh melawan si buas itu jika tidak mau di terkam, mengalah adalah jalan keluarnya.

Tak berselang lama Windy masuk ke kelas, ia duduk di depan Nessa lalu membalikkan badannya menatap gadis itu dengan kening berkerut.

"Atte sama Jeorgi putus," meski suara Windy pelan, tapi seisi kelas menatapnya penuh tanya, apalagi Nessa yang begitu syok mendengar hal itu.

"Lah, kenapa putus, ada masalah?" pertanyaan Nessa mewakili pertanyaan Penghuni kelas, Windy sebenarnya tidak enak mengatakan ini tapi, bagaimana pun ia tak boleh menyembunyikan semua ini.

"Jeorgi suka sama cewek lain, gue gak tahu gimana perkembangannya," Nessa berdecak, perasaan Atte pasti terguncang dengan semua itu, mereka juga jarang bertemu meski Satu sekolah.

"Gimana sama Atte, dia baik-baik aja kan?" Windy menggeleng, tidak ada orang yang akan baik-baik saja ketika di putuskan oleh orang yang di cintainya.

"Dia masih sedih, gak mau bicara sama siapapun," miris sekali, semua orang tak akan menyangka mereka akan putus begitu saja.

"Oh yah, Lo udah tahu kabar Badron?" Nessa menaikkan alisnya seolah bertanya lebih lanjut pada Windy.

"Dia masuk rumah sakit kejiwaan Jakarta," Nessa merasa terpukul mendengar berita baru itu, Badron sosok yang rusuh, melucu, dan tak ada penderitaan di dalamnya.

X-Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang