Jam besar asrama menunjukkan pukul 13.00. aku dan kedua temanku, telah berada diasrama sejak beberapa menit yang lalu. Hari ini aku punya jadwal mencuci baju-bajuku. ialah baju-bajuku!! Masa baju tukang kebun!?😒
Aku pergi beranjak ke kullah asramaku. "Astaghfirullah hal adziiimmm....ini tuh tumpukan baju kotor apa sampah kampung?? Ya allahhh banyak bangeettt..." Ucapku melihat tumpukan baju kotor yang hampir menyamai bukit shofa dan marwa.
Aku pergi kembali ke kamarku untuk mengambil peralatan mencuciku.
"Husna!!" Teriakan Fadhil mengagetkanku. "Abcde..." Latah ku terdengar oleh teman sekamar, dan tertawa terbahak-bahak karena begitu bahagianya. Mereka begitu senang mendengar kelatahanku, bahkan sekarang mereka sangat sering menggodaku dengan mengagetkanku. Dan terkadang kelatahanku itu mereka jadikan sebagai bahan hiburan... jahat memang teman-teman ku ini!!"Ih dasar anak-anak kurang ajar!! Seneng banget sih kalau temannya menderita!!" Celotehku kesal dengan perlakuan Fadhillah.
"Iya iya maaf na..., Kan buat orang bahagia dapet pahala!" Jawab Fadhillah dengan tetap menertawakan ku.
"Be the way kamu mau ngapain??nyuci ya...??"lanjut fadhil
"Itu tau...pakai tanya lagi!!"
"Ih galak bener sih jadi cewek! Nanti kalau nggak laku-laku lhoo..."
"Eh jangan bicara yang bukan-bukan ya..., Lagian aku ini masih sekolah kali! perjalanan hidupku juga masih panjang kan!? Udah deh aku mau nyuci, jangan ganggu terus!!" Ujar ku meninggalkan fadhillah.
"Eh na...hati-hati aja ya kalau udah ngerasain jatuh cinta..." Teriak fadhillah mengingatkan ku.Aku mulai mencuci. Aku sendirian di kullah. Nggak ada yang diajak bicara, ataupun bercerita. Aku mulai menghalu dan membayang hal-hal yang aneh. Tiba-tiba suara terakhir fadhill terlintas dalam pikiranku, 'hati -hati aja ya kalau udah ngerasain jatuh cinta!' emang apa aku nggak pernah ngerasain jatuh cinta ya?? Dan tiba-tiba datang lagi pikiran-pikiran yang baru... ya! kini aku teringat akan bayangan itu, lelaki itu! Tapi ada urusan apa ya antara pikanku dengan lelaki itu?
"Oh iya, semester besok dia ring berapa ya??" Tanyaku tiba-tiba dengan suara lirih."Allah...hu Akbar Allah...hu Akbar" adzan ashar telah berkumandang memecahkan keramaian dalam pikiranku. Pekerjaanku pun telah berhasil aku selesaikan. Kini aku akan menyiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan asrama.
"Hai husna...kamu udah mandi ya??" Suara zakia menyapa.
"Ini baru mau mandi! Kamu mau mandi juga kan??" Tanyaku pada zakia.
"Iya, aku kamar mandi nomer 2 ya..."
"Iya terserah kok!"
Aku dan zakia memang sering mandi bersama. Saat mandi kita suka bercerita-cerita atau saling beradu suara, yaitu bernyanyi bersama. Dan tak jarang juga kita suka menggunjing anak-anak asrama. Ya itulah kebiasaan buruk kita."Na...nyanyi yuk!!" Ajak zakia
"Nyanyi apa kiy??"
"Lagu yang aku dan kamu aja ya...biar kamu juga bisa ikut nyanyi...!!
"Ya udah kamu mulai dulu aja..."
"Saat pertama, ku mengenalmu...
Ku...rasa sesuatu yang berbeda...
Ku ingin mendekatimu...
Tapi ku takut kau menjauh..."
Suara zakia memulai lagunya. Aku terdiam dan mencoba meresapi lagu zakia. Bayangan tentang dia kembali lagi di pikiranku. Entah apa yang terjadi kepadaku?? Kenapa aku terus memikirkan tentangnya? Kenapa dia selalu datang dalam bayangan pikiranku? Arghh!! Mungkin aku hanya sebatas kagum dengan permainannya saat bermain bola!! Nggak mungkin kalau aku jatuh cinta!! Nggak! Nggak mungkin!! Ya ini hanya sebatas mengagumi. Bukan lebih!"Husna!! Kok kamu diem sih!!" Suara zakia mengagetkanku.
"Eh gimana?? Maaf...maaf...!" Ujarku terkejut karena suara zakia.
"Kamu ngalamun ya...?? Ngalamunin siapa hayo...?!! Cieee..." Goda zakia membuatku salah tingkah.
"Ih apaan sih kiy...aku nggak ngalamun kok!!"
"Ah masak...??" Ucap zakia semakin menggoda.
"Tauk ah kiy, aku udah selesai nih! Aku mau keluar."
"Aku juga udah selesai kali!!"Hai guys...
Aku kembali lagi nih...
Udah lama banget aku nggak nulis lagi ya??
Ini nih kelanjutan dari cerita ku...
Jangan bosen" ya...
Buat vote and komen nya juga!!💖😇😍
KAMU SEDANG MEMBACA
only on prayer
Jugendliteraturkisah cinta seorang wanita polos untuk sang pria yang berhati dingin. yang tak ingin berhenti memperjuangkan apa yang ia yakini. yang hanya bermodal dari sebuah doa dalam setiap sujudnya.