Happy reading
Typo everywhere hehehe...
.
.
.
Ding! Ding! Ding!
Beberapa notifikasi pesan masuk di ponsel. Pemuda berkulit bak porselen itu menggeliat dan mengucek matanya sebelum meraba nakas di samping ranjang, mencari benda yang menjadi sumber atensinya.
Mengernyit dan berdecak sebal tatkala dirinya tidak langsung menemukan benda yang dicari, alhasil ia memilih bangun dan kembali berusaha mencari, dibantu cahaya matahari yang diam-diam menelusup melalui celah tirai. Ternyata benda itu berada di lantai. Ia segera memungut dan mengecek ponselnya, namun...
"...."
"... HAH?!"
Sontak pemuda berkulit seputih porselen, bernama lengkap Min Yoongi itu terlonjak dari ranjang, hingga ponselnya tidak sengaja terlempar ke lantai yang keras, ketika matanya melihat foto profil orang yang menghubunginya. Yoongi shock karena ia mengenali pria asing itu dan ingatan bertemu dengan pria asing itu seakan dengan segar berputar kembali di otaknya. Dengan perasaan super kaget dan dada berdebar parah, ia memindai seluruh ruangan dengan tatapan horor. Dan...
"WHAT?!"
Yoongi menutup mulutnya yang seketika menganga lebar. Ia tidak berada di kamarnya, tapi....
"HOTEL?!"
Yoongi reflek menyentuh tubuhnya, lalu kembali menatap horor setelah menyadari bahwa tubuhnya benar-benar telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupi, dan lagi tubuhnya terdapat banyak sekali bekas keunguan yang ia yakini adalah kiss mark yang pasti tidak akan hilang dalam waktu yang singkat. Sontak Yoongi menahan napas ketika menyadari bahwa area bawahnya bahkan terasa lengket dan sangatlah sakit. Yoongi meraba bokongnya. Sesuatu yang lengket itu sangat mengganggu.
"Akh, sial. Ini sperma", pekik Yoongi ketika membaui sesuatu yang lengket itu di tangannya.
"HEH?! MASA SIH?! GUE?! HAD SEX??! WITH STRANGERS?!"
"AHHH SIAL!!! INI SEMUA GARA-GARA JIMIN!!!", Pemuda itu sangat emosi sampai mengusak kasar surainya beberapa kali.
Setelah beberapa saat mengoceh tidak jelas, menyumpah serapah seseorang yang bernama Jimin, Yoongi memungut ponselnya dari lantai, menatap horor layar benda persegi panjang itu sembari mondar-mandir dengan menggigiti kuku. Melirik sekilas pada nakas di samping ranjang. Benar, memang ada sarapan di sana, juga segelas susu. FUCK!!!
"Kok bisa-bisanya gue had sex with strangers?!", ia belum habis pikir. Seumur-umur ia belum pernah pacaran, tapi ini malah langsung had sex, dengan orang asing pula?!
Bergidik ngeri, ia lantas duduk ke atas ranjang dengan ringisan di bibir tipisnya saat ia merasakan nyeri pada bokongnya. Ia yakin, pasti hole yang tadinya masih virgin kini lecet tatkala ia mengingat fakta bahwa benda tumpul alias kesejatian si strangers yang memasukinya sungguh berukuran besar, hingga membuat dirinya mendesah tidak karuan, terlebih ia sampai lupa kalau dirinya masih berada di dunia, bukanlah di surga seperti di pikirannya.
Tunggu!! Yoongi nyaris tersedak ludahnya sendiri ketika ingatan-ingatan tentang dirinya yang meminta untuk digauli berkali-kali membuat wajah sampai telinganya sukses memerah secara instan.
Yoongi menggelengkan kepalanya sekonyong-konyong berusaha membuang ingatan yang sangat memalukan itu.
Sungguh gila!
Nyatanya dirinya malah semakin dihantui bayang-bayang dimana dirinya malah memaksa sang strangers menyimpan nomor kontaknya.
"Astaga sial banget!!! Malu banget, kenapa pake suruh dia simpan nomor kontak gue segala. Kan bagus kalau kita ngga lagi berhubungan, jadi gue bisa lupain rasa malu gue, tapi kenapa gue paksa dia buat simpan nomor gue??!", teriak Yoongi frustasi.
"Ahhh kalau gue ngga nurutin Jimin pergi ke club buat ngerayain diterimanya kita di Universitas BigHit dan ngga dipaksa minum alkohol, gua ngga akan berakhir had sex gini!! Ahh Jimin tai banget!!!"
Ding! Ding! Ding!
Beberapa notifikasi pesan kembali masuk ke ponselnya. Yoongi kembali membelalak setelah mengetahui bahwa orang yang sama lagi-lagi mengirimi pesan.
Kenapa?!
Kenapa begini?!
Oh ayolah, Yoongi tidak berharap mereka akan saling memberi kabar satu sama lain atau having sex untuk kedua atau ketiga kalinya. Ya kali Yoongi mau! Dia kan manusia baik-baik. Yoongi ingin melupakan semua, tapi pesan dari sang strangers yang belum ia ketahui namanya sedikit mengganggu pikirannya.
Kenapa orang itu terlihat peduli sekali?? Bukankah mereka hanya melakukan one night stand? Harusnya dia tidak perlu repot-repot menghubungi, apalagi menanyakan kabar seperti itu. Apa dia tertarik pada Yoongi??
MUSTAHIL!!!
Tidak mungkin ada rasa seperti itu. Tidak mungkin. Dan itu terlalu... Mengganggu.
Yoongi lalu menghela napas kasar. "Ya kali gue baik-baik aja!", Yoongi mencak-mencak seraya membanting ponselnya ke atas bantal tanpa berniat membalas pria asing yang mengiriminya pesan. Dengan langkah sedikit terseok karena menahan sakit di bokongnya, ia raih handuk yang tergantung di samping pintu kamar mandi. Mungkin dengan membersihkan diri akan membuat tubuh dan pikirannya lebih baik.
Tbc...
Hallo semuanya... Fii kembali, tapi malah buat AU ga jelas ini 😖
Maaf banget maaf, banyak utang tapi malah balik-balik nambah utang lagi.
Dan maaf lagi karena awalannya terlalu vulgar + explicit. Wkkwkwk
Untuk yang berkenan mampir, selamat membaca.
Yang masih kecil jangan ke sini yaa... Bakal banyak harsh word nya.
Sampai jumpa di chapter berikutnya 💞
Luv you all 💞💜
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookGa] Why?
Fanfiction⚠🔞 18+ "HEH?! MASA SIH?! GUE?! HAD SEX??! WITH STRANGERS?!" "AHHH SIAL!!! INI SEMUA GARA-GARA JIMIN!!!"