Hai, Jimin Alisa update lagi hehe.
Sebelumnya, Minal Aidzin Walfaidzin ya untuk umat muslim yang menjalankan ibadah puasa🙏🏻🙏🏻🤗
Selamat membaca, jangan lupa koment dan vote nya biar semangat dan cepet up lagi ✊🏻✊🏻🔥
°°°°°
Saat Jimin melihat dengan kedua mata kepalanya Alisa tersungkur di kamar mandi, bukan main cemas Jimin saat itu. Badan basah kuyup yang menggigil itu segera ia gendong keatas kasur. Saking paniknya Jimin tidak sadar telah berani mengganti pakaian Alisa sendirian.
Beruntungnya Alisa hanya lemas karna kedinginan. Tidak demam dan tidak ada yang perlu dicemaskan sebenarnya. Tapi Jimin sangat-sangat merasa bersalah. Jadi, dengan kebodohan yang ia lakukan ke dua kali, Jimin mengakui perbuatannya kepada Taehyung selaku kakak Alisa.
Jimin merasa akan sangat berdosa jika keluarga dibuat cemas dan tidak tahu alasan kenapa putri sekaligus menantu mereka seperti ini. Reaksi Taehyung saat Jimin bicara serius kala itu jelas sangat sulit dijelaskan. Dimanapun, tidak akan ada keluarga yang bisa terima begitu saja melihat anggota keluarganya sakit seperti itu.
Tapi, Taehyung cukup dewasa menyikapi. Jadi dia hanya memberikan Jimin nasehat dan berharap kedepannya semoga mereka cepat menemukan satu titik untuk bertemu lalu mengenal lebih dalam.
Sudah seminggu, tidak ada satu kalimat pun Alisa ucapkan. Lebih tepatnya gadis itu menepi dari kenyataan. Jimin jelas merasakan perubahan sang istri. Mulai dari tidak lagi menyiapkan pakaian untuk Jimin kekantor, tidak pernah sarapan bersama, dan tidak ada Alisa yang selalu meminta untuk diantarkan kesekolah. Alisa akan pergi kesekolah sebelum Jimin bangun, dan akan terlelap ke alam mimpi sebelum Jimin pulang. Dengan begitu, keduanya benar-benar tidak ada lagi bertukar argumen. Dan Jimin rasa, sikap Alisa benar-benar salah. Dia pun akhirnya muak.
"Tunggu!" Jimin menahan pergelangan tangan Alisa saat gadis itu ingin masuk kedalam mobil. Tapi tangannya langsung ditepis, wajah tidak minat pun terukir jelas di wajah si gadis. Dan Jimin memaklumi.
"Ikut denganku." katanya, sambil menarik Alisa untuk pindah ke mobilnya. Jimin sengaja bangun sangat-sangat pagi untuk menyelesaikan perang dingin yang terjadi.
Alisa mengikut saja, tidak menolak pun tidak memberontak. Setelah memasang sabuk pengaman, Jimin menghela nafas dan menoleh sebentar kearah gadis yang menatap keluar jendela. Pun tanpa diminta, Jimin mendekat, ia memasangkan sabuk pengaman yang belum terpasang dibangku ke tubuh Alisa.
Sekali lagi, Alisa tidak menolak. Dia hanya diam, dan menerima saja. Hal yang membuat Jimin menarik napas dan semakin bingung harus memulainya dari mana.
Akhirnya, mobil pun melaju dengan kecepatan rata-rata. Pagi menunjukkan pukul tujuh. Seharusnya Jimin masih tidur saat ini. Tapi mengingat sudah seminggu Alisa mendiamkannya, mau tidak mau Jimin harus mengajak gadis menyebalkan itu bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN MY LIFE || [PJM]✓
Fanfiction"Anak kecil harus pulang." Jimin menggenggam tangannya. Berharap yang ia cari sedari tadi bisa ia bawa kembali. Namun Alisa tidak berharap demikian. "Tidak, aku tidak ingin pulang." "Alisa," "Aku mau kita bercerai." Start : 21maret