Sesampainya di kelas ternyata kelas sudah ramai, pasti karena akan ada tamu istimewa dari Carixa Academy dan pastinya bagi para perempuan selain aku....
"Kyaa, pasti nanti akan ada cogan juga. Katanya murid murid Carixa academy banyak cogannya"
Nah kan, pasti karena itu.
"Pasti aku yang akan terpilih dan mendapatkan beasiswa dari Carixa Academy, secara kan aku cantik dan pinter"
"Tapi kan Vrey juga pinter cantik lagi"
"Halah masih cantikan selly. Iya kan?"Dan masuk banyak lagi.
"Vier aku gugup nih, gimana nanti kalau ditanya macem macem?" Telepatiku pada Vier.
"Udah tenang aja, kan ada aku. Gimana kalau kita bikin kejutan yang istimewa dengan menjahili mereka menggunakan elemen kita?" Usul Vier. Yeah agak seru sih usulannya.
"Boleh tuh, pasti mereka terkejut. Uhhh gabayangin gimana ekspresinya" Hahaha tawaku dalam hati.
"Dahlah, tu bentar lagi guru masuk" Ingatku.
"Oke"
"Selamat pagi anak-anak" sapa Miss Dilla. Dan dibelakannya ada tiga orang yang sepertinya yang satu adalah seorang guru paruh baya dan yang dua adalah murid.
"Selamat pagi miss" jawab murid serempak sambil melihat kearah tamu dari Academy kecuali aku dan Vier tentunya.
"Hari ini kita kedatangan tamu dari Carixa Academy yang akan mengetes kalian hari ini" jelas miss Dilla.
"Baiklah kelas saya serahkan pada kalian, saya permisi" lanjutnya.
"Ya terimakasih miss" jawab seorang laki laki paruh baya."Baiklah. Perkenalkan nama saya Reken Vataazk. Panggil saya Mr Re saja." Jelas Mr Re setelah itu ia melirik kedua muridnya.
"Saya Kenziory Regal Wenebri Stinki panggil saja Kenzi"
Ucap pemuda di sebelah kanan Mr Re."Kyaaa...gantengnya"
"Tapi dingin banget orangnya""Dan saya Gibranka Hugerist Morey Ilovanka panggil saja Gibran" Ucap pemuda yang di sebelah kiri Mr Re.
"Aaaa, keren banget namanya"
"Yang ini juga tampannya""Hmmm,, kayaknya mereka berdua ini pangeran deh, tapi menurutku biasa aja tuh Dan Mr Re adalah guru elemen yang cuek" pikirku.
" Hei Ica, tetap lebih tampan aku kan daripada tu dua pangeran. Hm jelaslah secara aku kan pangeran dari kerajaan terkuat." Ucap Vier padaku menggunakan telepati dengan sifat sombongnya yg udah keluar.
Ica adalah panggilan khusus dari Vier untukku. Begitupun aku yang memanggilnya Iza."Ck...iya Iza lebih tampan-_-" Jawabku pasrah.
"Kami disini akan mengetes kalian, apakah kalian berbakat atau tidak. Jadi silahkan semua keluar dulu setelah itu saya akan memanggil kalian satu per satu" Jelas Mr Re pada kami.
Semua murid dikelasku keluar dan tinggal menunggu nama dipanggil.
Saat diluar aku duduk disamping Vier sambil menyandarkan kepala dibahunya. Sayang sekali sahabatku Rine tidak hadir karena sakit, pasti dia sedih banget. Tak lama kemudian nama Vier disebut.
Vier pun masuk dengan tampang datarnya.*Vier pov*
Huh, namaku sudah dipanggil. Ini akan menjadi hari yang sangat seru bisa menjahili mereka.
"Vrey, aku masuk dulu yah" kataku
"Iya, cepet ya"
"Hm"Sesampainya di dalam kelas
"Vierza Windant Findher Werton, betul?" Tanya Mr Re.
"Ya"
"Baiklah, sekarang letakkan tanganmu diatas bola kristal itu agar kita tau kau berbakat atau tidak" Suruh Gibran."Untuk apa? Mengapa pakai cara lama itu, lebih baik seperti ini" ucapku sambil menyeringai.
Setelah itu aku mengeluarkan elemen air yang sudah kubuat menjadi sangat dingin dengan bentuk bola dan ku lempar ke arah Gibran dan Kenzi.
Byurrrr..
Kulihat wajah mereka lucu sekali, tapi sepertinya Mr Re tidak begitu peduli.
"Rrrrrr..dingin sekali, kau tega sekali pada kami." Ucap Gibran dengan kedinginan. Aku hanya tersenyum miring.
"Heh Kenzi, bantu aku untuk menghangatkan tubuh"
"Tidak bisa aku tak punya elemen api, suruh saja Mr Re, dia punya elemen api"
"Kenapa jadi aku, aku ini gurumu, urus masalahmu sendiri. Disini aku hanya mengamati" Elak Mr Re.Ahsudahlah, akhirnya aku keringkan mereka dengan elemen anginku setelah itu ku hangatkan dengan elemen api.
"K-ka-kau punya elemen api, kenapa tidak bilang" Ucap Gibran.
"Jadi, kau punya elemen apa saja em?" Tanya Mr Re.
"Vier. Saya punya elemen air, angin, api, petir, dan tumbuhan" Jelasku yang hanya menyebutkan beberapa elemen saja. Karena sebenarnya aku punya semua elemen.
"Wah elemen tumbuhan. Sangat jarang loh. Yasudah, kau langsung diterima. Silahkan keluar dan tolong panggilkan Vreysa Aquice" Kata Mr Re tanpa mengalihkan pandangan dari kertas yang dipegang.
"Baik. Oh iya kalian akan mendapat kejuta lagi setelah ini" Ucapku sambil tersenyum misterius.
Kulihat mereka berdua bingung dengan ucapanku, tp ku acuhkan.*Vrey pov*
Kulihat Vier sudah keluar dengan tersenyum sumringah.
"Bagaimana?" Tanyaku
"Sangat seru, tapi Mr Re sangat cuek kulihat dia tak peduli. Kau cepatlah masuk. Aku ingin cepat pulang." Jawab Vier dengan malas.
"Oke"Saat aku masuk, aku hanya tersenyum misterius.
"Vreysa Aquice Findher Werton, benar?" Tanya Mr Re.
"Benar"
"Baiklah sekarang kau letakkan tanganmu diatas bola kristal" Perintah kenzi.
"Tak perlu, aku bisa menunjukkannya sendiri" Ucapku dengan senyum misterius. Kulihat mereka sudah merinding hihihi.Setelah itu Aku lempari Gibran dengan bola air tapi saat sudah dekat dengan wajahnya langsung kubekukan. Dan untuk Kenzi ku terbangkan kertas kertas yang dipegangnya. Kulihat Gibran terkejut dan wajah Kenzi sudah memerah menahan marah hahaha. Tapi Mr Re biasa biasa saja, seperrinya dia sudah tau.
"K-ka-kau mengejutkanku, beruntung aku tidak pingsang ditempat" Ucap Gibran lega.
"Sudahlah, sekarang apa saja elemenmu? Tanya Kenzi sambil memungut kertas.
"Em. Elemenku air, es, angin, api, dan petir" Jawabku santai.
"Wah elemen es. Jarang ada yang memilikinya, biasanya hanya orang orang tertentu. Baiklah kau diterima, sekarang kau keluar nanti akan ada pengumuman di aula" Jelas Mr Re.
"Baik"Di satu sisi, setelah aku keluar.
"Huh, mereka berdua sangat kuat, bahkan aku sudah merasakan kekuatannya sedari sebelum masuk kelas" celetuk Gibran.
"Ya, dan yang menjadi sasaran mereka selalu kau. Karena memang kau pantas mendapatkannya" Ucap Kenzi mengejek.
"Enak saja, kau juga kena" elaknya.
"Sudah sudah. Setauku orang tua mereka adalah keluarga penting di Magica World dengan marga Werton. Seperti pernah dengar tapi dimana ya?" Ucap Mr Re sambil menyusap dagu seolah sedang berpikir.
"Sudahlah Mr, kita harus memberi pengumuman" Ingat Kenzi.
"Ah ya, baiklah ayo"~dikelas~
*Vrey pov*
"Baiklah, saya akan mengumumkan siapa saja yang terpilih untuk bersekolah di Carixa Academy, tetapi hanya dua siswa yang kita pilih yaitu Vreysa Aquice dan Vierza Windant" Ucap Mr Re.
Kulihat siswa yang lain sedikit kecewa karena kami berdua terpilih."Wah mereka berdua terpilih. Memang pantas sih"
"Cihh..mereka lagi mereka lagi."
"Setidaknya mereka akan pergi dan kita akan menjadi nomor satu disini"
"Benar juga""Tolong diam dan untuk Vreysa dan Vierza kami akan menjemput kalian dirumah kalian pukul 7 pagi, jadi siapkan barang barang pentingmu saja" Jelas Kenzi. Dan Gibran hanya diam, sepertinya dia masih kesal hihi.
"Baik" Jawab kami serempak.
~Di rumah~
"AYAH IBUU, VREY PUTRIMU YANG CANTIK INI SUDAH PULANGG" Ucapku dengan teriak.
"Jangan berteriak Vrey, ini dirumah bukan dihutan" Balas ibu dari ruang keluarga.
"Hehe, ayah ibu tau gak, tadi kami menjahili mereka loh, sampai kedingin dan hampir pingsan hahaha" Ucapku dan mendapat tatapan tajam dari Vier.
"Hahaha...bagaimana ekspresinya?pasti sangat lucu" tanya ayah
"Iya"
"Aduh, kenapa kalau hal seperti itu kalian pasti kompak" kata ibu bingung. Kami hanya bisa nyengir lebar.
"Sudah, sekarang kalian ganti baju, bersih bersih trs makan siang bareng. Nanti ibu bantu nyiapin barang²" lanjutnya.
.
.
.
.
.
.
.Tbc•
KAMU SEDANG MEMBACA
❁Carixa Academy❁
ФэнтезиIni cerita tentang seorang Putri dan pangeran di suatu kerajaan di Magica world yang diasingkan dibumi bersama kembarannya dan tinggal dengan orang tua angkat yang kebetulan berasal dari tempat yang sama. Mereka hidup bahagia dan selalu melatih keku...