Dua Sisi.

1.1K 175 18
                                    

Hyunjin berjalan cepat dari ruangannya ke yang lain. Ditangannya sudah ada beberapa berkas penting— yang buat Hyunjin pusing 7 harian belakangan.

Stase yang harusnya dijalani. Terpaksa ngulang tahun depan. Gimana makin gak beban bagi Hyunjin Hwang.

Dan Semoga saja ini menjadi hari terakhirnya di LA. Sudah sebulan penuh ia disini— lelah bertarung dengan segudang masalah yang silih berganti dan datang kembali.

Bahkan sekedar menyampaikan masalah keadaan dirinya saja ke Felix kadang Hyunjin kelupaan sangking capeknya habis kerja. Cuman bisa bilang. "Aku baik baik aja jangan khawatir"

Dan Sebulanan itu pula Hyunjin jarang melihat keberadaan Sunwoo. Terlalu susah didekati dan dijangkau keberadaannya.

Apa Sunwoo beneran tidak ingin kembali? Pertanyaan itu masih terbesit di benak Hyunjin sejak malam kebrangkatan mereka menuju LA.

Saat itu— percakapan saat mau take off setelah Transit panjang dan makan.

Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight  number A328 with service from Tokyo Haneda  to Los Angles California. We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately ten minutes time. We ask you to please fasten your seatbelts at this time, and secure all baggage underneath your seat or in the overhead compartments. We also ask that your seats and folding trays are in the upright position for take-off. Please turn off all—

"Nu—"

"Yaa?"

"Tidak ada yang harus diakhiri" kata Hyunjin tenang sembari membuat dirinya senyaman mungkin di kursi.

Sunwoo membuang muka seraya menjawab ala kadarnya "bukan di akhiri Hyunjin, tidak akan pernah ada awal lagi"

Kembali ke waktu sekarang.

Jadi Hyunjin sendiri Inisiatif mencari Sunwoo di kantor sampai ketemu. Lantai Tujuh Puluh Satu— Ruangan Sunwoo paling ujung. Kalau yang Hyunjin tau.

Pintu besar itu dibuka lebar setelah Hyunjin izin ke sekertaris Sunwoo di depan sana.

Yang Hyunjin bisa lihat dengan mata kepala. Keadaan Sunwoo jelas lebih kacau dari dirinya.

Kacamata itu bertengger di ujung hidung. Untuk satu itu Hyunjin baru tau. Jas Hitam tergantung di belakang sandaran Kursi. Berkas berceceran di mana mana. Baik Meja tamu bahkan sofa. Sunwoo sendiri tidak sadar kehadiran orang lain di ruangan. Masih asik membaca beberapa File di kursi singgasananya.

Jadi Hyunjin mengetuk pelan meja Sunwoo.

Tok tok tok—

"You should have to rest nu?" Kata Hyunjin pelan.

Sunwoo akhirnya teralih perhatian.

"Oh Hyun, lo udah selesai?"

Hyunjin mengangguk kemudian menggeleng.

Jadi Sunwoo menaikkan sebelah alisnya tanda heran.

"Lo belum makan?"

"Jam berapa ini?" Sunwoo malah bertanya balik lagi.

"11 malam"

"Oh— aku melewatkannya"

"See— biar kupesankan makanan. Kita makan bersama"

"Nanti aj—" cegah Sunwoo menunjuk berkas berkas yang ada di depannya.

"Lo udah kayak tengkorak gitu!"

"Alright you win Hwang Hyunjin"

Kata Sunwoo menurut saat di suruh Hyunjin bangkit dari duduk. Dan berjalan ke arah ruangan lain di lantai itu yang sengaja Hyunjin kosongkan dan Minta tolong ke orang suruhannya menyiapkan makanan.

"Nu besok gue pulang" kata Hyunjin saat mereka makan malam di ruangan yang disediakan.

"Oh— selamat. Titip— salam buat— Felix" kata Sunwoo sambil mengunyah beberapa kentang.

"Lo gak ngerasa ada yang kurang?"

"Apa?" Tanya Sunwoo pura pura gak paham.

"Sebulanan ini?"

Sunwoo menggeleng. "Gak ada jalan kembali Hwang"

"Its you yang gak mau cari jalan"

"Gue harus urus ini itu disini gak sempat untuk hal begituan!"

Nada Hyunjin meninggi. "Hal begituan kata lo!"

"Eumm— kata Tuan Kim tua itu. Hanya memperlambat waktu— perusahaan harus stabil dalam beberapa tahun kedepan—"

Hyunjin membanting sumpit dipegangannya ke meja.

"Tapi gak gini caranya!"

"INI CARANYA— satu satunya! Gue korban diri Atau karyawan yang kerja di bidang yang gue geluti mati. Mereka gantungkan hidup dari perusahaan. Lo gak ngerti— PERUSAHAAN YANG GUE PEGANG LAGI DIAMBANG BATAS KATANYA, BEBAN GUE, BEBAN YANG PENGEN GUE HINDARI SELAMA INI, GUE UDAH CUKUP EGOIS MINTA WAKTU TAMBAHAN SELAMA ITU KEMAREN DISANA BUAT BERTAHAN TAPI— TAPI— TAPI PERUSAHAAN BUTUH GUE KARYAWAN KARYAWAN YANG ADA BUTUH PEMIMPINNYA"

Hyunjin diam. Saat Sunwoo menumpahkan uneg unegnya.

Makanan mereka sisa setengah. Hyunjin bahkan yang doyan makan cuman habis seperempatnya.

"Tapi gak harus lo yang jadi tumbal—"

"Hyun— kalau bukan gue siapa lagi—" disitu Sunwoo menitikkan air mata.

"I just want to run away from everything— escape this shitty hell hole" bisik Sunwoo lagi disela sela tangisnya.

Hyunjin didekat pintu keluar ruangan.

"But you still love him Nu!" Ingat Hyunjin tadi saat di meja Sunwoo masih ada foto Eric di bingkai kaca dibalik tumpukan tinggi berkas yang ada.

"For the rest of my life Hyun"

"Eric— Eric— Eric" panggilan ketiga dari Felix itu akhirnya memebuyarkan lamunan Eric saat duduk di nurse station bersama.

"Y—ya?"

"Kenapa?"

Eric menggeleng. Tidak mungkin ia jawab bahwa Eric penasaran kabar Sunwoonya kan. Tidak mungkin. Jadi Eric hanya menjawab.

"Gak papa"

"Jangan banyak ngelamun gak baik"

Eric tersenyum masam. Kemudian terkekeh dan melanjutkan pekerjaannya di kertas check up.

"Gate kedatangan sayap kiri!"

"Sama siapa?"

"Sendiri—" kata Felix lagi.

"Tunggu bentar ya— ambil bagasi" saat Hyunjin berjalan keluar dari pesawat panggilan itu sudah dilakukan bersama Felix Lee. Siapa lagi.

20 menit kemudian.

Didepan Gate kedatangan. Belok ke kiri sedikit. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Hyunjin merasa ia sudah dirumah asalnya.

Felix berlari menghampiri masuk kedalam pelukannya. Riang. Melompat lompat sambil melontarkan kata terima kasih sama Tuhan karena Hyunjin sudah terjaga keselamatannya.

"By— by—"

"Ya tuhan terimakasih sudah membawa Hyunjin Hwang kembali— terimakasih sudah—"

"By— by— by—" Hyunjin mengendurkan pelukan erat yang diberikan Felix Lee.

Sedangkan Felix sendiri menatap Hyunjin penuh haru dengan mata berkaca kaca.

"huhuhu Hyunjinku kembali" peluk Felix lagi.

"By—" bisik rendah Hyunjin.

"Eum"

"I feel grateful for having you by my side Felix Lee"

"Me too Hyunjinnieee"

Medical Top TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang