GIBRAN ALFARIZI

1.1K 83 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan Lupa Jadikan Al-Qur'an Sebagai Bacaan Utama💚
______________________________________













Selamat Membaca...
















“Tidak ada manusia yang sempurna. Inilah diriku, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kumiliki, sama seperti yang lain.”

~ Sebuah Usaha Mencintai ~

bynursakinah

* * *


Gibran Alfarizi, seorang laki-laki yang berumur 23 tahun. Laki-laki berparas tampan memiliki sifat dingin, cuek, dan tegas.

Gibran sekarang baru saja menyelesaikan wisudanya. Gibran memiliki sepupu sekaligus sahabat sedari kecil yang bernama Raka Alfathurrahman yang memiliki sifat sedikit gila orangnya kalau bicara suka langsung seenak jidat, tapi Raka itu baik pengertian, humble dan terkadang Raka juga bisa bijak disituasi tertentu saja.

Gibran seorang anak tunggal, pewaris dari keluarga yang berada. Putra dari pasangan Firman Alfarizi dan Aliyah Khanza Alfarizi. Keluarga Alfarizi sendiri mempunyai perusahaan yang dipimpin oleh Firman papa Gibran, sedangkan Mamanya hanya menghabiskan waktu dirumah menunggu suami dan anaknya pulang.

🌹🌹🌹


Tok  tok  tok....

"Gibran."

Suara ketukan pintu terdengar mengganggu aktivitas lelaki tampan yang sedang fokus pada leptop nya.

"Masuk! Pintunya nggak dikunci, Pa," ucap Gibran mempersilahkan.

Firman tersenyum melihat putranya yang sedang fokus pada leptopnya, berjalan mendekati Gibran dan duduk di sofa panjang yang ada dikamar sang putra.

"Ekhem." Firman berdehem. "Gibran kamu sibuk nak? Papa bisa bicara sebentar?" tanya Firman pada putranya.

"Enggak ko pa." Gibran tersenyum pada Papa nya. "Mau bicara apa Pa?"

"Begini. Kamu kan anaknya Papa satu-satunya. Dan sudah pasti kamu penerus perusahaan Papa." Gibran fokus mendengarkan Papa nya. "Jadi Papa pengen kamu mulai minggu depan, gabung di perusahaan Papa yah nak," pinta Firman pada putranya.

"Kok cepat sekali pa?" Gibran bertanya karena baru tiga hari yang lalu ia baru saja selesai wisuda dan minggu depan langsung gabung di perusahaan.

"Iya nak. Karena kamu tahu, Papa sudah tua, sudah saatnya Papa istirahat sejenak dari kantor. Jadi papa harap kamu mengerti, karena kalau bukan kamu, siapa lagi yang gantiin Papa? Papa juga belakangan ini cepat capek nak ... mungkin Papa harus perlu banyak istirahat. Papa minta tolong ya nak lebih cepat lebih baik." jelas pria paru baya itu sembari memelas, berharap putrinya setuju.

"Ya udah, baik Pa. Aku akan gabung di perusahaan papa minggu depan." ucap Gibran dengan tersenyum. Gibran sangat menyanyangi keluarganya, bagi seorang Gibran keluarga lah segalanya.

"Alhamdulillah, makasih nak. Papa tau kamu bisa diandalkan. Papa tunggu kamu minggu depan dan stay dikantor." kata Firman dengan perasaan bahagia. "Kalau begitu Papa keluar dulu."

"Iya Pa," balas Gibran dengan tersenyum pula.

Firman keluar dari kamar putranya dengan tersenyum bahagia menghiasi wajahnya.

Baiklah saatnya Gibran harus fokus pada tanggung jawabnya minggu depan. Bukan lagi waktunya bermalas-malasan juga melakukan hal yang tidak penting. Dia harus lebih fokus untuk masa depannya nanti 'kan. Dan yang terpenting adalah kebahagiaan keluargannya.

TBC

Terimakasih sudah membaca💚

Publish
28 Januari 2021

Sebuah Usaha MencintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang