#28 - Dua delapan✨

66 13 0
                                    


Warning part ini mengandung percepatan tempo⚠️

Setelah kejadian waktu itu, Vico pindah dari kelas Vika.

"Bagus deh kalo dia pindah dari kelas ini," Ucap Vika saat mendengar kabar Vico pindah dari kelasnya.

*****

3 Bulan kemudian.

"Lo mau jadi pacar gue Vik?" Ucap Teo yang sudah menyiapkan hari sepesial untuk menembak Vika.

"Iya, gue mau," Ucap Vika tanpa ragu.

Pada akhirnya pun Vika berpacaran dengan Teo, orang yang selama ini Vika sayangi.

*****

4 bulan setelah mereka berpacaran.

Awalnya Vika merasa bahagia karena bisa berpacaran dengan Teo, namun lama-kelamaan Vika merasa ada yang salah dalam hubungannya tapi dia sendiri pun tidak tau apa yang salah selama ini.

"Sejak lo pacaran sama Teo, lo jadi jarang gabung sama kita Vik," Ucap Putra mengadu.

"Iya, lo sekarang jadi gak asik lagi, gak kaya dulu," Ucap Rafi.

"Cinta boleh lupa temen jangan," Ucap Willy menimpali.

"Jujur gue lebih suka lo sama Vico ketimbang sama Teo," Ucap Devon kali ini bersuara.

Ketiga temannya pun langsung menatap Devon seketika saat mendengar perkataannya yang menyinggung soal Vico.

Devon yang menyadari hal itu pun langsung melihat ke arah Vika, namun di luar dugaan Vika hanya diam dan tertunduk, dia bingung dengan semuanya.

Dia pikir, apa mungkin ini sebabnya Vika merasa ada yang salah selama ini, itu semua mungkin saja karena sejak berpacaran dengan Teo dia jadi jarang bergabung dengan teman-temannya.

Dan mulai hari itu Vika pun mulai membagi waktu, agar semuanya tertangani.

*****

2 bulan kemudian.

Hubungan Vika dan Vico sudah 6 bulan.

"Gue gak suka ya lo lebih milih gabung sama temen-temen cowok lo itu, ketimbang ketemuan sama gue pacar lo sendiri!" Ucap Teo yang merasa tak terima.

"Sejak kapan lo jadi egois kaya gini," Ucap Vika tak habis pikir.

"Coba aja lo mikir sekarang, pacar lo itu gue atau temen-temen cowok lo. Gak habis pikir gue mah, lo itu Cewek gak bisa apa temenan sama Cewek juga, lagian gak pantes juga di liat sama orang-orang, empat cowok satu cewek!" Ucap Teo.

"Gue pikir lo tau gue orangnya kaya gimana, tap ternyata enggak! Lo gak tau apa pun tentang gue!" Ucap Vika mulai emosi.

"Tau, gue tau! Lo itu cewek kecentilan yang gak cukup sama satu cowok!"

Plak!

Vika refleks langsung menampar Teo karena mulut jahatnya yang menyayat hati itu

"Gue gak nyangka ya, ternyata sifat lo kaya gini," Ucap Vika yang matanya mulai berkaca-kaca, dan saat dia hendak beranjak pergi meninggalkan Teo.

"Tunggu!" Ucap Teo seraya menarik tangan Vika yang membuat dia menghentikan langkahnya.

"Lepas," Ucap Vika kecewa.

"Maaf Vik gue khilaf. Plis maafin gue yah, lo jangan pergi. Gue sayang banget sama lo! Oke gue ngalah demi lo, mulai hari ini gue gak akan perotes lagi soal temen-temen cowok lo itu" Ucap Teo yang menarik Vika kedalam pelukannya.

VIKA & VICO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang