5

378 83 6
                                    


Sudah puas bermain gadis nakal?"

Yewon berjengit. Bulu kuduknya berdiri seketika mendengar suara Changkyun.

Mati aku.

Yewon berbalik dan menemukan atensi Changkyun yang duduk manis di ranjangnya. Yewon menciut takut melihat tatapan mata Changkyun yang menyorotnya tajam. Ia menekan ludahnya gugup.

"Ba-bagaimana kau bisa masuk?"

"Ini juga rumahku, jadi aku bisa melakukan apa pun yang ku mau."

"Dan sepertinya kau sudah merasa berkuasa setelah jadi bagian dari keluargaku Yewon."

"Jangan mentang-mentang kau tinggal disini, kau bisa bertingkah semaumu. Keluyuran malam-malam. Kalau ada media yang melihatmu, mereka akan membuat berita bodoh yang mengatakan bahwa Keluarga Im yang terhormat sudah mengadopsi gadis nakal yang tidak tau diri."

"Ta-tapi aku tadi kelas. Aku tidak keluyuran macam-macam seperti yang kau pikirkan." Sanggah Yewon tidak terima.

"Kelas? Kau fikir aku bodoh. Hari ini kelas mu hanya sampai jam 5."

Mata Yewon membulat. Dari mana Changkyun tau jadwalnya?

"Kau tau dari mana jadwal kelasku?"

Changkyun tersenyum miring. Ia bangkit dan berjalan mendekati Yewon yang mundur ketakutan.

Tap

Yewon menelan ludahnya gugup saat tangan Changkyun mengurungnya di tembok.

"Dari mana pun aku tau, itu tidak penting. Yang penting itu sekarang kau sudah pulang larut malam. Dan kau bisa saja membuat reputasi keluarga Im jadi buruk."

"A-aku pergi ke perpustakaan kota. Tidak keluyuran."

"Kau pikir aku percaya?"

"Aku tidak berbohong. Aku mengerjakan desain disana."

Changkyun menunduk, mendekatkan wajahnya pada wajah Yewon sampai hidung mereka bersentuhan. Fokusnya kembali mengarah pada mata bulat Yewon. Membuat Yewon menahan nafasnya saat sepasang mata hitam Changkyun mengunci pandangannya.

"Aku tidak perduli apa yang kau kerjakan. Aku hanya tidak suka kau bertingkah bebas seolah-olah kau memang bagian dari rumah ini. Sadarlah dimana tempat mu." Ucap Changkyun dingin sambil menatap lekat mata Yewon. Setelah itu Changkyun melepas kungkungannya dan keluar dari kamar Yewon. Meninggalkan Yewon yang diam membatu.

Ceklek~ klik~

Yewon tersadar dari diamnya setelah mendengar suara kunci. Dengan cepat ia meraih gagang pintu dan membukanya. Sial. Pria itu menguncinya dari luar.

"Brengsek! Jadi dia mendekatiku hanya untuk mengambil kunci ditanganku? Ck!" Gerutu Yewon kesal. Yewon sendiri heran, saat tidak ada Changkyun ia bisa dengan berani memakinya, tapi ketika sudah berhadapan rasanya untuk menelan ludah saja Yewon tak sanggup.

Kruyuukkkkk~

"Akhh Aku lapaarrr!!!"

Oke sudah dipastikan Yewon akan kesulitan tidur malam ini karena perutnya kosong. Salahkan Changkyun yang sengaja menguncinya di kamar. Yewon melempar tasnya asal lalu berbaring di ranjang. Ia mengingat-ingat banyak sekali kejadian yang terjadi semenjak pindah ke rumah ini kemarin. Ingat, baru kemarin dan semuanya sudah membuat kepala Yewon mau pecah.

Drrrtt~ drrrtt~

Yewon meraih ponselnya, melihat nama ibu barunya terpampang jelas dilayar ponsel. Yewon segera duduk dan berdehem menstabilkan suara.

Winter warmthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang