(14) Improve Gradually

2.2K 276 68
                                    

Seluruh pasang mata hanya terpaut pada seorang wanita yang baru saja memasuki pintu utama gedung CH Group, semua terdiam memperhatikan keanggunan yang telah wanita itu pancarkan.

Wanita yang mengenakan topi floppy berwarna putih dengan tali hitam di atasnya, menutupi rambutnya yang telah di sanggul rapi, kemeja mewah dan rok trumpet pendek yang berwarna serba putih. Scarf bandana yang sempurna melingkar di lehernya. Menggenggam tas clutch bermerek, tampak indah di salah satu jemarinya. Bibirnya di polesi lipstik berwarna merah hati, terlihat sangat kontras di kulitnya yang putih bersih.

Heels tinggi berwana hitam yang bertubrukan dengan lantai membuat suara begitu jelas di telinga, tak ada seorang pun yang berhenti menatap. Kecantikan yang beraura mewah dan kekayaan, kombinasi yang sulit di artikan jika diri sendiri-lah yang harus melihatnya.

Wanita itu terlihat menuju resepsionis, melangkah dengan penuh gaya berjalan yang membuat orang-orang terkagum dengan bentuk tubuhnya yang elegan dan seksi. Akhirnya, langkahnya terhenti setelah ia berhadapan dengan seorang wanita yang bertugas sebagai resepsionis.

"Selamat siang, ada— " Sapaan terlebih dulu di sela.

"Dimana ruangan Direktur?" Wanita itu bertanya dengan nada yang terkesan arogan.

"Maaf sebelumnya, ada keperluan apa? Apa anda sudah mempunyai janji?" Tanya resepsionis dengan selembut-lembutnya.

"Tunjukkan saja arah ke ruangannya!" Ketus wanita berbibir merah itu.

"Tetapi, anda harus mempunyai janji terlebih dahulu. Pak Direktur sedang sibuk." Jelas resepsionis yang di hadiahi bola mata yang memutar dari lawan bicaranya.

"Sibuk? Ini jam istirahat! Cepat tunjukkan ruangannya! Jangan sampai aku memanggil Bodyguard-ku!" Sarkasnya dengan melipat kedua lengannya di dada. Lantas resepsionis menghela napas panjang, tidak sopan sekali wanita dihadapannya ini.

Daripada membuat keributan dan membuat pasang mata tak kunjung menghentikan tatapan. "Baiklah, nona." Pasrahnya. "Pak Gong, tolong antar nona ini ke ruangan pak direktur." Pinta resepsionis pada Pak Gong selaku penjaga yang berdiri tak jauh dari mejanya.

"Mari, nona." Ujar pak Gong pada wanita arogan tersebut, dan menunjukan jalan kemana arah untuk ke ruangan sang Direktur.

Wanita itu terus mengangkat dagunya lantaran jalannya terhalang oleh topi yang ia kenakan, tentu selama perjalanan menuju ke ruangan yang ia inginkan. Ia menjadi pusat perhatian para pegawai yang sedang berlalu lalang, menjadi salah satu objek yang menarik untuk dilihat.

Sesampainya di tempat yang wanita itu inginkan, ia berhenti di depan pintu berwarna cokelat. "Kau boleh pergi." Ujarnya pada pak Gong yang sudah mengantarnya, pak Gong undur diri dengan membungkuk dan meninggalkan wanita itu seorang diri.

Senyum wanita itu mengembang, membenahi topinya lalu membuka pintu perlahan tanpa mengetuk.

Melangkah dengan hati-hati memasuki ruangan, dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara. Netranya berpusat pada pria yang sedang menatap pada salah satu berkas yang berada di meja, menumpukan salah satu lengannya pada meja. Sepertinya pria itu sedang fokus sampai tidak menyadari keberadaannya.

Kemudian wanita itu melirik guna mencari dimana jas yang tidak melekat pada tubuh prianya, ternyata jas itu di letakan pada sofa. Senyumannya kembali merekah sempurna.

"Hello... Miss me dear? " mendengar suara itu sontak membuat Eunwoo mengangkat kepalanya menatap ke arah wanita itu.

"Karina.." Lirih Eunwoo menghela napasnya jengah, meletakkan berkas di meja. "Apa kau sudah gila? Untuk apa kau datang kemari?" Bukan menjawab wanita itu terkekeh dan membuka topinya.

Waste Of Time [Kim Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang