01

724 75 7
                                    

happy reading!




Pukul 4 dini hari, Younghoon masih terjaga. Hampir setiap malam ia seperti ini. Insomnia. Tidak bisa tidur.

"Arrghh....." geramnya.

Younghoon mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah mencari di internet tentang cara apa saja yang harus dilakukan agar cepat tidur. Ia sudah melakukan semuanya tapi tidak ada satupun yang bekerja.

Akhirnya Younghoon menyerah. Ia bangkit dari kasur kemudian berjalan keluar kamar. Ia memutuskan untuk mandi mengingat ia memiliki jadwal rapat pada pukul 8 pagi.

Pria tampan itu segera menyambar handuk yang ada di depan pintu kamar mandi dan melilitkannya pada kedua bahu.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi Younghoon sempat melirik bingkai foto yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Disana, di atas meja kayu berjajar beberapa bingkai foto yang menampilkan foto lelaki berparas manis dengan mata berbinar yang tengah tersenyum lebar. Tangannya memegang buket bunga mawar berukuran besar.

Senyuman terukir di wajah tampan Younghoon. Setiap kali melihat foto-foto itu ia selalu tersenyum. Entah kenapa senyuman lelaki dalam foto itu seolah menular.

 Entah kenapa senyuman lelaki dalam foto itu seolah menular

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Tuan Kim." sapa petugas resepsionis dengan sedikit membungkuk.

"Selamat pagi." balas Younghoon.

Kim Younghoon, 27 tahun. CEO Kim Corp. Di usianya yang masih terbilang muda ia sudah memegang jabatan sebagai CEO.

Sang ayah meninggal karena serangan jantung ketika ia berusia 23 tahun, saat ia menjadi mahasiswa tingkat akhir. Setelah lulus dari universitas, Younghoon mau tidak mau ia harus melanjutkan perusahaan sang ayah.

Younghoon dengan langkah tergesa-gesa berlari kecil menuju lift. Ia sudah berdiri di depan lift menunggu pintu itu terbuka. Matanya melirik jam di pergelangan tangan kirinya.

"Sial. Rapat akan dimulai 2 menit lagi."

Ketika pintu lift terbuka, ia langsung masuk kemudian menekan tombol lift dengan tidak sabaran.

Ting

Younghoon berlari kencang menuju ruang rapat. Rapat kali ini membahas tentang kerjasama perusahaan dengan direktur sekaligus kolega mendiang sang ayah. Rapat ini sangat penting untuk masa depan perusahaannya, sehingga Younghoon tidak ingin membuat kesan buruk pada pertemuan pertama mereka dengan terlambat.

"Hosh.. hoshh..."

Younghoon mengatur napasnya yang tidak beraturan. Dadanya naik turun dan mulutnya sedikit terbuka, sekali ia menghembuskan napas melalui mulut.

Mengatur letak jasnya yang sedikit berantakan sebelum membuka pintu.

Cklek

Semua pasang mata di ruangan itu sontak melihat ke arahnya. Para karyawannya sudah berkumpul di dalam ruang rapat. Younghoon mengusap dadanya lega saat mengetahui direktur Lee belum hadir di ruangan itu.

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang